BERJAGA-JAGA DALAM “TESHUVAH”
Maksud dari berjaga-jaga adalah untuk
Teshuvah (kembali kepada Tuhan) agar kita siap menghadapi Hari Tuhan yang
segera datang.
Banyak orang
Kristen dengan mudah berkata, kapanpun Tuhan Yesus datang saya siap. Puji
Tuhan! Kiranya terjadi demikian kepada semua saudara. Namun apa yang TUHAN
singkapkan baru-baru ini membuat saya melihat betapa suci dan kudusnya kita
harus hidup di hadapan TUHAN. Menjelang Hari Kedatangan-Nya, Tuhan Yesus
memanggil kita semua umat-Nya untuk “Teshuvah” atau “Berbalik” kepada-Nya.
“Teshuvah” atau
“Berbalik” memiliki dua aspek. Yang pertama: “Berhenti Melakukan”. Berhenti
Melakukan apa ? Berhenti melakukan Kecemaran dan dosa! Rasul Paulus berkata
bahwa orang-orang yang cemar tidak akan mendapat bagian di dalam Kerajaan
Allah.
“…tidak tahukah kamu, bahwa
orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?
Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang
pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (1Kor 6:9-10)
Mungkin
banyak orang dengan santai menjawab, “dosa-dosa saya sudah diampuni dan Tuhan
Yesus telah menebus seluruh dosa saya, tidak ada persoalan.” Namun dengar baik-baik, banyak orang yang
dosanya telah diampuni, tetapi tidak berbalik kepada TUHAN dan terus tinggal
dalam dosa-dosanya. Alkitab berkata bahwa bagi orang yang seperti ini, murka
Allah tetap ada atas mereka.
“Setiap
orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia
yang adalah suci… setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat
dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak
mengenal Dia.” (1Yohanes 3:3-6)
“…
barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan
murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3:36)
Pada waktu
mempelajari mengenai “Teshuvah” ini, saya menemukan sebuah video kesaksian
Pastor John Mulinde yang memberi wahyu yang segar sekaligus menyentak kehidupan
rohani saya, saya yakin juga akan memberi pengaruh besar dan melakukan
terobosan penting untuk kehidupan hamba-hamba Tuhan dan setiap orang percaya
yang mau merendahkan diri dan dengar-dengaran.
Pastor John
Mulinde dari Uganda adalah seorang rasul yang penting untuk kebangunan rohani
di benua Afrika baru-baru ini. Reputasi pelayanannya diteguhkan dengan banyak
terjadinya mujizat dan pertobatan jiwa-jiwa. Dia telah melayani Tuhan selama
bertahun-tahun dan cukup terkenal. Namun Tuhan terus menerus menyuruhnya untuk
bertobat, namun setiap ia memikirkan ia tidak bisa
menemukan dalam dosa apa ia belum bertobat.
Akhirnya
Tuhan Yesus mengunjungi dia dalam suatu penglihatan, dan Tuhan Yesus menyatakan
suatu perkataan yang menyentak: jika Dia harus datang kembali saat itu untuk
menjemput umat-Nya, Dia tidak akan mengangkat Pastor Mulinde! Dan Tuhan Yesus
mulai mengungkapkan dosa-dosa tak terlihat itu. Tuhan membongkar semua dosa Pastor
Mulinde, terutama yang tidak terlihat oleh manusia, yaitu pikiran cabul,
ingatan-ingatan yang cemar, kesombongan yang tersembunyi, pembenaran diri dan
rasa layak dipakai Tuhan, dan banyak hal lain. Pendek kata Tuhan menelanjangi
Pastor Mulinde sampai semua dosanya yang terkecil dan tersembunyi ia akui dan
ia bertobat dari dosa-dosa itu.
Kesaksian Pendeta John Mulinde yang
diperintahkan bertobat oleh Tuhan Yesus.
Tuhan
mengatakan kepadanya, “banyak dari hamba-hamba-Ku … telah menjual jiwa mereka
untuk hal-hal duniawi.” Tuhan mengatakan kepada Pastor Mulinde, bahwa Hari
Tuhan sudah dekat, dan semua pikiran yang tersembunyi dan hati manusia akan
terungkap pada hari itu. Tuhan menyingkapkan kepadanya dosa pikiran dan hatinya
yang bahkan ia sendiri tidak sadari selama ini!
Pastor
Mulinde mengatakan, “Saudara kekasih, waktunya singkat, Dia yang akan datang
akan datang segera. Ia memanggil kita berbalik kepada diri-Nya. Saya ingat Dia
berkata kepada saya, Hari itu bukan hari bahagia bagi diri-Nya. Tuhan Yesus
mengatakan, ‘hati-Ku hancur ketika memikirkan umat-Ku yang akan dijauhkan pada
hari itu. Itulah mengapa Aku berseru sambil menangis, ‘Berbaliklah kepada-Ku!’
“
Pastor
Mulinde mengatakan, “[Tuhan Yesus] berkata, ‘Aku mengutus kamu, jangan
menghakimi umat-Ku… Jangan mengutuki mereka. Katakan pada mereka Aku tidak
mengutuk mereka. Aku memanggil mereka untuk berbalik kepada-Ku. Larilah dari
murka yang akan datang pada Hari Tuhan. Larilah dari kuasa kegelapan yang
berusaha untuk membawa engkau tertawan. Larilah dari dirimu sendiri, dari
kedaginganmu sendiri. Larilah, Ada perlindungan dalam nama Tuhan. Nama TUHAN
adalah menara yang kuat! Orang benar lari ke dalamnya dan mereka selamat.’ ”
Itulah yang
dimaksud Aspek Pertama “Teshuvah”: Berhenti Melakukan Kecemaran dan dosa.
Saya sangat menyarankan Saudara menyaksikan sendiri video itu dengan hati yang
terbuka pada Tuhan, karena akan sangat memberkati kehidupan rohani Saudara
semua.
Aspek kedua “Teshuvah” adalah:
Kembali Melakukan. Kembali Melakukan Kehendak TUHAN, Apa Yang Baik, Yang
Berkenan dan Yang Sempurna. Kita dapat mengerti hal ini melalui pesan Roh
Kristus kepada Tujuh Jemaat akhir zaman, khususnya kepada jemaat Efesus.
“… Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya
engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau
lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil
kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat..” (Wahyu 2:4-5)
Panggilan
Sangkakala untuk “Teshuvah” juga berarti panggilan untuk kembali
kepada kasih mula-mula kita pada TUHAN. Jika kita tidak kembali, maka kehidupan
kita akan menjadi gelap, artinya tidak dapat menangkap ‘revelation’ tentang
waktu Kedatangan-Nya (1Tes 5:4-5). Jika kita kehilangan terang, kita
seperti lima gadis yang bodoh yang pelitanya padam, tidak siap menyambut
kedatangan ‘mempelai pria’. Artinya tidak akan termasuk mereka
yang diangkat pada Kedatangan Tuhan Yesus kelak.
Jika hari
ini kasih kita telah surut jauh dibanding pada saat pertama kita ‘bertemu’
TUHAN, maka Ia memanggil kita berbalik kembali mencintai Dia seperti pada waktu
mula-mula itu.
Jika hari ini kerinduan kita mencari TUHAN telah sirna dan tidak seperti saat pertama kita merasakan lawatan-Nya, maka Ia memanggil kita berbalik kembali merasakan diri-Nya seperti pada waktu semula. Jika hari ini kesanggupan kita melayani telah kendor dan kita menjadi lelah, tidak lagi seperti saat pertama kita ‘diurapi-Nya’, maka Ia memanggil kita berbalik kepada-Nya agar kita kembali mendapat minyak baru dan diperbaharui kekuatan kita seperti pada sedia kala. Itulah aspek kedua dalam “Teshuvah”: Kembali Melakukan.
Jika hari ini kerinduan kita mencari TUHAN telah sirna dan tidak seperti saat pertama kita merasakan lawatan-Nya, maka Ia memanggil kita berbalik kembali merasakan diri-Nya seperti pada waktu semula. Jika hari ini kesanggupan kita melayani telah kendor dan kita menjadi lelah, tidak lagi seperti saat pertama kita ‘diurapi-Nya’, maka Ia memanggil kita berbalik kepada-Nya agar kita kembali mendapat minyak baru dan diperbaharui kekuatan kita seperti pada sedia kala. Itulah aspek kedua dalam “Teshuvah”: Kembali Melakukan.
“… barangsiapa yang benar, biarlah ia
terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan
dirinya!” (Wahyu 22:11)
Sumber: www.houseofrevelation.com
Link untuk Share:
http://victoriouslifes.blogspot.co.id/2016/10/berjaga-jaga-dalam-teshuvah-kesaksian.html
http://victoriouslifes.blogspot.co.id/2016/10/berjaga-jaga-dalam-teshuvah-kesaksian.html
Posted by
Warrior of God
0 komentar:
Posting Komentar