TIDAK
MENGANDALKAN DIRI DAN ILMU MEDIS

Sumber Kesaksian: Alex
Kanker otak seringkali
menyerang tiba-tiba sehingga menyebabkan kematian bagi yang menderitanya.
Inilah yang dialami Alex, suatu hari ia mengalami serangan yang membuat dirinya
tidak sadarkan diri. Nelly, istri Alex begitu terkejut dengan pengalaman buruk
yang dialami suaminya.
Saya membawa suami saya
Alex ke dokter dan waktu malam itu diadakan pemeriksaan dan foto scan. Dari
hasil foto scan itu, dokter mengatakan bahwa suami saya mengidap tumor pada
otaknya. Mendengar perkataan dokter itu, saya merasa lemas, kaki saya seolah
melayang dan tidak lagi menginjak bumi. Penyakit yang suami saya derita adalah
penyakit yang sangat menakutkan sekali bagi kami.
Tahun 1998 suami saya
dioperasi untuk pertama kalinya. Saat itu dokter mengatakan bahwa tumor yang
ditemukan masih begitu kecil sehingga dokter tidak berani mengangkat tumor itu
karena resikonya yang besar. Untuk menolong suami saya, tahap pertama dokter
memasang selang untuk membantu membuang cairan yang ada ke saluran kantung
kemihnya.
Setelah menjalani operasi
tersebut Alex kembali ke rumah. Tapi setelah operasi tersebut kondisi tubuhnya
bukannya menjadi baik, kondisi Alex semakin memburuk dan sakit kepalanya
menjadi semakin parah.
Selang sepuluh bulan
kemudian, di bulan Januari tahun 1999 keadaan suami saya menjadi buruk lagi. Ia
bahkan mengalami koma dan tidak sadarkan diri. Saya kembali membawa suami saya
ke dokter. Dokter yang memeriksa hasil foto scan mengatakan bahwa tumor di
kepala suami saya telah menjadi sangat besar seukuran telur puyuh. Dokter
menyarankan alternatif terakhir untuk kesembuhannya yaitu mau tidak mau suami
saya harus menjalani operasi pengangkatan tumor.
Alex harus menjalani
operasi yang kedua karena tumor yang diidapnya selain sudah membesar juga
merupakan jenis yang subur atau disebut tumor ganas. Namun sebelum operasi
dilangsungkan, Alex harus menjalani penyinaran. Namun sebelum dilakukan
penyinaran, ada sesuatu keputusan dari dokter yang mengejutkan keluarga ini. Berita
yang membuat Nelly menjadi putus asa dan hilang harapan atas hidup suaminya
Setelah tiga minggu
kemudian suami saya mau disinar, dokter mengatakan bahwa suami saya tidak dapat
menerima tindakan penyinaran karena lever suami saya dalam masalah. Bila
penyinaran dilakukan, dapat terjadi hal-hal yang membahayakan hidup Alex.
Sampai suatu hari Nelly
ditelepon sahabat yang mengajaknya mengikuti kebaktian. Pada waktu mendengar
Firman Tuhan, saya merasakan bahwa firman itu diarahkan pada diri saya. Pada
mulanya saya adalah orang yang paling sombong. Saya merasa bahwa saya mampu
melakukan semuanya, tanpa Tuhan saya mampu melakukan apa saja. Ternyata Firman
itu mengatakan bahwa kita adalah manusia yang tidak mampu. Disaat kita
menyerahkan diri pada Tuhan, disitu Tuhan akan memproses dan menolong kita.
Saat itu Nelly mulai minta
ampun pada Tuhan untuk segala usaha mengandalkan diri dan semua ilmu medis. Ia
mulai datang pada Tuhan. Pengharapan Nelly untuk kelanjutan hidup suaminya
mulai bangkit seiring dengan ketekunannya mencari kehendak Tuhan.
Dalam satu kesempatan,
Tuhan berkata pada saya bahwa Dia sudah menyembuhkan suami saya. Sekali lagi
Tuhan berkata bahwa Ia akan menyembuhkan suami saya dengan cuma-cuma. Melalui
pernyataan itu, saya katakan kepada suami saya bahwa mulai hari itu suami saya
tidak perlu makan obat lagi. Saya percaya Tuhan sudah sembuhkan dirinya. Kami
mau serahkan semuanya pada Tuhan. Kita hanya akan berdoa saja mulai saat itu.
Tapi suami saya masih merasa ragu mendengar semua yang saya katakan itu. Suami
saya merasa syok melihat sesama penderita di rumah sakit yang akhirnya harus
meninggal satu persatu akibat penyakit yang sama. Tapi saya tetap percaya akan
kesembuhan suami saya.
Kuasa iman dan doa
istrinya berbuah, Alex mendapat satu hadiah dari Tuhan.
Satu tahun kemudian saya
pergi ke dokter untuk diperiksa kembali dan difoto scan lagi. Saat melihat
asilnya, dokter sangat terkejut karena tidak ditemukan kelainan apapun. Baik
tumornya, baik akarnya semuanya hilang, semua bersih!. Hal ini jarang terjadi,
suatu kejadian yang ajaib. Disitu saya berlutut dan menangis, ternyata Tuhan
melaksanakan janjiNya. Bahkan sekarang saya menjadi orang yang normal kembali.
Iman dan pengharapan pada
Kristus tidak pernah mengecewakan.
Tanpa campur tangan Tuhan,
kami sekeluarga tidak akan mengalami hal ini. Kami sekeluarga diselamatkan dan
papa mengalami kesembuhan adalah berkat mujizat dan kuasa Tuhan Yesus. Disaat
suka atau duka selalu ada Tuhan dalam kehidupan kami. Di saat suka kami bersyukur,
di saat dukapun kami tetap mengucap syukur. Itulah yang kami dapatkan saat ini.
Puji Tuhan.
Kini Alex, Nelly dan kedua
putra putri mereka dapat berkumpul dan menikmati hari-hari dengan penuh syukur
dan sukacita.
Tidakkah Allah akan
membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan
adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia
akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang,
adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Lukas 18:7-8)
Semoga Kesaksian ini dapat
menjadi berkat untuk saudara
Posted by Warrior Of God
0 komentar:
Posting Komentar