Pembunuh Mimpi
Bacaan:
Kejadian 37:5-20
(Ayat 5-10)
Pada suatu kali Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
Karena katanya kepada mereka " Coba dengarkan mimpi yang kuimpikan ini:
Tampak kita sedang diladang gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceriakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ketanah?"
(Ayat 19-20)
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!"
Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan kedalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
Barangkali hampir semua penemu ditertawakan ketika mereka menyatakan impian mereka. Ketika Bill Gates, misalnya, berbicara bahwa komputer pribadi akan ada dirumah orang banyak, orang tertawa tak percaya. Saat itu komputer dapat berukuran sebesar rumah. Kini, ketika impiannya terwujud, dunia menyanjungnya sebagai sosok yang visioner.
Yusuf bukan hanya ditertawakan oleh saudara-saudaranya karena impiannya, melainkan nyaris dibunuh. Akhirnya, ia dijual seolah barang dagangan. Tidak berhenti sampai disitu, setelah menjadi budak ia difitnah dan kemudian dijebloskan kedalam penjara.
Namun, perbudakan dan pemenjaraan terbukti tidak mampu mengubur impiannya. Saat terpuruk dilantai penjarapun ia terus percaya dan berpegang teguh pada janji Allah. Yusuf menunggu selama 22 tahun sebelum impiannya menjadi kenyataan. Saudara-saudaranya kemudian sujud dihadapannya.
Lebih dari itu, penggenapan impiannya sekaligus mewujudkan tujuan besar Allah, yaitu menyelamatkan kehidupan umat pilihan yang dipakai Allah dalam rencana penebusan-Nya (Kejadian 45:7 dan 50:20).
Ketika Allah memberi kita impian, bukan berarti jalan untuk mewujudkannya akan mulus. Sebaliknya, berbagai rintangan akan berusaha menggagalkan dan membunuhnya. Jangan berhenti bermimpi karena hidup tanpa impian sama saja dengan mati, kita dapat bergerak maju karena memiliki mimpi yang membuat kita termotivasi, jika ada orang-orang disekitar yang melemahkan dan mengejek jangan hiraukan dan jangan patah semangat, jadikan hal yang negatif menjadi pemicu supaya kita lebih semangat meraih mimpi.Teruslah percaya dan berpegang teguh pada janji-Nya. Allah yang memberikan impian, Dia pula yang akan menyertai kita menghadapi rintangan dan mewujudkan impian tersebut. Ketika impian itu terwujud, biarlah nama-Nya dipermuliakan. Amin.
SAY NEVER GIVE UP!! UNTIL YOUR DREAM COME TRUE!
SAY NEVER GIVE UP!! UNTIL YOUR DREAM COME TRUE!
Posted by Warrior of God
0 komentar:
Posting Komentar