MENYIKAPI
PARA PENGEJEK-PENGEJEK AKHIR ZAMAN!
DENGAN
BERSIAP SEDIA UNTUK KEDATANGAN TUHAN
By David Wilkerson
Seorang wanita Kristen
yang terkasih di Lousiana menulis kepada kami:
“Minggu lalu, pendeta kami meminta kesaksian tentang apa yang telah Tuhan lakukan selama seminggu.
Seorang anaknya sendiri yang berusia lima tahun berdiri dan berkata, “Saya mendapatkan mimpi semalam. Yesus
memberitahukan bahwa Dia akan datang dengan segera.” Roh Kudus menggunakan anak itu untuk mengingatkan umat Allah dari kebenaran mulia.
Sayangnya, generasi sekarang hanya tahu sedikit tentang kedatangan Kristus dibandingkan generasi di masa lalu. Kedatangan Yesus jarang diberitakan di gereja lagi. Memang, banyak orang yang
menyebut diri mereka Kristen namun tidak ingin mendengar berita itu.
“Minggu lalu, pendeta kami meminta kesaksian tentang apa yang telah Tuhan lakukan selama seminggu.
Seorang anaknya sendiri yang berusia lima tahun berdiri dan berkata, “Saya mendapatkan mimpi semalam. Yesus
memberitahukan bahwa Dia akan datang dengan segera.” Roh Kudus menggunakan anak itu untuk mengingatkan umat Allah dari kebenaran mulia.
Sayangnya, generasi sekarang hanya tahu sedikit tentang kedatangan Kristus dibandingkan generasi di masa lalu. Kedatangan Yesus jarang diberitakan di gereja lagi. Memang, banyak orang yang
menyebut diri mereka Kristen namun tidak ingin mendengar berita itu.
Kenapa?
Hidup itu indah bagi
kebanyakan orang, termasuk orang Kristen, dan fokusnya adalah bagaimana menjaga
agar saat-saat indah itu bergulir terus. Seperti istri Lot,
banyak orang dimiliki oleh harta mereka sendiri. Mereka telah menjadi kecanduan terhadap hal-hal duniawi, dan dalam pikiran mereka kedatangan Yesus akan menjadi gangguan.
Saya telah mendengar orang-orang yang pergi ke gereja mengejek tentang kemungkinan Yesus “akan kembali kapan saja setiap saat.” Mereka mengejek ide bahwa Dia dapat segera kembali.
banyak orang dimiliki oleh harta mereka sendiri. Mereka telah menjadi kecanduan terhadap hal-hal duniawi, dan dalam pikiran mereka kedatangan Yesus akan menjadi gangguan.
Saya telah mendengar orang-orang yang pergi ke gereja mengejek tentang kemungkinan Yesus “akan kembali kapan saja setiap saat.” Mereka mengejek ide bahwa Dia dapat segera kembali.
Memang, ada suatu doktrin
yang menyatakan bahwa Tuhan kita tidak akan kembali selama ribuan tahun.
Idenya adalah gereja akan diberikan waktu untuk menginjili dunia dan mendirikan sebuah tatanan baru sebelum Kristus datang kembali untuk memerintah sebagai raja.
Idenya adalah gereja akan diberikan waktu untuk menginjili dunia dan mendirikan sebuah tatanan baru sebelum Kristus datang kembali untuk memerintah sebagai raja.
Rasul Petrus menyebutkan hal ini dengan mengatakan, “Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: “Di manakah
janji tentang kedatanganNya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan ” (2 Petrus 3:3-4).
Ada pula yang mengejek dengan berkata,” buat apa kamu bagikan hal-hal akhir jaman ? Hanya mau menakut-nakuti ? Menyebarkan ketakutan ? Isinya hoax dan sebagainya…”
Apakah dengan tanda jaman yang begitu jelasnya terjadi di dunia ini masih membutakan saudara untuk dapat melihat betapa dekatnya kedatangan Tuhan menjemput mempelaiNya ? Dan apakah yang dapat anda simpulkan hanya menyebarkan ketakutan ? Sedangkan hal ini sedang terjadi dan akan terjadi ? Dengan ketidaktahuan akan apa yang terjadi atas dunia ini, bukan berarti tidak terjadi apa-apa… Banyak sekali anak-anak Tuhan bahkan hamba Tuhan baik yang sudah melayani dengan memanggil banyak hamba Tuhan untuk berkotbah bahkan sampai mengundang hamba Tuhan luar negeri… Tapi tidak dapat membaca tanda jaman dan urgensi dari hal ini ! Sungguh disayangkan !
Dengan mengetahui semakin
singkatnya waktu, gunakanlah waktu yang ada untuk membangun keintiman lebih lagi
dengan Tuhan dan bertobat akan segala sesuatu. Menghitung hari-hari yang
tersisa agar menjadi bijaksana, bukan digunakan untuk menghakimi sana-sini !
Jadilah Mempelai yang layak dan berkenan di mata Tuhan.
Petrus berbicara mengenai
kata yang menunjuk kepada semua orang yang sengaja menjadi bodoh dan tak
perduli seperti: “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri.
Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap”. (3:10). Lebih lanjut, Petrus memberitahu kita bahwa ada alasan mengapa Yesus belum datang kembali.
Dia menulis, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat”. (3:9). Tuhan kita berlimpah dengan kesabaran terhadap orang fasik.
Secara pribadi, saya kagum dengan kesabaran Allah terhadap kita khususnya untuk generasi ini.
Secara pribadi, saya kagum dengan kesabaran Allah terhadap kita khususnya untuk generasi ini.
Pergeseran moral merajalela dengan menyedihkan bahkan sampai kepada pengamat sekuler/non-agamawan. Bahkan jika anda mencoba untuk menjaga hati nurani yang bersih, pikiran anda dijenuhkan dengan laporan kejahatan yang terjadi setiap hari. Ada beberapa hal keji yang sulit untuk dipahami: pembunuhan di sekolah, pemerkosaan ber-rantai, pelecehan terhadap anak-anak, homoseksual yang militan, kekejaman yang tak terkatakan.
Seringkali hati kita berseru, “Tuhan, kapankah akan ada keadilan?
Ketika anda membawa pelaku kejahatan ke pengadilan?” Kita bertanya-tanya mengapa Tuhan menunggu begitu lama untuk menangani kejahatan yang tak terkatakan dan begitu merajalela pada hari ini. Kita membayangkan adegan ketika si pelaku kejahatan akhirnya berlutut di depan Tuhan, menghadapi kekudusanNya.
Tetapi Petrus berkata Yesus tidak berfokus pada penghakiman saat ini, bahkan terhadap orang-orang berdosa yang paling buruk. Sebaliknya, Tuhan kita sibuk dengan belas kasihan. Dia tahan menderita
terhadap pelaku kejahatan yang terburuk sekalipun. Dan Dia menunggu untuk menunjukkan belas kasihanNya kepada setiap orang berdosa yang tidak bertobat, merayu dan mengejar mereka.
“Jadi, jika segala sesuatu
ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah.
Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan JanjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia”. (3:11-14).
Kita bisa menghabiskan hari-hari sibuk kita dengan tanda-tanda zaman, di Timur Tengah atau di tempat lainnya dimana saja. Tapi Tuhan berkata, “Lihatlah hati anda sendiri. Pastikan anda rajin untuk menjaga FirmanKu.” Paulus menambahkan, “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.”(Roma 14:12). Dia kemudian memperingatkan kita untuk tidak menghakimi orang lain, dan berhati-hati untuk tidak menjadi batu
sandungan terhadap seorang saudara sehingga menyebabkan dia terjatuh.
Kita diyakinkan bahwa Allah akan menghakimi orang fasik. Tak perlu
diperdebatkan bahwa hari ganjaran pasti datang. Ketika saat itu tiba, semua pengejek, pembenci Allah dan orang-orang fasik akan dipanggil untuk memberikan pertanggungjawaban. Buku-buku akan
dibuka, dan setiap perbuatan keji akan menjadi nyata, terungkap semua bahwa orang-orang jahat ini melakukan perlawanan terhadap otoritas Allah. Perbuatan mereka akan dihukum berat, dan orang fasik akan diusir dari hadirat Allah selamanya.
Yesus meyakinkan murid-muridNya, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? ” (Lukas 18:07). Dia berkata, “Ya, suatu hari Allah akan berurusan dengan mereka yang telah,mengejek, menganiaya, memenjarakan dan membunuhi umatnya. Seruan gereja,yang teraniaya telah didengar olehNya. Dan dia akan membalaskan dendam mereka dengan secepatnya.” Namun, Yesus kemudian berkata dalam kalimat berikutnya,”… Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (18:08).
Pertanyaan Kristus pada
bagian akhir ini mengisyaratkan kekhawatiranNya yang amat sangat. Dia
mengatakan, “Ketika Aku kembali, Aku akan mencari orang-orang yang telah
percaya pada janjiKu untuk kembali kepada mereka. Pertanyaannya adalah, apakah
orang-orang tersebut siap dan menantikan aku? Apakah mereka akan dipisahkan
dari dunia ini, yang merindukanKu untuk dibawa
pulang sebagai pengantinKu? Apakah mereka akan menjadi tak bercacat, atau malahan kotor tertanam dalam prinsip hidup zaman ini?
pulang sebagai pengantinKu? Apakah mereka akan menjadi tak bercacat, atau malahan kotor tertanam dalam prinsip hidup zaman ini?
Apakah ketika Aku tiba menemukan
mereka menangis, ‘Datanglah, Tuhan Yesus? ”
“Tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36). Yesus melanjutkan pernyataannya dengan kata-kata: “Tapi …” (24:37). Dia selanjutnya menggambarkan perilaku yang berlaku pada manusia ketika Dia kembali. Dia tidak memberikan kita tanggal kedatanganNya, tetapi Dia memberitahukan kita tentang masyarakat seperti apakah yang akan terjadi itu.
“Tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36). Yesus melanjutkan pernyataannya dengan kata-kata: “Tapi …” (24:37). Dia selanjutnya menggambarkan perilaku yang berlaku pada manusia ketika Dia kembali. Dia tidak memberikan kita tanggal kedatanganNya, tetapi Dia memberitahukan kita tentang masyarakat seperti apakah yang akan terjadi itu.
Dia kemudian membeberkan sejarah dari Alkitab: ” Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka, semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” (24:38-39). Yesus juga, menyebutkan pada zaman Lot: “Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diriNya. “(Lukas 17:28-30).
Perhatikanlah bahwa Yesus
tidak menyebutkan dosa tunggal dalam tulisan sejarah ini. Kita semua tahu itu
bukan dosa akibat makan atau minum minuman yang sepantasnya, atau untuk
bertunangan atau menikah. Juga bukan dosa karena membeli, menjual, atau
membangun pabrik. Tidak ada yang salah dengan hal-hal itu. Bahkan, Tuhan telah
menugaskan kita untuk tinggal dan menempati dunia ini sampai Dia datang
kembali. Jadi Yesus tidak mengutuk kegiatan tersebut. Sebaliknya, dia
menunjukkan kepada kita kejadian sehari-hari ini, seolah-olah mengatakan,
“Seperti itulah hidup ini ketika Aku kembali. Ini akan menjadi seperti
hari-hari biasa lainnya, ketika tidak ada orang yang mengharapkan sesuatu
terjadi. ”
Sesungguhnya kita tahu
bahwa keduanya; masyarakat zaman Nuh dan zaman Lot dihancurkan oleh penghakiman
Allah. Jadi, apakah yang Yesus katakan tentang adegan yang biasanya terjadi
ini?
Secara sederhana, Dia menggambarkan
orang-orang yang telah memutuskan untuk menolak peringatan Allah akan
penghakimanNya.
Ingatlah, Nuh bernubuat
kepada masyarakatnya selama 120 tahun, memperingatkan bahwa kehancuran total
akan datang. Tapi, seperti Kitab Suci katakan, “Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera
dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.” (Pengkhotbah
8:11).
Hal ini terjadi sama persis di dalam masyarakat kita hari ini. Telah ada hiruk-pikuk jual beli, makan dan minum, menanam dan membangun. Banyak orang yang terobsesi dengan keuntungan pribadi, dan mereka mematikan pesan negatif yang mungkin akan menjadi penghambat kegiatan mereka.
Bahkan suara para pengamat
sekuler/non-agamawan yang memperingatkan akan datangnya bencana keuangan pun
diabaikan oleh sebagian besar masyarakat.
Seorang wanita Kristen yang saleh menulis kepada saya tentang percakapan dia dengan seorang wanita tua keturunan Yahudi. Korban pembantaian Yahudi ini mengatakan kepadanya, “Apa yang terjadi di Amerika saat ini mengingatkan saya tentang apa yang telah terjadi di Jerman selama Hitler naik ke tampuk kekuasaan. Semua peringatan telah diabaikan. Pernyataan Hitler yang anti-Semit (Yahudi) dianggap enteng. Aku hanyalah seorang anak kecil, tapi aku masih ingat sejumlah pesta-pesta besar dan megah berlangsung hingga larut malam bahkan setelah Hitler mulai memenjarakan orang-orang Yahudi dan mengirim mereka ke kamar gas beracun.
“Aku ingat orang-orang tua Yahudi berkata,” Ini tak bisa terjadi di sini, tidak di tempat orang yang berpendidikan, masyarakatnya beradab seperti Jerman.” Mereka hanya berdansa semalaman, laki-laki berdasi tuksedo, dan perempuan bergaun koktail yang mahal.
Hanya beberapa minggu kemudian, orang-orang yang sama tersebut sedang digiring seperti ternak ke dalam gerbong-gerbong kereta menuju kamp-kamp konsentrasi. Mereka mengira bahwa saat baik dan kemakmuran akan berlangsung selamanya. Tapi mereka segera terkejut, mengatakan, “Hanya beberapa minggu yang lalu, kami menari dan minum. Apa yang terjadi? Bagaimana hal ini menimpa kita begitu tiba-tiba? “
Tangisan peringatan sekali lagi tertuju kepada gereja Tuhan: “Yesus akan datang! Mempelai laki-laki sedang dalam perjalanan. Hiasilah diri anda, dan bersiaplah untuk pergi keluar untuk menemuiNya.
Lihatlah, hari penebusan
sudah dekat! ” Namun, meskipun demikian, Yesus memperingatkan bahwa orang akan
mengabaikan panggilanNya. Hal ini akan terjadi seperti pada hari-hari Nuh dan
Lot, dimana orang-orang sibuk dengan bisnis mereka, tak terpikir untuk
kedatanganNya, mengabaikan semua tanda-tanda kenabian. Dan itulah tanda yang
sangat nyata bahwa Dia datang: kita akan melihat sikap masa bodoh dan acuh tak
acuh.
Yesus berbicara mengenai hilangnya sejumlah besar orang-orang dari bumi dengan secara tiba-tiba.
“Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.(Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.)” (Lukas 17:34-36).
Murid-murid Yesus bertanya, “Di manakah orang-orang ini akan dibawa?” Dia menjawab, “Di mana ada mayat, di situ berkerumun
burung nasar.” (17:37). Dia mengatakan, “Aku adalah kepala dari tubuh. Dan kepala akan bersatu dengan tubuh.”
Beberapa ahli mengatakan bahwa orang-orang yang diambil tersebut adalah orang berdosa yang terseret ke pengadilan Allah. Tapi Alkitab menunjukkan sebaliknya.
Yesaya berbicara tentang burung-burung rajawali yang mengacu pada gereja: ” tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. ” ( Yesaya 40:31).
Demikian pula, Tuhan
berkata kepada Israel, “Kamu sendiri telah
melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah
mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.” (Keluaran
19:04).
Dalam kitab Matius, Yesus
berbicara tentang orang-orang pilihan yang diambil oleh Allah: “Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya dengan meniup
sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang
pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung
langit yang lain.” (Matius 24:31). Paulus membuatnya
lebih jelas lagi, dengan mengatakan: ” … maka Tuhan
sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih
dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.
Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah, seorang akan yang lain, dengan perkataan-perkataan ini.” (1Tesalonika 4:16-18).
Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah, seorang akan yang lain, dengan perkataan-perkataan ini.” (1Tesalonika 4:16-18).
Sedramatis peristiwa besar yang akan terjadi ini, maksud Yesus adalah
bahwa hal itu akan terjadi pada hari biasa. Ini akan menjadi seperti hari-hari terakhir penghakiman, di dalam masyarakat Nuh dan Lot. Pria dan wanita akan berada dalam pekerjaan mereka, hari-hari mereka akan berlangsung seperti biasa. Semuanya akan terjadi tiba-tiba, dalam sekejap belaka.
Paulus berkata: “… kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. ” (1 Korintus 15:51-52).
Ini akan terjadi pada hari seperti hari-hari yang lainnya. Semua manusia tidak akan menyadari, tetapi kemudian, dalam sekejap, Kristus akan mengumpulkan pengantinNya.
Apakah anda mencari dan
merindukan kedatanganNya? Saya tidak akan pernah melakukan apapun yang
menyebabkan sesama orang percaya menjadi ragu akan kesiapannya.
Kebanyakan orang membaca pesan ini mungkin dapat mengatakan, “Ya, saya siap. Saya sudah bertobat dan mengakui dosa-dosa saya, dan saya sudah diampuni. Saya menaruh percaya dalam kebenaran Yesus. Dan jika Dia datang saat ini, saya tahu bahwa tidak akan ada penghukuman terhadap saya. Saya tahu kepada siapa saya percaya. Saya yakin bahwa saya adalah miliknya.” Saya akan mengatakan hal yang sama tentang diri saya sendiri.
Namun dalam membaca kembali peringatan Kristus, terlintas oleh saya
akan sesuatu yang tidak bisa hilang. Yesus memerintahkan, “Karena itu berjaga-jagalah” (Matius 24:42). Lalu katanya, “Tetapi ketahuilah ini” (24:43). Dengan kata lain: “Jika anda akan bersiap-siap – jika anda ingin berwaspada, seperti yang saya inginkan anda untuk melakukannya – ada sesuatu yang harus anda ketahui”
Yesus kemudian
menggambarkan seorang pria yang berpikir bahwa dia telah siap tetapi ternyata
tidak. Rumah orang ini “terbongkar rusak” (24:43). Selanjutnya, Yesus
menggambarkan seseorang yang benar-benar telah siap (24:45-47). Akhirnya, Dia memberikan peringatan yang mengerikan tentang
para hamba yang jahat yang akan dicampakkan ke dalam neraka yang penuh
kemunafikan itu (24:48-51).
Seorang hamba yang benar-benar siap disamakan dengan kepala rumah tangga yang menyediakan makanan daging untuk mereka yang berada di bawah kekuasaan tuannya.
“Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?” (24:45). Yesus mengatakan kepada kita bahwa hadiah untuk hamba ini adalah untuk dijadikan penguasa atas barang-barang milik tuannya (lihat 24:47). Terbuktilah, bahwa hamba yang “memberikan makanan pada waktunya” adalah sangat penting.
Siapa penguasa atas rumah
tangga yang dimaksud Yesus di sini? Hal ini
berbicara tentang orang tua. Juga termasuk pendeta, yang berkuasa atas “keluarga Allah” (Efesus 2:19). Jadi, bagaimana orangtua menawarkan “makanan tepat pada waktunya?” Dalam istilah Alkitab, daging merupakan Firman Allah. Dalam bahasa Yunani itu juga berarti “makanan,” dari akar kata yang berarti “membawa keluar.” Selanjutnya, kalimat “pada waktunya” berarti “pada waktu yang
tepat.” Kristus berkata, “Berbahagialah para orang tua yang memelihara anak-anak mereka dengan,Firman Tuhan. Mereka membesarkan mereka dengan nasihat Alkitab, selagi ada waktu, sebelum semuanya terlambat. ”
berbicara tentang orang tua. Juga termasuk pendeta, yang berkuasa atas “keluarga Allah” (Efesus 2:19). Jadi, bagaimana orangtua menawarkan “makanan tepat pada waktunya?” Dalam istilah Alkitab, daging merupakan Firman Allah. Dalam bahasa Yunani itu juga berarti “makanan,” dari akar kata yang berarti “membawa keluar.” Selanjutnya, kalimat “pada waktunya” berarti “pada waktu yang
tepat.” Kristus berkata, “Berbahagialah para orang tua yang memelihara anak-anak mereka dengan,Firman Tuhan. Mereka membesarkan mereka dengan nasihat Alkitab, selagi ada waktu, sebelum semuanya terlambat. ”
Gereja-gereja Amerika
mengirimkan para misionarisnya ke seluruh dunia untuk menjangkau mereka yang
belum diselamatkan. Sementara itu, gereja ini sedang kehilangan seluruh
generasi mudanya, dan Allah akan tetap meminta pertanggung-jawaban kita. Ketika
Yesus berkata, “Berikanlah mereka daging,” Dia sedang berkata, “Berpaut pada
Firman.” Dengan kata lain:
“Jangan kompromi dengan perintahKu yang kudus. Anda tidak bisa membiarkan satu orang muda anda mengancammu untuk membelokkan kebenaran. Aku berjanji untuk menghormati mereka yang menghormati FirmanKu. ”
“Jangan kompromi dengan perintahKu yang kudus. Anda tidak bisa membiarkan satu orang muda anda mengancammu untuk membelokkan kebenaran. Aku berjanji untuk menghormati mereka yang menghormati FirmanKu. ”
Semoga Tuhan berkata
kepada setiap orang tua Kristen sekarang ini seperti apa yang dikatakanNya
kepada Abraham: “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada
anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang
ditunjukkan TUHAN ….” (Kejadian 18:19). Para orangtua seperti inilah yang akan
menciptakan para penguasa atas barang-barang milik tuan mereka.
Kata-kata Yesus di sini juga berlaku untuk para hamba Tuhan yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga imani. Seperti orang tua, gembala dalam rumah Allah harus memberi makan domba-domba mereka dengan daging, bukan hanya susu.
Mereka melipat-gandakan
domba-domba dalam rasa takut dan dengan nasihat Tuhan, memanggil mereka untuk
kedewasaan penuh di dalam Kristus. Yesus berkata bahwa orang-orang yang
melakukan hal ini dengan setia: “Berbahagialah para gembala yang ketika Aku
datang, ditemukan memberikan makanan bergizi kepada rumah tanggaKu.
Dia yang memberi makan
kepada mereka dengan doktrin murni dari FirmanKu. Aku berkata kepada pendeta
ini: ketika aku kembali, aku akan menjadikan engkau penguasa atas barang-barang
milikKu.
Dan barang-barang tersebut mencakup pula semua yang telah Bapa berikan kepadaKu.”
Dan barang-barang tersebut mencakup pula semua yang telah Bapa berikan kepadaKu.”
Ketika Yesus datang kembali, Dia sendiri akan berkumpul dengan setiap pendeta saleh yang memiliki satu-satunya tujuan yaitu mengawasi jiwa-jiwa yang dipercayakan kepadanya. Para pendeta tersebut tidak menguasai domba-domba mereka dengan maksud memperkaya diri sendiri. Mereka tidak membangun impian mereka sendiri di punggung orang miskin, atau para janda, atau yatim piatu.
Tidak, para pendeta ini berdiri di mimbar dengan rasa takut dan gemetar karena mereka tahu bahwa mereka harus bertanggung-jawab kepada Allah yang kudus. Untuk setiap gembala tersebut, Kristus akan mempercayakan segala harta bendaNya dan membuat mereka menjadi
penguasa atas semua yang dimilikiNya.
Inilah peringatan yang
harus kita perhatikan. Ketika Yesus menggunakan kalimat, “Tetapi ketahuilah
ini,” Ia mengatakan kepada kita, “Kamu tidak berani mengabaikan kata ini.”
Kemudian Ia memberikan pernyataan berikutnya: “Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan
minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,” (Matius
24:48-49).
Lukas 12 mengidentifikasikan hamba ini sebagai hamba yang sama yang pada suatu saat, setia menyediakan “makanan pada waktunya” (Lukas 12:45). Hamba ini dimulai dengan tepat benar. Dia ditakdirkan untuk dihargai sebagai penguasa atas barang-barang milik Tuhan. Tapi sekarang dia telah berubah secara dramatis. Dia ditemukan sedang memukuli hamba-hamba lain yang berada di sekelilingnya dan mabuk bersama para pemabuk.
Lukas 12 mengidentifikasikan hamba ini sebagai hamba yang sama yang pada suatu saat, setia menyediakan “makanan pada waktunya” (Lukas 12:45). Hamba ini dimulai dengan tepat benar. Dia ditakdirkan untuk dihargai sebagai penguasa atas barang-barang milik Tuhan. Tapi sekarang dia telah berubah secara dramatis. Dia ditemukan sedang memukuli hamba-hamba lain yang berada di sekelilingnya dan mabuk bersama para pemabuk.
Apa yang terjadi? Sesuatu telah mengisi hati hamba ini – perubahan
mungkin tak terlihat, tetapi,sesuatu telah mempengaruhi sikapnya. Perubahan apakah ini? Yesus mengatakan: “hamba jahat itu (berkata) dalam hatinya, Tuanku menunda-nunda kedatangannya” (24:48).
Kata Yunani untuk
“memukul” dalam bagian ini menunjukkan pukulan yang berulang-ulang. Dengan kata
lain, hamba ini kini telah jatuh ke dalam kemunafikan. Saya melihatnya sebagai
seorang yang
memprovokasi istrinya, mengutuk dengan bebasnya, mendengarkan cerita-cerita kotor, gosip.
memprovokasi istrinya, mengutuk dengan bebasnya, mendengarkan cerita-cerita kotor, gosip.
Bagaimana dia bisa berubah
seperti itu? Dia telah meyakinkan dirinya sendiri bahwa tuannya tidak datang
dalam waktu yang dekat. Ketika ia beralasan untuk dirinya sendiri, “Tuanku,”
dia sedang berbicara tentang tuan yang berbeda sama sekali, bukan Tuan
sebenarnya. Dia sedang mengandung seorang Yesus yang dibuatnya sendiri, Kristus
dari Injil yang lain.
Hamba ini tidak memberitakan sikap barunya. Sebaliknya, perubahan telah terjadi dalam pemikirannya. Dia tidak perlu menyiarkan keyakinannya bahwa tuannya telah menunda kedatangannya. Dia hanya hidup dari keyakinan itu saja. Dan itulah yang telah membuat semua perbedaan.
Pikirkanlah hal ini:
apakah anda bertanya-tanya mengapa begitu banyak
gereja saat ini dipenuhi dengan ketidak-siapan, memanjakan, hanya mengejar kesenangan semata?
Apakah anda bertanya-tanya mengapa begitu banyak pasangan Kristen yang bercerai dengan sedikit provokasi?
gereja saat ini dipenuhi dengan ketidak-siapan, memanjakan, hanya mengejar kesenangan semata?
Apakah anda bertanya-tanya mengapa begitu banyak pasangan Kristen yang bercerai dengan sedikit provokasi?
Hal ini bukanlah karena pendeta
mereka mengajar mereka untuk hidup seperti itu. Tidak, itu terjadi karena
banyak gembala yang tidak percaya bahwa Kristus akan datang di dalam generasi
mereka. Di beberapa gereja, jika Anda berdiri dan memberitakan Matius
24:44 – “Bersiaplah, karena Yesus akan datang setiap saat” – pendetanya
akan tersinggung. Para umatnya hanya akan mengikuti pendetanya.
Bagaimana hamba yang jahat
ini “mabuk dengan pemabuk”? Yesus tidak hanya berbicara tentang alkohol di
sini. Alkitab menyebutkan ada banyak cara untuk menjadi mabuk: dengan amarah,
dengan kepahitan, dengan menikmati penumpahan darah. Alkohol utama yang ada
dalam masyarakat kita obat penenang yang diminum oleh kebanyakan orang pada
hari ini – adalah kemakmuran. Dan umat Kristen memanjakan dirinya dengan bebas
dalam “minuman” kemakmuran ini.
Yesus sedang memperingatkan kita, “Apakah yang terjadi pada anda setelah kemakmuran melanda anda? Hati anda akan dibungkus dengan barang-barang material.
Tiba-tiba, anda kehilangan kesadaran anda akan kedatanganKu . Hidupmu berputar di luar kendali, karena anda tidak lagi memiliki kompas moral. Dan anda mulai memukuli, melakukan apa pun yang
anda bisa untuk mendapatkan apa yang anda inginkan. Anda menjadi pemabuk, dilempari batu kemakmuran.”
Ingatlah penghakiman yang Yesus jelaskan untuk orang munafik: “… maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” (24:50-51).
Izinkan saya bertanya
sekali lagi: Apakah anda siap? Apakah anda mulai
mencintai pemikiran akan kedatangan Kristus? Paulus berkata, “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.” (2Timotius 4:8). Yakobus pun mendesak kita: “Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!” (Yakobus 5:8).
mencintai pemikiran akan kedatangan Kristus? Paulus berkata, “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.” (2Timotius 4:8). Yakobus pun mendesak kita: “Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!” (Yakobus 5:8).
“… Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.”(Ibrani 9:28).
Akhirnya, Paulus menulis,
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia
mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan
duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia
sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia
dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus
Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari
segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya
sendiri, yang rajin berbuat baik. Beritakanlah semuanya itu,nasihatilah dan
yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang
menganggap engkau rendah.” (Titus 2:11-15).
Saya berdoa agar dapat
menjadi gembala yang Paulus tuliskan. Ya, saya sedang menantikan Guru saya
datang kembali. Dan seperti rasul Paulus, saya dapat berkata dengan penuh
keyakinan, “Aku mempunyai mahkota yang
sedang menunggu saya, karena saya suka akan kedatanganNya. Saya siap.
Datanglah, Tuhan Yesus. ”
0 komentar:
Posting Komentar