kkesaksian YESUS DATANG MEMBAWA PERUBAHAN ~ Warrior Of God

Minggu, 24 Januari 2016

YESUS DATANG MEMBAWA PERUBAHAN

Yesus Datang Membawa Perubahan
(YESAYA 56:1-8)



Yesus Mengatakan bahwa: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat" (Mrk. 2:27-28). 

Sabat adalah suatu perhentian dan pembebasan, namun orang farisi dan ahli Taurat menjadikannya suatu kesukaran dan perbudakan. Yesus sering menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat dan ini dianggap oleh orang Farisi dan ahli Taurat sebagai melanggar Sabat bahkan mereka ingin membunuh-Nya (Mat. 12:9-14).

Yesus mengecam orang Farisi dan ahli Taurat yang "mengikat beban berat dan meletakkan di atas bahu orang. Mereka menekankan ritual ibadat lahiriah dan miskin rohaniah". Dari sini kita dapat melihat apa arti 'tidak meniadakan tetapi menggenapi Taurat' yaitu memberikan pengertian 'hakikat daripada tersurat'. Selama itu bangsa Yahudi malah dibuat lelah dengan segala ritual Hukum Taurat dari tafsir orang Farisi.


Maka Yesus menghendaki mereka melakukan Taurat dengan tafsir yang benar, bukan tafsir ahli taurat dan orang farisi. Jadi masalah utama umat Tuhan pada masa nabi Yesaya adalah:

a). Salah memahami maksud Tuhan dalam hukum-hukum-Nya.
b). Merasa diri eksklusif dibandingkan bangsa lain.
c). Merasa bahwa diri merekalah yang diselamatkan Tuhan.
Itulah sebabnya Tuhan menghendaki agar umat-Nya mempersiapkan diri untuk kedatangan Mesias/Juruselamat. Persiapan yang dikehendaki adalah berupa pemahaman yang benar akan maksud Allah yang sesungguhnya.
Tuhan menghendaki perubahan. Juruselamat datang membawa perubahan. Yesus datang membawa perubahan. 
d). Tuhan menghendaki umat-Nya. memahami Sabat yang sesungguhnya.
e). Tuhan menghendaki umat-Nya memahami maksud Allah untuk menyelamatkan segala bangsa.
f). Tuhan menghendaki umat-Nya memahami panggilan mereka untuk menyelamatkan segala bangsa.

Prinsip apa yang dapat kita pelajari dari Firman Tuhan hari ini?
1. Perubahan hidup dimulai dari hati dan pikiran.
Artinya adalah memahami maksud Allah yang sesungguhnya (Mat. 13:10-15). Itulah sebabnya Rasul Paulus berkata, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Roma 12:2).
Perubahan hidup yang permanen dimulai dari memahami Firman Allah dengan benar. Berubah bukan karena takut dihukum, tetapi berubah karena mengasihi Tuhan, sebagai akibat dari memahami betapa besar kebaikan Tuhan (Yohanes 12:37-43). 
Kita harus membuka hati dan membuka pikiran untuk menerima pengajaran, agar hidup kita selaras dengan maksud Allah. Saat kita menerima Firman Allah yang sejati, buka hati dan pikiran kita (Yakobus 1:21).

2. Perubahan harus bersifat menyeluruh dalam hidup umat Tuhan.
Tidak cukup mengalami perubahan dalam pikiran saja. Tidak cukup hanya bertambah pengetahuan. Iman yang benar pada Firman Tuhan akan membawa perubahan. Jika saya berkata kepada anda bahwa melakukan "hal itu" dapat membahayakan anda, dan anda berkata bahwa anda mempercayai saya, apakah buktinya? Bukankah buktinya adalah anda tidak melakukan hal itu? Perubahan dalam tindakan merupakan bukti yang tumbuh/perubahan menyeluruh dalam hidup. Tahukah anda bahwa Tuhan melihat segala yang anda perbuat entah baik maupun jahat? Tahukah anda tentang penghakiman? Apa yang harus anda perbuat mengenai hal ini? Rasul Paulus menekankan perubahan hidup oleh Firman Tuhan (Roma 12:2).
Lihat orang-orang yang anda kasihi, konflik terjadi karena anda berpikir agar mereka memberi kepada anda, bukan anda memberi kepada orang tersebut.


3. Perubahan hidup harus selaras dengan maksud Tuhan.  
Inti dari khotbah ini adalah Tuhan menghendaki manusia selaras dengan kehendak-Nya! Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk hidup sesuai dengan esensi/hakikat Taurat yang sesungguhnya. Apakah hidup kita menjadi terang bagi orang lain (Lukas 11:33-36)? Ayat ini berarti: Jika pengertianmu benar, maka engkau akan menjadi teladan dan berkat bagi orang lain. Barulah engkau dapat menuntun orang kepada kebenaran. Jangan fokus pada perubahan diri orang lain. Fokuslah pada perbaikan diri kita masing-masing. Kadang kita terlalu peduli dan sibuk melihat kelemahan orang lain, menghakimi mereka ketika kita belum berubah, tetapi kita lupa mengawasi kemajuan diri kita sendiri. Hidup selaras dengan maksud Allah membawa berkat yang melimpah. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.


Posted by Warrior of God




0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More