ANDREW CHAN TERPIDANA HUKUMAN MATI
Andrew Chan |
JANTUNGNYA TELAH TERTEMBUS PELURU, NAMUN IMAN-NYA MENYATAKAN
BAHWA IA TELAH LOLOS DARI PERBUDAKAN MAUT!!!
Inilah transkrip Andrew Chan yang berisikan kesaksiannya di
Penjara Kerobokan, Bali - transkrip ini diberikan kepada saya, Sharon McBride
melalui pendeta kawan saya. Andrew juga mengizinkan hal ini saya ceritakan
kembali bagi anda semua.
“Saya bertumbuh dalam keluarga yang menganut kepercayaan yang
lama dan tidak banyak mengenal ke Kristenan. Hingga suatu hari saya ditangkap
di bandara Bali pada tanggal 17 April 2005, saya ditangkap di pesawat yang
membawa saya, diinterogasi di bandara dan dibawa ke kantor polisi. Mereka
kemudian melemparkan saya kedalam sel penjara dan membentak-bentak saya. Saya
berpikir mereka akan membunuh saya. Karena saya tidak ingin disiksa kemudian
saya ingin melakukan pencobaan bunuh diri. Rasa takutlah yang membuat saya
ingin mengakhiri hidup saya, karena apabila hal itu terjadi pada diri saya
pastinya saya tidak akan mampu menghadapinya. Akibatnya saya mengambil baju
yang saya kenakan dan melilitkan-nya pada leher saya. Saya memanjat dan
menggantungkan lilitan baju tersebut pada palang kayu di atas kepala saya dan
bersiap-siap untuk menjatuhkan diri. Pada saat itulah saya teringat tentang
kisah adanya surga dan neraka, dari kelas pengajaran di sebuah gereja yang
beberapa kali saya pernah hadiri oleh karena diajak Lukas, kawan dekat keluarga
kami.”
Ketika saya hendak menjatuhkan diri saya mulai berpikir bahwa
tindakan tersebut justru akan menyebabkan saya masuk ke dalam neraka dan
bukannya surga, akibatnya saya mengurungkan niat saya untuk bunuh diri,
kemudian melepaskan ikatan yang melekat dileher saya dan turun kembali.
Hari berikutnya saya meminta Alkitab pada penjaga yang menjagai
saya. Saya sungguh menginginkan Alkitab. Tetapi penjaga tersebut malah
marah-marah dan menjawab permintaan saya dalam bahasa Indonesia yang tidak saya
mengerti. Hari berikutnya saya dipanggil keluar dari sel tempat penahanan saya,
dan kepada saya diberikan sebuah Alkitab versi King James.
Ketika saya mulai membuka Alkitab, saya mendapati tertera
nama Lukas si pengirim, dan tanda tangannya. Saya mulai berpikir: “Bagaimana
mungkin hal ini terjadi?”, “Bagaimana mungkin Lukas mengetahui tentang keberadaan
saya dan mengirimkan Alkitab ini dengan begitu cepat?” Yang saya ketahui
tentang Lukas pad saat itu, ia adalah seorang Kristen yang taat.
Setelah itu saya mulai membaca kitab Kejadian pasal 1 dan 2,
tapi karena saya tidak dapat mengertinya kemudian Alkitab saya tutup kembali.
Hari berikutnya ternyata Lukas datang mengunjungi saya di Kantor Polisi. Ia
sengaja terbang dari Austarlia untuk datang mengunjungi saya, dan kemudian ia
bertanya: “Sudahkah kamu membaca Alkitab yang telah saya kirimkan kepadamu?”.
Saya menjawab bahwa saya sudah membacanya tapi saya tidak mengerti isinya. Ia
memberikan dorongan agar saya membaca mulai dari Injil Matius, Markus, Lukas
dan Yohanes. Akhirnya saya membaca isi dari ke empat Injil tersebut. Hari
berikutnya Lukas datang berkunjung dan bertanya kembali: “ Sudahkah engkau
membaca ke empat Injil tersebut?”
Saya katakan bahwa saya sudah membacanya, kemudian ia
bertanya: “Apa yang dapat engkau dapatkan dari bacaan tadi”. Saya menjawab:
“Saya gak dapat apa-apa dari padanya”. Kemudian sebelum Lukas meninggalkan
saya, ia berkata: “Sebaiknya engkau baca kembali isi dari ke empat Injil
tersebut”.
Jadi kemudian saya membacanya kembali. Kali ini pembacaan
saya memakan waktu selama empat hari dengan pertanyaan yang sama dan jawaban
yang sama. Pada akhir hari yang ke empat, Lukas datang kembali dengan sebuah
pertanyaan yang berbeda:”Apakah engkau meminta pertolongan dari Tuhan agar Ia
memberikan pengertian pada saat engkau membaca kitab Injil tersebut?”. Saya
menjawabnya: “Tidak”. Akhirnya ia menantang saya dengan berkata: “Sebaiknya
engkau berdoa dan meminta pertolongan agar engkau dapat mengerti isinya.
Jikalau Ia tidak menolongmu, maka besok pagi saya akan datang kembali kepadamu
dan mengambil kembali Alkitab itu dari tanganmu dan kita akan membuangnya
bersama-sama.”
Tetapi saya berkata bahwa saya tidak tahu bagaimana caranya
berdoa kepada Tuhan, karena memang saya belum pernah berdoa sebelumnya.
Kemudian Lukas menerangkan kepada saya bahwa berdoa itu seperti halnya kita
bercakap-cakap dengan Tuhan dan memohon pertolongan kepadaNya.
Pada kali ini, saya membaca kembali Injil Matius hingga Injil
Markus pasalnya yang ke sebelas dan kemudian Tuhan berbicara kepada saya dan
menolong saya untuk mengerti. Di dalam Markus pasalnya yang ke sebelas, saya
menemukan dua hal yang menantang hidup saya.
Pertama dalam kitab Markus 11:12-14,
dikatakan: “Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas muridNya
meninggalkan Betania. Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara
yang sudah berdaun, ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapatkan
apa-apa dari pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, ia tidak mendapatkan
apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka katanya
kepada pohon itu: ”Jangan seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan
murid-muridNya-pun mendengarnya.”
Hidupku seperti halnya pohon ara itu yang tidak berbuah dan
sedang sekarat. Hidupku sungguh tidak berarti dan tidak berguna. Namun saya
merasakan bahwa Allah mengatakan bahwa Ia ingin mengubah hidup saya, berbalik
kepadaNya dan menjadikan hidup saya berbuah.
Hal yang kedua Allah berbicara kepada saya bahwa milikilah
iman yang tidak goyah di dalam Dia. Ia berbicara kepada saya
melalui Markus 11:20-24: ”Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-muridNya lewat,
mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka
teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus:
“Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kau kutuk itu sudah kering.” Yesus menjawab
mereka: ”Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang
siapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah kedalam laut!
Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apapun yang dikatakannya itu
akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata
kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah
menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
Allah telah menyatakan kepada saya bahwa segala sesuatu
adalah mungkin dan yang saya lakukan adalah percaya kepadanya tanpa ragu dan,
itulah keputusan saya untuk saya lakoni.
Sebelum datangnya keputusan akhir dari Sidang Pengadilan
dilakukan, saya telah memohon kepada Tuhan: “Tuhan kalau Engkau bebaskan saya
dari tuntutan ini, maka saya akan melayaniMu seumur hidup saya. Jadi ketika
sang hakim mengetuk palunya dan memutuskan saya untuk menjalani hukuman mati,
sungguh hal itu membuat saya menjadi sangat terkejut dan hal ini kemudian hal
tersebut saya ceritakan kepada Lukas. Dengan lembut Lukas menepuk dada saya,
seraya berkata: “Ia telah membebaskanmu! Di sini di dalam hatimu. Ia telah
melepaskan engkau,” Di saat itulah saya mengerti. Saya memang berada dalam
penjara, namun hatiku telah terbebas. Saya telah menemukan keselamatan sejati
melalui Yesus di dalam penjara, dan berita tentang keselamatan dalam hidupku
aku beritakan dan dinding penjara ini tidak dapat menghalangi pemberitaanku.
Andrew Chan terpidana hukuman mati, Penjara Kerobokan, Bali.
Andrew Chan telah pergi ke rumah Bapa, pada hari Rabu dini hari,
29 April 2015. Sekalipun ia telah mati namun imannya tetap hidup, sekalipun ia
telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan dunia dan dihukum mati. Namun dalam
pemandangan Allah ia telah dibenarkan oleh karena karya Kristus di atas kayu
salib yang telah mati bagi orang-orang berdosa, seperti dikatakan: “Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada yang memegahkan
diri”.(Ef. 2:8)
Sebuah pembelajaran bagi kita yang hidup dalam kasih karunia
Allah, agar jangan pernah menyia-nyiakan “kasih karunia” dan “hidup yang adalah
pemberian Allah”. Mari berbuah bagiNya, hidup dengan mengerjakan keselamatan
dalam takut akan Allah hingga hari Tuhan yang datang kian mendekat
Sumber : https://www.facebook.com/theo.christi.7/posts/10203302840805292:0
Link untuk dibagikan: http://victoriouslifes.blogspot.co.id/2016/04/kesaksian-andrew-chan-terpidana-hukuman.html
Posted by Warrior of God
0 komentar:
Posting Komentar