KESAKSIAN ‘MANTAN IMAM’
HAMRAN AMBRIE
(PELOPOR
TERKENAL MUHAMMADIYAH)
TUHAN
MEMBERITAHU SAYA SECARA PERIBADI
Pada waktu
dulu saya merupakan seorang yang sangat aktif dalam Islam, juga merupakan salah
seorang dari Penggerak Muhammadiah dan seorang pengajar Islam.Pada tahun
1947, saya dipilih untuk menjadi pengerus pada Kongress Muslim Kalimantan di
Amutai, bersama-sama dengan K.H Idham Chalid. Pada tahun 1950-51 saya menjadi
Imam Muslim untuk pasukan tentara di Banjarmasin, dengan kedudukan yang tinggi.
Rencana saya telah diterbitkan dalam beberapa majalah Islam seperti Mingguan
Adil di Solo, Mingguan Risalah Jihad di Jakarta dan Mingguan
Anti-komunis di Bandung. Saya bekerjasama dengan Gerakkan Anti-Kristen
dari tahun 1936 di Muara Teweh (Barito) hingga tahun 1962, turut berpartisipasi
dengan kelompok yang merancang untuk membentuk undang-undang Islam di seluruh
Indonesia, yang mana secara tidak lansung sangat bertentangan dengan dasar
keKristenan.
Sebenarnya
saya telah memiliki Kitab Suci Injil sendiri semenjak tahun 1936. Walau
bagaimanapun, saya tidak membaca dan mencari kebenarannya, tetapi mencari
ayat-ayat yang dapat membantu saya untuk berdiri teguh sebagai seorang Muslim
yang mempunyai sikap anti-Kristen, dan bersedia untuk menyerang keimanan orang
Kristen secara lebih mendalam.
Saya juga
mengutuk ‘Isa Al-Masih hingga saya berumur 40 tahun, menolak semua yang
mengatakan Dia adalah Tuhan. Saya sengaja mentertawakan dan menolak kebenaran.
Tetapi kasih Tuhan sungguh hebat, Dia berusaha mencari dan menyelamatkan saya.
Pada tahun
1961, sewaktu saya mencatat khotbah saya di masjid, saya melihat ayat pada
surah Al-Maidah
68, yang berbunyi:
Katakanlah:
‘Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu’.
Saya sudah
membaca ayat ini ratusan kali, tetapi akhirnya Tuhan berbisik kepada jiwa saya
tentang ‘Taurat dan Injil’ yang mana tertulis di dalam Al-Quran adalah sama
dengan Taurat dan Injil yang terdapat di dalam Kitab Suci Injil sekarang. Saya
selalu berpendapat bahwa Taurat dan Injil yang terdapat dalam Al-Quran telah
hilang, dan isinya yang benar adalah yang terdapat di dalam Al-Quran. Saya
merasa yakin bahwa Taurat dan Injil yang terdapat dalam Kitab Suci Injil
sekarang ini adalah palsu, dan isi yang sebenarnya telah dirubah, dilupakan
serta ditambah-tambahkan oleh beberapa pihak.
Bagaimanapun,
jiwa saya memberitahu saya bahwa Taurat/Injil yang ada di dalam Al-Kitab
sekarang adalah benar, namun pikiran saya tidak percaya apa yang dikatakan oleh
hati saya: ‘Tidak! Taurat dan Injil yang ada di dalam Al-Kitab sekarang adalah
palsu’. Pikiran saya bertentangan dengan jiwa saya dan perasaan saya, dan saya
menjadi tidak pasti serta ragu-ragu terhadap apa yang betul sebenarnya.
Untuk
membuatkan jiwa saya merasa aman, saya menyerahkan masalah saya ini dengan
melakukan sembahyang tahjud, yang mana sembahyang ini adalah untuk meminta
pertolongan pada Tuhan agar Dia memberi petunjuk yang pasti kepada kebenaran.
Saya meminta Tuhan menolong saya untuk memilih yang mana satu dari dua
kepercayaan ini yang benar. Inilah doa saya :
‘Oh Tuhan,
Pencipta Syurga dan bumi, Tuhan orang Islam, Kristen, Budha, Tuhan bulan dan
bintang, lembah dan gunung; Tuhan semesta alam, tolong tunjukkan aku kebenaran
tentang apa yang tertulis di dalam Al-Quran yang berkaitan dengan Taurat dan
Injil. Adakah ini membawa makna bahwa Taurat dan Injil yang benar sudah lenyap
yang terdapat ringkasannya dalam Al-Quran? Jika ini adalah benar, aku memohon
kepadaMu untuk kuatkan hatiku bahwa aku mungkin tidak belajar Kitab Suci Injil
. Tetapi jika ‘kebenaran di dalam Taurat dan Injil’ yang tertulis di dalam
Al-Quran , bermakna kebenaran harus dicari di dalam Kitab Suci Injil sekarang,
aku mohon padaMu untuk membuka pintu hatiku semoga aku lebih bersungguh-sungguh
untuk belajar Kitab Suci Injil secara jujur.’
Saya tidak
bertanya kepada siapapun untuk menolong saya membuat keputusan saya ini. Saya
tidak bertanya kepada Imam, orang yang alim dalam Islam, atau teman-teman saya
yang bijak pandai. Saya bertanya terus kepada Tuhan yang Maha Tahu untuk
membuat pilihan bagi saya, jadi saya membuat pilihan yang benar-benar menurut
kehendak Tuhan. Saya sembahyang sungguh-sungguh dan menaruh harapan kepada
Tuhan agar Tuhan memberi petunjuk dan hidayah bahwa Dia yang memilih kebenaran
untuk saya dan menolong saya agar mengetahui dan mengaku kepada agama yang
benar.
Setiap orang
yang mempunyai agama berharap bahwa di sana terdapat kehidupan yang benar
setelah kematian dan salah seorang diantaranya adalah saya, saya menaruh harapan
yang tinggi kepada Tuhan. Saya percaya kepada kehidupan setelah kematian,
dimana kita cuma ada dua tempat untuk dituju : ke neraka, dengan hukuman yang
tiada hentinya, kekal abadi di dalam api; atau ke Syurga, bersama dengan Tuhan
dalam kemuliaan selama-lamanya. Saya tidak berpikir tentang kehidupan abadi
saya.
Sebagai
contohnya; mari kita andaikan bahwa kita membawa 10 gram emas murni, kita harus
menelitinya secara berhati-hati, untuk memastikan bahwa tidak ada siapapun yang
dapat menipu kita, jadi kita tidak akan menyesal di kemudian hari. Berapa
banyakkah kiranya kita memikirkan tentang kehidupan masa depan jiwa kita. Kita
harus belajar dan meneliti kebenaran untuk sembahyang kepada Tuhan menurut
kehendak Tuhan, yang memiliki kehidupan di Syurga. Kalau tidak, kita akan
menyesal untuk selama-lamanya karena kelalaian kita. Saya selalu yakin bahwa
pencipta Syurga dan neraka adalah Tuhan sendiri, oleh karena itulah saya tidak
bertanya dan meminta nasehat pada siapapun, pemimpin Kristen atau Guru Islam. Saya
mendekati Tuhan, yang memiliki segala kebenaran, peraturan, dan momohon
kepadaNya dengan penuh harapan dan percaya bahwa Dia akan memberi petunjuk yang
benar kepada saya.
Puji Tuhan
karena segala doa saya telah dikabulkanNya! Ini membuktikan bahwa Dia
memberikan kebenaranNya kepada orang yang menghendakinya, dan bertanya dengan
sungguh-sungguh.
Ini harus
dicatat, selain pada ayat 68 surah Al-Maidah, masih terdapat banyak lagi
ayat-ayat lain yang terkandung di dalam Al-Quran, yang menarik hati saya pada
waktu itu. Sebagai contohnya;
Surah As-Sajdah 23 :
‘Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quraan itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil’
‘Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quraan itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil’
Surah Al-Maidah 46:
‘Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan ‘Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa’.
‘Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan ‘Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa’.
Surah Al-Maidah 47:
‘Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya {419}. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik’.
‘Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya {419}. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik’.
Surah Al-Baqarah 62 :
‘Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin {56}, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah {57}, hari kemudian dan beramal saleh 58, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati’.
‘Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin {56}, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah {57}, hari kemudian dan beramal saleh 58, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati’.
Di sana
terdapat banyak lagi ayat di dalam Al-Quran yang menunjukkan bahwa Taurat dan
Injil adalah jalan yang benar kepada kebenaran menurut kehendak Tuhan.Ayat
Al-Quran ini memberi kesadaran kepada saya untuk meneliti Kitab Suci Injil
dengan lebih mendalam lagi, karena Tuhan telah berbisik kepada jiwa saya
tentang kebenaran ini.
Pada hari
yang berikutnya, setelah saya meminta petunjuk pada Tuhan sewaktu sembahyang
tahjud, saya merasakan satu perubahan yang jelas pada diri saya. berawal pada
hari itu saya menganggap Kitab Suci Injil adalah seperti teman saya dan bukan
lagi sebagai musuh. Setiap pagi saya melihat Kitab Suci Injil dengan penuh
harapan dan memberi perhatian pada setiap perkataan yang saya baca, karena saya
ingin tahu makna yang sebenarnya.
Dengan
perkataan :
‘Dengan nama
Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.
Saya membuka
Kitab Suci Injil. Pada waktu itu saya bertujuan untuk membaca Ulangan
18:15. Kitab ini menarik perhatian saya karena pada waktu dahulunya saya mengunakan
ayat ini untuk menyerang keimanan orang Kristen, pemimpin mereka adalah guru,
Penginjil, dengan niat supaya mereka tahu dan percaya kepada Nabi Muhammad
sebagai nabi yang telah diramalkan di dalam Kitab Suci Injil ini. Sebelumnya
saya sudah tahu tentang ayat ini, tetapi sekarang maknanya telah berubah sama
sekali bagi saya. Sebenarnya untuk memahami Kitab Suci Injil lama sangatlah
sukar bagi orang yang tidak mau mempercayainya, tetapi dari segi yang lain
kitab ini menjadi lebih jelas bagi orang yang mau mempercayainya dan hati
mereka yang telah disentuh oleh Roh Kudus.
Ayat-ayat di
dalam Ulangan
18:15 dibaca seperti berikut :
‘Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan’.
‘Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan’.
Dahulunya
saya menganggap ayat ini memberi ramalan tentang nabi Muhammad.Perkataan ‘nabi
itu akan seperti aku (Musa)’ menunjukkan kepada saya tentang pribadi nabi
Muhammad sebagai janji nabi karena :
Musa
dilahirkan mempunyai ibu dan bapa. Muhammad juga dilahirkan seperti Musa,
mempunyai ibu dan bapa. Ini tidak seperti Isa Al-Masih yang dilahirkan hanya
mempunyai ibu dan tanpa bapa.
Ketika Musa
beranjak dewasa, dia menikah. Muhammad juga menikah, dan ini bertentangan
dengan Isa yang tidak pernah menikah.
Musa
mempunyai anak lelaki, dan Muhammad juga mempunyai banyak anak. Tetapi Isa
tidak mempunyai keturunan karena Dia tidak pernah menikah.
Musa
meninggal pada umur yang lanjut dan dikuburkan dan ini terjadi juga pada
Muhammad. Tetapi Isa tidak meninggal, Dia telah diangkat ke Syurga dan tidak
dikuburkan.
Dahulunya
sangat jelas bagi saya tentang ayat Ulangan
18:15 yang menunjuk bahwa nabi Muhammad adalah nabi yang dijanjikan
oleh Musa, dan bukannya ramalan terhadap Isa sebagai nabi seutuhnya atau
sebagai Putera Tuhan, seperti kepercayaan orang Kristen.
Tetapi pada
hari ini, saya membaca ayat ini secara perlahan-lahan dan berhati-hati untuk
memahami makna yang sebenarnya. Saat saya sampai pada pernyataan ‘…..nabi itu akan
seperti aku (Musa)’, Roh Kudus berbisik ke dalam jiwa saya yang berbunyi :
‘Jika kamu mentafsirkan persamaan di antara Muhammad dan Musa dan kedua-duanya
adalah dilahirkan mempunyai ibu dan bapa, berarti mereka sama dengan manusia
lain yang mempunyai ibu dan bapa. ’Sifat ini tidak boleh digunakan untuk
menunjukkan kebenaran ramalan itu.
Selanjutnya
jika Muhammad seperti Musa karena dia menikah, dan kedua-duanya juga sama
seperti orang lain di dunia ini! Jadi ini tidak bisa dijadikan sebagai bukti
untuk mengatakan bahwa Muhammad itu adalah nabi.
Jika
Muhammad dianggap sama seperti Musa, karena dia mempunyai keturunan, fakta ini
juga tidak bisa digunakan untuk menentukan ramalan itu karena hampir semua
orang di dalam dunia ini mempunyai keturunan.
Muhammad
hanya seperti Musa, meninggal dalam usia yang tua dan dikuburkan. Jika contoh
ini digunakan sebagai bukti tentang ramalan itu, maka fakta ini tidak bisa
digunakan sebagai bukti untuk persamaan, sebab setiap orang di dunia ini akan
meninggal dan dikuburkan. Kematian dan penguburan adalah perkara biasa dan ini
tidak menjadikan seseorang itu lain dari pada yang lain.
Hal ini
menjadi lebih kelihatan dan jelas bagi saya bahwa ramalan Musa itu hanya
menunjuk tentang Isa sebagai yang dijanjikan. Dengan alasan itu saya mencoba
untuk mencari suatu perbedaan yang lain dari pada yang lain dan luar biasa
persamaannya di antara Musa dan Isa. Sebenarnya saya memang menemukan beberapa
persamaan yang luar biasa di antara dua manusia ini yang tidak terdapat pada
orang lain.
Semasa jaman
kanak-kanak, musa terancam pembunuhan oleh Fir’aun, seperti juga Isa pada masa
kanak-kanaknya juga terancam untuk dibunuh oleh Herodas. Tidak semua orang yang
dilahirkan menghadapi ancaman pembunuhan pada saat yang masih kanak-kanak.
Sewaktu
kelahiran Musa, Fir’aun sangat marah dan mengarahkan semua budak-budak lelaki
yang berusia dua tahun ke bawah harus dibunuh. Ketika Isa dilahirkan Herodas
juga sangat marah dan mengarahkan agar budak lelaki di bawah umur dua tahun
dibunuh. Di dalam dunia ini hanya dua peribadi ini saja yang menghadapi
pengalaman ancaman pembunuhan ketika masih kanak-kanak. (edit)
Semasa jaman
kanak-kanaknya, Musa dijaga oleh anak perempuan Fir’aun. Dan semasa kecil Isa
dijaga oleh Yusuf yaitu bapa angkatnya. Tidak semua anak di dunia ini
dipelihara oleh orang yang dipilih oleh Allah semasa jaman kanak-kanaknya
ketika dia menghadapi ancaman.
Semasa jaman
kanak-kanaknya juga, Musa tinggal jauh dari rumahnya di Mesir. Ini terjadi sama
dengan Isa yang hidup di dalam buangan di Mesir. Tidak semua kanak-kanak semasa
kecil hidup jauh dari negerinya, seperti Mesir.
Ketika Musa
telah menjadi utusan Tuhan, dia menerima kuasa dari Tuhan untuk melakukan
mukjizat, seperti juga Isa yang menerima kuasa sebagai Firman yang hidup, dan
menerima kuasa untuk melakukan mukjizat seperti menyembuhkan orang sakit dan
membangunkan orang yang telah mati.
Musa
membebaskan kaumnya yang dipaksa untuk terus menjadi budak, tetapi Isa
membebaskan orangnya dari cengkaman dosa dan maut.
Bukti yang
istimewa ini telah mengizinkan saya untuk membuat kesimpulan bahwa ramalan yang
luar biasa yang dinyatakan ini di dalam Ulangan 18:15 tidak bermaksud untuk
membuktikan Muhammad sebagai nabi yang telah diberitahu terlebih dahulu, tetapi
untuk menunjukkan bahwa Isa adalah jelmaan Firman Allah.
Meskipun
kasih Allah itu sangat agung dan Dia telah menyadarkan saya untuk melihat
dengan lebih jelas lagi ke dalam Kitab Suci Injil sebagai Firman Allah yang
benar, tetapi saya masih juga belum bersedia untuk menjadi seorang Kristen.
Mengapa? Karena terdapat beberapa perkara di dalam kepercayaan Kristen yang
tidak dapat diterima oleh akal saya, khususnya kepercayaan terhadap Isa adalah
Putera Tuhan. Semenjak kecil saya telah diajar, dan saya juga mengajar
demikian, yaitu:
‘Tuhan tidak
mempunyai anak dan Dia tidak diperanakkan.’
Saya juga
tidak dapat menyatakan dengan jelas bahwa Isa adalah Tuhan karena saya telah
diajar dan saya juga mengajar seperti:
‘TIDAK ADA
TUHAN MELAINKAN ALLAH’
Saya juga
bersikap anti Triniti. Ini tidak berasas kepada hakikat dan kebenaran tetapi
sebaliknya dipengaruhi oleh prasangka yang tidak sepatutnya. Saya telah
mengajar murid-murid saya sedemikian:
‘Kepada
siapapun yang mengatakan Allah itu adalah tiga merupakan orang yang fasik’
Saya juga
tidak dapat menerima kepercayaan Kristen bahwa Isa benar-benar mati di atas
kayu salib. Jika ‘Isa Al-Masih’ adalah nabi, penyayang, utusan Tuhan, atau
‘Putera Allah’ sebagaimana orang Kristen memanggilNya, bagaimana dengan
senangnya orang Yahudi yang telah menyiksaNya dan mengantungNya di atas kayu
salib sehingga mati? Mengapa Tuhan tidak membela Dia, tetapi membiarkan Dia
mati di atas kayu salib? Katakanlah saya mempunyai seorang anak lelaki yang
disiksa, atau digantung di atas kayu salib, sudah pasti saya akan melawan orang
yang menyiksa anak saya itu untuk menyelamatkannya walau apa pun yang akan
terjadi. Bagaimana bisa Allah hilang kuasaNya terhadap orang Yahudi? Pada saat
itu saya benar-benar tidak dapat menerima hakikat ini.
Dalam usaha
untuk mendapatkan pertolongan untuk keterangan ini, saya mengunjungi beberapa
orang guru dan juga Penginjil dan bertanya kepada mereka kenapa Isa bergelar
Putera Tuhan atau Tuhan dan apa sebenarnya makna tentang Triniti Tuhan. Saya
menyelidiki mengapa Isa Putera Tuhan telah dikorbankan di atas kayu salib dan
disalibkan oleh orang Yahudi. Saya juga bertanya kepada mereka tentang
kenyataan tentang ‘dosa warisan dari bapa kepada anak’ yang saya anggap bahwa
itu adalah hukuman yang tidak adil dari Tuhan.
Semua guru
yang saya tanya itu menjawab pertanyaan saya dan menerangkannya dengan
mendalam, tetapi pada waktu itu saya tidak dapat menerima ulasan mereka
walaupun mereka telah menerangkannya dengan jelas sekali. Ini adalah karena
perbedaan latar belakang di antara saya dengan mereka, yang mana seperti teluk
yang terpisah jauh di antara kami. Perbedaan di dalam agama yang tidak dikaji
dengan sesungguhnya untuk mencari maksud yang sama, Pastinya kami mengkaji
perbedaan di antara agama untuk mencari kenyataan yang logis berhubungan dengan
ketidak fahaman.
Pada masa itu saya seperti penerima radio dan guru adalah
pembaca berita. Kedua-duanya mempunyai keadaan yang baik, tetapi oleh karena
perbedaan gelombang yang panjang menyebabkan siarannya dan penerimaan saya jauh
berbeda. Penerima tidak dapat menangkap berita yang sedang disampaikan oleh
penyiar. Keterangan dari guru dan Penginjil itu hanyalah seperti masuk telinga
sebelah kiri dan keluar telinga sebelah kanan. Hati saya tidak tersentuh,
karena saya tidak faham cara perkataan mereka.Guru itu sendiri tidak
memahami dengan jelas kedudukan latar belakang saya sewaktu itu, jadi
keterangannya tidaklah menurut keperluan saya seperti yang saya harapkan. Ini
bukannya berlaku karena keterangan guru itu salah, tetapi karena perbedaan cara
berpikir dan penerangannya, oleh sebab itulah saya tidak dapat memahami
keterangan yang lainnya. Walau bagaimanapun saya masih berharap. Saya
senantiasa yakin, Tuhan akan menolong saya untuk memilih kebenaran, sudah pasti
Dia akan membuka pintu hati saya dan memberi petunjuk untuk memahami semua
masalah yang menjadi halangan bagi saya.
Saya
senantiasa berdoa kepadaNya: ‘Tuhan , aku memohon agar Engkau menunjukkan
kebenaranMu kepadaku tentang perkataan ‘Putera Tuhan’ dan nama ‘Rabbana’ untuk
Isa. Aku juga memohon agar Engkau menunjukkan kepadaku makna Triniti dan rahasia
dibalik penyaliban Al-Masih. Tuhan, Engkau berilah aku pengertian bahwa Kitab
Suci Injil yang sebenarnya adalah dari padaMu, maka pastilah Engkau akan
menerangkan dan menjelaskan yang halangiku melalui Kitab Suci Injil, yang mana
FirmanMu yang benar yang tidak pernah berubah dari awal hingga sekarang
dan untuk selamanya.
Sesungguhnya
telah banyak kali Tuhan menolong saya melalui Roh Kudusnya, yang bekerja di
dalam hati saya. Saya akan menerangkan bagaimana Tuhan menolong saya untuk
mengatasi halangan ini.
PERJUANGAN
SAYA BERTENTANGAN DENGAN KEADAAN LINGKUNGAN SEKITAR
Meskipun
saya menjadi pasti dan teguh serta yakin tentang kebenaran ini, dan bersedia
untuk menerima Isa sebagai penyelamat peribadi saya, tetapi saya tidak menjadi
Kristen secara resmi, karena kaadaan lingkungan yang menjadi halangan bagi
saya. Ketakutan dan kebimbangan ini senantiasa menghantui pikiran saya.
Pengalaman
saya menunjukkan bahwa ada banyak orang yang tegas dengan kehendak mereka untuk
menerima Isa sebagai penyelamat mereka, tetapi mereka sering terseok-seok untuk
menentang pengaruh lingkungan mereka, mungkin karena mereka tidak rela ataupun
takut untuk melawan ibu bapa mereka. Kadang-kadang mereka takut kalau-kalau
majikan mereka memberhentikan kerja mereka karena mereka memeluk Al-Masih.
Orang yang percaya juga akan berselisih faham dengan isteri mereka karena
mereka ingin mengikuti Isa bersama-sama dengannya; ini juga merupakan rintangan
yang menghalangi mereka ketika mengikuti Isa untuk mempengaruhi hidup dan hati
mereka.
Ketakutan
terhadap keadaan lingkungan telah ditunjukkan oleh peringatan Isa, ditulis
dalam Matius10:34-36 - "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai , melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Dia mengambarkan penderitaan yang mungkin dihadapi oleh setiap
orang yang mau mengikutinya :
‘Jangan kamu
menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan
untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang
dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya’.
Bagaimanapun
mereka yang membuat keputusan untuk mengikuti Isa sebagai Tuhan dan membiarkan
Isa memenuhi hati mereka, segala kebimbangan tidak akan berkepanjangan. Setiap
kebimbangan akan dapat diatasi dengan pertolongan dari Tuhan. Saya sendiri
mempunyai pengalaman dalam menghadapi tekanan dari lingkunan. Tetapi Tuhan
selalu membuka jalan untuk keluar darinya.
Dari 1961
hingga 1964, saya masih melakukan dua tanggungjawab agama. Saya sembahyang
mengikut cara Islam dan pergi ke masjid pada setiap hari Jumaat. Saya juga
pergi ke gereja pada setiap hari minggu dan pada hari sabtu saya pergi
sembahyang di Gereja Adventis. Tetapi di luar kenyakinan saya, saya tidak pergi
ke gereja. Ini adalah karena untuk saya belajar tentang kebenaran. Saya juga
sering membaca buku-buku dari orang bukan Kristen yang mengatakan bahwa orang
di dalam gereja menyembah berhala, seperti patung dan gambar. Oleh sebab itu
saya pergi mengunjungi setiap gereja di sekitar Jakarta secara bergiliran, pada
hari minggu. Saya juga mengunjungi lebih dari satu gereja pada hari minggu,
untuk mencari adanya penyembahan patung atau tidak.
Akhirnya,
saya mendapat kesimpulan dan terbukti bahwa kesangsian saya selama ini sudah
terjawab. Setiap gereja yang saya kunjungi tidak terdapat berhala atau gambar
yang untuk disembah.
Semenjak
1964, jiwa saya sebenarnya sudah dipenuhi dengan Roh Tuhan, Roh Kudus, atau
semangat kebenaran. Berawal pada hari itu saya mengambil keputusan untuk
menerima Isa sebagai penyelamat peribadi saya sepenuh hati saya. Tetapi saya
masih lemah. Saya tidak berani untuk menyatakan kenyakinan saya secara terbuka.
Saya masih menyimpan keKristenan saya secara rahsia. Saya mengunjungi gereja
Kristen di Kwitang Indonesia untuk pertama kali saya bertanya tentang pembaptisan
secara rahsia, saya tidak mau hal ini diketahui oleh famili ataupun isteri
saya. Saya tidak tahu siapa yang menjaga gereja itu, tetapi permintaan saya
ditolak, tidak boleh dibaptiskan secara rahsia.
Beberapa
minggu kemudian, dengan hasrat yang sama yang seringkali berputar-putar di
dalam pikiran saya, saya pergi untuk bertemu dengan Rev.J.Sapulete, dekat
gereja Bethel di Jatinegara. Dia bersedia untuk membaptis saya, tetapi dengan
satu syarat bahwa saya harus membawa dua atau tiga tetangga Kristen, yang bisa
membimbing pertumbuhan keimanan saya supaya saya dapat hidup secara Kristen.
Saya tidak dapat menerima syarat ini, saya masih lagi tidak mau mengumumkannya
di khalayak ramai bahwa saya seorang Kristen. Ini bersumber dari pengaruh
lingkungan, terutama keluarga saya. Saya merasa risau jika mereka akan
menentang dan menganiaya sanak keluarga saya.
Saya juga takut untuk menanyakan
pada isteri saya agar mengikuti saya pergi ke gereja. Saya takut jika isteri
saya akan menuntut saya ke Kantor Urusan Agama untuk bercerai. Saya sangat
takut untuk berhadapan dengan proses perceraian. Sebab itu saya mau menerima
Isa secara rahsia. Tetapi jiwa saya tidak setuju, saya tidak ada keraguan
apapun tentang penerimaan Isa.
Oleh itu
saya tidak lagi melakukan dua tanggungjawab keagamaan. Saya hanya pergi ke
gereja. Tetapi ketakutan masih juga berkalanjutan dan kebimbangan mengenai
reaksi keluarga saya. Saya tidak tahu bagaimana untuk mengatasinya. Saya tidak
jumpai siapapun untuk meminta nasehat bagi masalah saya ini. Pada masa itu saya
rasakan bahwa perjuangan saya betul-betul sedang diuji.
Walau
bagaimanapun Tuhan memberi waktu untuk membantu mengatasi masalah saya ini.
Dahulunya saya menggangap jika saya berbicara dengan isteri saya tentang hal
ini dan keluar Islam dan seterusnya memeluk Kristen akan menyebabkan masalah
kepada kami. Tetapi Tuhan sangat baik hati, membuka pintu kebenarannya kepada
isteri saya sendiri. Dia merasa aman melalui cahaya dan kecantikan pohon Natal
yang mana pada saat itu bercahaya dengan terang di kebanyakkan rumah orang
Kristen. Hal ini menjadi tanda kepadanya bagaimana indahnya kehidupan di dalam
keluarga Kristen. Dia merasa nyaman dengan lagu-lagu Kristen dan hangat serta
bercahaya dengan semangat Natal.
Untuk
menjelaskan perasaannya, dia dan seorang anak perempuan saya datang kepada
saya, untuk memberitahu saya tentang keinginan yang kuat untuk menjadi seorang
Kristen. Ini adalah peluang yang sedang saya nanti-nantikan! Pada hari
berikutnya setelah Natal, saya berjumpa dengan Rev.J.Sapulete untuk kali kedua,
bertanya kepadanya bahwa saya dan keluarga saya mau dibaptiskan dan menerima
Isa sebagai Tuhan kami. Permintaan saya diperkenankan dengan segera dan kami
-yakni saya, isteri saya dan tujuh orang anak kami telah dibaptiskan pada 26
Des 1969 oleh Rev.J.Sapulete, di gereja Bethel Jemaat GPIB. Satu minggu
kemudian anak lelaki saya juga mengikuti kami. Dia juga sering pergi ke gereja
secara rahsia, karena dia takut saya mendapat tahu. Saya sendiri pergi ke
gereja secara rahsia juga, sebab saya takut isteri-isteri sanak keluarga saya
telah menjadi pengikut-pengikut ‘Isa dan kerena itu mempengaruhi hati kami.
Anugerah Berkat Tuhan yang Berkelimpahan
Anugerah Berkat Tuhan yang Berkelimpahan
Setelah saya
dan keluarga saya dibaptiskan pada 26 Disember 1969, sukacita dan kegembiraan
seluruh isi rumah saya telah berubah. Kami menerima terlalu banyak
berkat-berkat Tuhan yang dicurahkan dalam hidup kami.
Paulus
berkata : ‘Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:
yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang’. (2
Kor 5:17)
Apabila
seseorang menerima Al-Masih ‘Isa sebagai penyelamatnya, Tuhan akan mengubah
kehidupannya. Bayangan Kristus akan mj enjadi naungannya. Al-kitab berkata: ‘Tuhan mencipta manusia berdasarkan gambarnya’(Ke1:27). Kehidupan baru ini akan dimulai dengan sukacita yang baru, kasih dan
keinginan yang berbeda. Apa yang dahulunya dia kasihi, kini dia benci, dan apa
yang dahulunya dia benci, kini berubah menjadi dikasihi. Kehidupannya telah
berubah. Perubahan ini sangat mencolok, dan dapat dilihat oleh orang di
sekelilingnya. Jalan kehidupannya akan berubah, dan perubahan ini akan dibawa
dalam setiap perkataan yang dia ucapkan. Betapa hebatnya!
Saya
mempunyai pengalaman dalam perubahan ini dan mereka dapat rasakan dalam
kehidupan kami sekeluarga. Jiwa pemarah sudah lenyap dan berubah menjadi kasih.
Dalam kehidupan kerohanian, kami merasa aman dan gembira. Kami tidak merasa
ragu-ragu dan jiwa kami terjamin dan penuh dengan sukacita.Bahkan di dalam
kehidupan seharian, kami mendapat berkat yang berkelimpahan. Ini adalah
pengalaman yang membuktikan kebenaran janji Tuhan bahwa telah digenapi oleh
‘Isa Al-Masih, utusanNya.
Dan pada
hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
‘Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya
kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup’.(Yoh
7:37-38)
‘Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan’.(Yoh
10:10b)
Perubahan di
dalam kehidupan isi rumah kami sangat mencolok dan terjadi dengan pantas di
mana kami menjadi ejekan. Tetangga, kerabat dan sanak saudara berpendapat bahwa
kami telah menerima bantuan dari gereja sebagai balasan karena menjadi Kristen.
Orang banyak mengutuk kami dengan berkata: ’Jika kamu ingin menjadi kaya dengan
cepat, ikutlah cara en.Ambrie dan menjadi Kristen dan kamu akan mendapat
berjuta-juta rupiah dari gereja’.
Mereka
menyangka bahwa kehidupan kami diberkati melalui pemberian dari gereja sebagai
sogokan karena menjadi Kristen. Tidak, bukan karena itu! Kami tidak menerima
bantuan apapun dari gereja atau dari siapapun sebagai balasan karena kami
menerima Kristus. Kami tidak menerima duit, harta benda atau janji peluang
pekerjaan walau hanya satu senpun. Sesungguhnya berkatan kehidupan kami pada
saat itu hanyalah melalui kemurahan hati Tuhan. Ini adalah janji Tuhan bahwa
semua orang yang mempercayainya akan memperoleh berkat yang berkelimpahan.
Tahun-tahun
yang tidak aktif
Saya menjadi
Kristen yang tidak aktif berawal pada tahun 1970-1972. Saya sibuk mengendalikan
urusan dagang saya dan membantu keluarga saya. Saya hanya pergi ke gereja pada
hari Ahad dan membaca Al-kitab bila saya ada waktu. Tuhan menyalahkan saya
karena bersikap demikian. Saya merasa sangat jelas ketika pada waktu itu Tuhan
memberi peringatan kepada saya: ‘Jika kamu mau menjadi Kristen, tidaklah cukup
hanya dengan bersikap pasif. KeKeristenan tidak akan berkembang jika kamu hanya
duduk saja. Bersukacitalah dengan berkat Tuhan yang melimpahi hidup kamu.
Sebagai orang Kristen yaitu pengikut Kristus, kamu harus bangun dan memberikan
kesaksian kamu dengan jelas mengenai Al-kitab sebagaimana Kristus telah
memerintahkannya di dalam Matius
28:19-20 - Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. "
Bagaimana
saya hendak memulai dalam memberikan kesaksian secara terbuka dan memberitahu
tentang Al-kitab dengan cara paling mudah difahami? Memang saya ingin
melakukannya, tetapi saya tidak tahu bagaimana cara hendak memulainya.Untuk hal
ini Tuhan telah membuka jalannya, dan ini adalah jalan yang bagaimana Tuhan
tunjukkan;
Suatu hari
teman baik saya datang dari Banjarmasin untuk menghabiskan waktu malamnya
bersama kami. Dia adalah teman yang sebenarnya mengikut arti perkataan. Dia
tetap berdiri bersama dengan saya dalam kaadaan susah ataupun senang. Ketika
penangkapan dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda, kami selalu berjumpa antara
satu sama lain di dalam penjara ataupun di dalam kemah tahanan.
Kami
menyambutnya seperti biasa, di dalam rumah kami tidak terdapat tanda mencolok
yang menunjukkan bahwa kami telah memeluk agama Kristen. Ketika dia mengucapkan ‘Assalamualaikum’,
dan kami menjawab ‘waalaikumussalam’. Teman baik saya ini telah mendengar
dari tetangga-tetangga bahwa saya telah memeluk Kristen. Dia menerangkan bahwa
hal ini tidak mungkin terjadi, dan telah menyakinkan kepada tetangga saya
tentang ini. Dia memberitahu mereka,’ Sudah lama saya kenal teman saya Hamran Ambrie,
bukan saja di Jakarta bahkan di Banjarmasin juga. Dia bukanlah seperti
kebanyakan Muslim yang lain, dia sangat fanatik tentang keimanannya. Di dalam
wilayah dia dikenal sebagai pejuang tentera Muslim, dia adalah seorang
anti-Kristen, seorang dari pemimpim Muhammadiyah, jurnalistik Muslim dan guru
Islam yang terkenal di kota dan di timur Kalimantan. Lebih-lebih lagi di
kongres Islam di seluruh Kalimantan dalam Amuntai 1947, Hamran Ambrie adalah
merupakan salah seorang pendirinya. Di dalam militer Indonesia, dia menjadi
ketua guru-guru Muslim dalam pasukan tentara di Banjarmasin. Jadi saya yakin
bahwa Hamran Ambrie tidak begitu mudah untuk mengubah agama Islamnya pada agama
Kristen.’
Tetapi
tetangga saya telah menyakinkan dia bahwa untuk beberapa tahun ini, orang di
dalam kampung saya telah biasa melihat saya pergi ke gereja lazimnya dan
menyiapkan pohon Natal pada hari Natal. Mereka memberitahu dia supaya bertanya
kepada saya secara terus terang untuk mendapatkan kepastian selanjutnya.
Jadi dengan
segera dia datang ke rumah saya untuk berkunjung, dan langsung bertanya kepada
saya mengenai kabar yang mengatakan saya menjadi Kristen itu benar atau tidak?
Saya menjawab pertanyaan itu tanpa sedikitpun keraguan: ‘Ya, itu adalah benar
dan saya serta seluruh keluarga saya telah dibaptiskan’.
Mendengar
jawaban saya dia menangis terisak-isak. Dia meminta maaf karena dia sangat
menyesal datang ke tempat itu. Tetapi dia tidak berbuat apa-apa dan berdiri
keheranan untuk beberapa saat. Setelah dia kembali ke Banjarmasin, dia
memberitahu orang lain, khususnya teman baik saya tentang pemelukan agama saya
kepada Kristen.
Berita
tentang kejadian ini telah dimasukkan di dalam surat kabar harian UTAMA yang
diterbitkan di Banjarmasin oleh teman baik saya yang lain, yang merupakan
seorang jurnalis Muslim.Dalam tajuk utama H.Arsyad Maran menulis :
PELOPOR
TERKENAL GERAKAN MENJADI KRISTEN
Pelopor
terkenal Muhammadiyah jaman 30-an, dia juga merupakan salah seorang ketua
editor JIHAD. Js Antemas menulis diantaranya:
PERTUKARAN
AGAMA PELOPOR MUHAMMADIYAH PADA KRISTEN
Satu berita
yang mengemparkan!
Pemberita
IAIN Arthum Artha berharap: ’kami harap berita ini tidak benar, kepercayaan
Hamran Ambrie, pelopor kemerdekaan masih dipertanyakan’.
Orang Muslim
di Banjarmasin juga memberi sambutan yang kurang menyenangkan terhadap berita
ini : ’Masalah ekonomi baru-baru ini telah membuat seseorang beralih agama’.
Nama orang muslim ini tidak dinyatakan.
Bahkan
Universitas IAIN Antasari juga memberi respon terhadap berita perubahan agama
saya ini. Sementara itu pengurus PMW (Muhammadiyah) di Banjarmasin mencoba
untuk menyangkal bahwa saya adalah pelopor Muhammadiyah, namun memberitahu
bahwa saya hanya sebagai pejuang Islam.
Semua berita
tentang keKristenan saya yang telah diterbitkan di dalam surat kabar bertujuan
untuk membuat saya merasa malu, dan di balik itu mereka mengharap agar saya
kembali kepada Islam. Tetapi kehendak mereka berbeda dengan kehendak Tuhan.
Allah mengunakan mereka sebagai satu cara untuk membangun iman saya supaya
menjadi seorang pengikut ‘Isa yang kuat imannya dan memberi kesaksian tentang
hakikat ‘Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Hampir dua
bulan peristiwa ‘pertukaran saya menjadi Kristen’ menjadi tajuk
perbincangan umum dan tajuk utama di dalam surat kabar Harian UTAMA di
Banjarmasin. Saya mendapat berita bahwa pertumpahan darah juga hampir terjadi.
Sesetengah dari teman saya menganggap bahwa berita ini adalah suatu fitnah dan
bersedia untuk menyerang para penulis. Untunglah dengan segera saya menulis
‘surat terbuka’ -pernyataan saya sendiri mengenai pengakuan tersebut – kepada
surat kabar harian UTAMA di Banjarmasin, yang diterbitkan seperti di bawah :
SURAT TERBUKA
Untuk Pembaca harian UTAMA
Untuk Pembaca harian UTAMA
Assalamualaikum
kepada Tuan :
kepada Tuan :
Saya dengan
ini memberitahu bahwa berita itu benar adanya dan saya sekarang menjadi
pengikut agama Kristen Protestant dan saya telah beralih semenjak 1964.
Berita di
dalam surat kabar itu sangat menarik karena ini mengambarkan saya sebagai
pelopor Islam atau pejuang kepada kebebasan.
Saya
berterima kasih kepada semua respon dan penghargaan itu, yang mana teman saya
telah menunjukkannya kepada saya. Walaupun hingga saat ini, saya tidak pernah
merasa dan tidak pernah mengumunkan diri saya sebagai pelopor Islam ataupun
pejuang kebebasan. Jika waktu yang lalu saya melibatkan diri dalam perjuangan
sebagai penulis oleh teman saya, Ini tidak lebih daripada tanggungjawab seorang
anak terhadap ibu pertiwinya. Dengan itu saya menjadi pengikut dan tidak
bertanya akan gelar apapun pada jabatan tersebut, apakah itu sebagai veteran
maupun sebagai penggagas kemerdekaan. Saya hanyalah melakukan tanggungjawab
saya saja.
Terima kasih
kepada semua teman saya, khususnya H.Arsyad Maran (saya tidak menerima surat
anda), JS.Antenas dan Arthum Artha dan penulis yang menulis surat kepada saya
sebagai satu kewajiban. Tidak ada apapun pada surat anda yang dapat saya
sangkal atau memberi respon yang bertentangan melainkan pembenaran. Saya tidak
pernah meminta bentuk gelar apapun sebagai tanda bagi penggagas kemerdekaan.
Kepada
Arthum Artha, saya ada mengantarkan ‘nota keimanan’ yang menjadi asas kepada
saya dalam ketaatan saya kepada agama Kristen Protestant.
Apa pun yang
terjadi teman tetap teman dan hubungan persahabatan yang baik tidak boleh
diputuskan.
Terima kasih
kepada kamu semua karena mengambil perhatian tentang hal ini.
Yang Benar,
Hamran Ambrie
Hamran Ambrie
Posted By Warrior Of God
1 komentar:
"SELAMAT DATANG KE BROTHERHOOD BESAR ILLUMINATI .. Adakah anda seorang lelaki perniagaan,
ahli politik, pemuzik, pelajar dan anda ingin menjadi kaya, berkuasa dan menjadi
terkenal dalam kehidupan. Anda boleh mencapai impian anda dengan menjadi ahli keluarga yang hebat. Dengan ini semua impian dan hasrat hati anda dapat sepenuhnya dicapai, jika anda benar-benar ingin menjadi ahli ILLUMINATI BESAR ini kemudian E-mel: agentpatrick5@gmail.com Atau WhatsApp On: +2348055329159 untuk permulaan segera online, Nota ahli serius Apple.
Posting Komentar