kkesaksian RALPH WOODROW - BABYLON MYSTERY RELIGION ~ Warrior Of God

Selasa, 19 April 2016

RALPH WOODROW - BABYLON MYSTERY RELIGION

BOOK
Ralph Woodrow – BABYLON MYSTERY RELIGION


Edisi 1 versi Website. Dimasa depan akan ada penambahan illustrasi untuk memperjelas paparan.

Shalom, bagi saudara-saudara terkasih, yang akan membaca buku BABYLON MYSTERY RELIGION ini, maka diharapkan terlebih dahulu berdoa. Mungkin saja ada hal-hal yang belum saudara-saudara mengerti atau belum dapat diterima. Agar Tuhan sendiri yang menuntunnya. Dibawah ini ada bentuk doa sederhana, silahkan saudara-saudara mengucapkannya dengan bersuara. Tuhan Yesus Kristus Juruselamatku Saya mengucap syukur untuk pemeliharaan-Mu sepanjang hidupku. Tuhan Yesus saat ini Engkau mengetahui, bahwa saya akan membaca buku BABYLON MYSTERY RELIGION ini. Mohon agar setiap kebenaran yang dari Tuhan Yesus saja yang tinggal didalam hatiku melalui buku ini, sebaliknya yang tidak berasal dari-Mu agar ditapis. Terimakasih Tuhan, ampuni saya akan setiap dosa, pelanggaran yang saya perbuat khususnya dalam hari ini dan kuasa darah-Mu membungkus diriku. Saya mengundang Tuhan Yesus Kristus masuk kedalam hatiku mengajari aku, dan menuntunku. Terpujilah Engkau Tuhan Yesus Kristus, saya siap membaca buku ini. Amin.

Lalu aku mendengar suara lain dari surga berkata: “Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya”.(Wahyu 18:4)

Dave Hunt – Roman Catholic Church- The Mother of Harlots & Abominations




PENGANTAR

BABYLON MYSTERY RELIGION

Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan yang lebih tepat mengenai sejarah perkembangan semua agama, maka diambil langkah untuk membuat ringkasan ini, yang diterjemahkan dari buku “BABYLON MYSTERY RELIGION”. Disamping sejarah, makalah ini juga menceritakan tentang penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari Firman Tuhan, sehingga tercipta bermacam-macam tata cara dan kebiasaan agama diluar kehendak Tuhan. Mengingat bahwa terjemahan ini hanya merupakan ringkasan, disarankan untuk membaca buku aslinya. Judul buku, nama dan alamat pengarang adalah sebagai berikut: [link baca online ada dibawah].

Babylon Mystery Religion
Ralph Woodrow
P.O. Box 124
Riverside, California 92502
USA

Semoga terjemahan ‘singkat’ dan penjabaran ini memperluas wawasan pengetahuan rohani kita. KSB melakukan penyelidikan secara independent. Keputusan ditangan saudara/i sekalian. Tuhan Yesus yang Maha Pengasih menyertai kita semuanya.


DAFTAR ISI
I. Babilon – Sumber Agama Yang Semu
II. Penyembahan Ibu-Anak
III. Penyembahan Maria
IV. Santo/Santa, Hari Peringatan dan Lambang
V. Obelisk, Kuil dan Menara
VI. Apakah Salib Lambang Kekristenan
VII. Konstantin dan Salib
VIII. Relikwi Roma
IX. Kesemuan Agama
X. Apakah Petrus Paus Pertama?
XI. Asal – Usul Kepausan
XII. Masalah Moral Dalam Kepausan
XIII. Apakah Paus Bebas dari Kesalahan (Infallible)
XIV. Siksaan Yang Tidak Berperikemanusiaan
XV. Menjadi Tuan atas Anak – anak Tuhan
XVI. Imam yang Tidak Menikah
XVII. Misa
XVIII. Tiga Hari Tiga Malam
XIX. Ikan, Hari Jumat dan Pesta Musim Semi
XX. Pesta Musim Dingin
XXI. Misteri dan Percampuran
.
Artikel singkat pembuka :




Dibagian atas nomer 2 dari kiri adalah pahatan yang menunjuk pada raja assyiria dari babel.
1) Bintang didalam sebuah lingkaran.
2) Sebuah Jangkar atau Kompas, seperti logo Freemasonry.
3) Sebuah bulan sabit dengan sebuah bintang seperti logo Islam.
4) Sebuah kalender matahari / Solar Wheel [roda matahari].
5) mahkota tiga tingkat, seperti mahkota paus [papal tiara].
6) simbol salib – seperti simbol salib ksatria templar / salib knight malta / knight columbus.
7) Gambar Monstrans – persis seperti matahari [sun-god], ini adalah perlambang Tuhan Yesus versi Katolik.



Illustrasi logo no.6 bisa dilihat didalam buku Morals and Dogma halaman 292 [buku untuk seorang mason yang sudah mencapai tingkat ke-33].



Menurut buku Moral dan Dogma, lambang salib [salib malta] itu dipakai oleh pendeta Horus [pendeta kuno jaman babilonia] dalam upacara keagamaan mereka. Lambang salib malta itu dipakai juga oleh paus dan para ksatria templar [pendukung setia paus]. Knight Templar ini adalah tentara paus yang pernah berperang dalam perang salib, tentunya sekarang tidak memakai seragam tentara knight templar lagi akan tetapi pada saat-saat tertentu mereka memakai seragam kebesaran mereka lengkap dengan tanda salib templar ini. Kemudian muncul knight of columbus, knight of malta. Para ksatria templar ini setia kepada Paus.




Logo Jesuit dapat kita lihat menggunakan tiga paku [nail]. Dalam bahasa ibrani simbol paku diartikan angka 6, kalau ada tida paku maka berarti 666. Logo Jesuit juga mengadopsi gambar matahari – sun god. IHS sebagian mengartikan sebagai Isis – Horus – Set [Dewa dewi kuno jaman mesir kuno].

Jesuit adalah lembaga bentukan vatican yang hanya setia kepada paus dan bertujuan membawa kembali gereja yang terpecah selama masa reformasi untuk kembali kepada ‘mother church’ [ibu gereja] yaitu gereja roma Katolik dengan cara apapun. Didalam vatican ada paus putih [the popes – para paus] dan paus hitam [the jesuits – para pendeta jesuit]. Ordo Jesuit [Serikat Yesus] – dipelopori oleh Ignatius Loyola –  dikukuhkan pada tahun 1540 oleh Paus Paulus III dengan satu mandat / tugas utama : untuk mengalahkan orang-orang Protestan dan mendapatkan kembali kekuasaan Kepausan atas seluruh dunia. Jesuit mempunyai seorang pemimpin yang dinamakan Jendral Utama Jesuit [Jesuit Superior General].
Paus Francis (menurut majalah Time disebut sebagai New World Pope, terus apa bedanya dengan NWO Pope) adalah seorang Jesuit. Jesuit mempunyai sumpah yang dinamakan sumpah jesuit / The Jesuits Oath yang isinya mengerikan.  info mengenai Jesuit akan diberikan dilain waktu.




Kalau kita buat diagram mengenai pengaruh kepercayaan misterius Babilonia, maka dapat kita lihat seperti bagan diatas. Freemasonry dan Jesuit erat kaitannya. Jesuit menggunakan Freemasonry sebagai bumper. Dari Jesuit muncul paham seperti Marxisme dan World Council of Church. World Council of Church merupakan badan gereja dunia yang mempunyai tujuan untuk membawa kembali gereja pecahan Roma kedalam gereja Induk [Mother church / gereja Katolik / gereja Universal].
Skenario akhir dari gerakan mereka adaalah gerakan New Age, bahkan sekarang muncul yang namanya Chrislam.  Disini ada korelasi / hubungan antara Vatican dan Islam, akan diselidiki akan tetapi tidak tahu akan dipublikasikan atau tidak. … dll …


BAB I
BABILON – SUMBER DARI AGAMA YANG SEMU

Dalam Alkitab, agama misterius dari Babilon digambarkan sebagai wanita berpakain merah muda [ungu] yang dihiasi dengan emas dan batu permata dan mutiara, sambil memegang cawan yang penuh hujatan dan kenajisan akibat perzinahan (Why. 17:1-6). Dalam Alkitab “wanita” adalah lambang dari gereja. Gereja yang sejati adalah bagaikan pengantin yang suci dan tanpa cacat (Ef. 5:27; Why. 19:7-8).

Ketika Yohanes menulis kitab Wahyu, Babilon -sebagai kota- sudah hancur dan runtuh, seperti yang telah dinubuatkan para nabi (Yes. 15:19-22; Yer. 51&52). Tetapi meskipun kota Babilon sudah hancur, konsep dan kebiasaan dari agama Babilon tersebar diantara banyak bangsa di dunia. Tentu timbul pertanyaan bagaimana agama Babilon bisa berkembang ke seluruh dunia dan bagaimana pula hubungannya dengan kitab Wahyu yang ditulis oleh Yohanes?

Setelah masa banjir berakhir, orang mulai pindah dari Timur menuju ke suatu daerah yang disebut Sinear, dimana mereka kemudian tinggal (Kej. 11:2). Di daerah Sinear inilah kota Babilon berdiri, yang kemudian dikenal sebagai Babilonia atau Mesopotamia. Disini mengalir sungai Euphrat dan Tigris, yang membuat tanah ini menjadi subur. Tetapi, ada suatu masalah yang dihadapi penduduk yaitu bahwa di daerah ini terdapat banyak binatang buas yang selalu mengancam kehidupan penduduk setempat (Kel. 23:29-30).

Dalam keadaan yang parah inilah muncullah seorang laki-laki bertubuh besar dan berkuasa. Namanya Nimrod. Ia terkenal sebagai pemburu yang hebat. Alkitab mengatakan antara lain bahwa ia menjadi pemburu yang penuh kuasa (Kej. 10:8-9).




Makin lama makin terkenallah dia; ia menjadi pemimpin ternama dalam memecahkan masalah-masalah dunia. Akhirnya karena ia begitu disanjung, tidak lagi berjuang melawan binatang buas, melainkan mulai berpikir untuk mengorganisasi manusia supaya tinggal dalam kota serta mengelilingi kota ini dengan tembok sebagai pelindung.



Dari sinilah lahir sebuah kerajaan. Demikianlah cara berpikir Nimrod. Kerajaan pertama adalah Babel, Erech, Accad dan Caleh, di daerah Sinear (Kej. 10:10). Kerajaan Nimrod adalah yang pertama, yang disebut Alkitab. Nama Nimrod berasal dari “marad” yang berarti “ia memberontak kepada TUHAN”.

Berdasarkan kesimpulan dari sejarah, legenda dan mitologi, maka Alexander Hislop menulis secara rinci bagaimana agama Babilonia berkembang menjadi tradisi yang berkaitan dengan Nimrod, Semiramis (isterinya) dan Tamus [Tammuz] (anak Semiramis, yang kemudian dinikahi oleh Semiramis, ibunya sendiri). Ketika Nimrod mati, tubuhnya dipotong-potong, kemudian dibakar dan disebar ke berbagai daerah. Praktek serupa juga disebutkan dalam Alkitab (Hak. 19:29; 1 Sam. 11:7). Kematiannya sangat menyedihkan masyarakat Babilon. Semiramis lalu menegaskan bahwa Nimrod adalah dewa matahari [Sun-god]. Ketika Semiramis melahirkan seorang anak laki-laki, ia mengatakan bahwa anaknya, Tamus, adalah titisan Nimrod.




Kemungkinan besar Semiramis sudah mendengar nubuatan mengenai Mesias yang akan dilahirkan oleh seorang wanita. Kebenaran mengenai hal ini sudah diketahui sejak semula (Kej. 3:15). Itu sebabnya Semiramis berani mengatakan bahwa anaknya dikandung secara supranatural dan merupakan juru selamat. Dalam perkembangan selanjutnya tidak hanya anak yang disembah, tetapi juga sang ibu. Banyak dari penyembahan Babilonia diteruskan melalui lambang-lambang yang misterius. Misalnya anak-sapi yang dibuat dari emas (golden calf) merupakan lambang dari Tammuz, anak dari dewa matahari. Karena Nimrod merupakan dewa matahari atau baal, maka api juga merupakan lambang dari Nimrod. Jadi, lilin dan lain – lain kebiasaan yang berkenaan dengan api dimaksudkan sebenarnya sebagai penyembahan kepada Nimrod. Nimrod juga sering dilambangkan sebagai matahari, ikan, pohon, pilar dan binatang. Baca Roma 1:21-26.


Sistem dewa-dewi menyebar dari Babilon ke bangsa-bangsa lain, karena dari Babilonlah manusia tersebar ke seluruh dunia (Kej. 11:9). Tak mengherankan kalau penyembahan ibu-anak ikut tersebar kemana-mana. Ketika Roma menjadi sebuah kekaisaran yang pertama, terjadilah asimilasi antara sistem dewa dewi yang dianut Roma dengan agama yang berasal dari negara-negara kafir. Karena Babilon merupakan sumber kekafiran, maka masuk akal-lah bahwa agama semula dari Roma tidak lain dari penyembahan Babilon, yang kemudian berkembang kedalam berbagai bentuk dan bermacam nama.


BAB II
PENYEMBAHAN IBU-ANAK

Salah satu contoh kekafiran Babilonia yang masih berlanjut hingga sekarang dan yang dinaut oleh gereja Roma adalah penyembahan kepada Maria, yang menggantikan penyembahan dewi ibu (mother goddess) dimasa lalu. Banyak monumen Babilon menggambarkan dewi Semiramis menggendong Tammuz. Penyembahan ibu-anak ini tersebar ke segala penjuru dunia.

Bangsa Cina mengenalnya sebagai dewi ibu Shingmoo atau ibu yang kudus. Ia menggendong anaknya dan sinar kemuliaan mengitari kepalanya. Bangsa Jerman menyembah perawan Hertha dengan anaknya. Orang Skandinavia mengenalnya sebagai Disa, yang juga menggendong seorang anak. Orang Etrucsan menyebutnya Nutri dan orang Druids mengenalnya sebagai Virgo-Patitura. Di India dikenal sebagai Indrani, juga menggendong seorang anak. Di Yunani sebagai Aphodite atau dewi Venus atau Fortuna dengan anaknya Jupiter. Juga Isi, dewi agung dari India, dengan anaknya Iswara disembah di berbagai pura. Di Asia dikenal Cybelle dengan anaknya Deouis. Ketika bangsa Israel jatuh ke dalam kekafiran, mereka juga menyembah seorang dewi ibu. Baca Hakim-hakim 2:13; 10:6; 1Sam 7:3-4; 12:10; 1Raja-Raja 11:5; 2Raja-Raja 23:13. Salah satu sebutan yang diberikan kepada dewi ini adalah “ratu surga” (Yer. 44:17-19). Di Ephesus, ibu agung dikenal sebagai Diana. Pura yang dipersembahkan kepadanya termasuk dalam tujuh keajaiban dunia yang terkenal.

Di Mesir dewi ibu ini dikenal sebagai Isis dengan anaknya Horus. Penyembahan ibu-anak ini tidak saja dilakukan di Roma, tapi juga di Afrika, Spanyol, Portugal, Perancis, Jerman dan Bulgaria. Yesus Kristus mendirikan gerejaNya yang sejati. Pada abad 4 terjadi penyelewengan dari gereja yang murni ini, dimana kekafiran dibaurkan dengan kekristenan. Maria menggantikan diri sebagai dewi ibu dari bangsa kafir. 

Penyembahan Maria ini diresmikan pada konsili Ephesus tahun 431.
Mengapa Ephesus? Di Ephesuslah dewi Diana disembah sebagai dewi dari keperawanan dan keibuan. ia menjadi lambang kesuburan dan digambarkan sebagai dewi yang memiliki banyak payudara. Mahkota yang dikenakannya berbentuk menara, lambang dari menara Babel. Di dalam Alkitab disebutkan bahwa hanya ada satu perantara antara TUHAN dan manusia, yaitu Yesus (1Tim. 2:5). Tapi bagi orang Roma Katholik, Maria juga merupakan perantara sehingga ia disebut Mediatrix atau perantara. Ia juga sering disebut ratu surga (Yer. 7:18-20).



Penyembahan ibu dan anak (Mother and son worship) adalah contoh sempurna dari bagaimana Setan telah mendirikan keyakinan tandingan. Rencananya adalah untuk membuat salinan dari rencana Tuhan sehingga manusia akan menyembah dia. Seperti yang kita lihat di hampir setiap keyakinan ada seorang ibu dan seorang anak. Ini semua mengarah kembali ke ibu dewi Babel, seperti yang digambarkan didalam situs ini, setelah kematian Nimrod, istri setia-Nya melahirkan seorang anak yang dia mengklaim dikandung secara supranatural. Dia mengajarkan bahwa anaknya Tammuz adalah anak Allah; bahwa ia Nimrod, dilahirkan kembali dan bahwa dia dan anaknya bersifat ilahi. Sehingga membentuk PENYEMBAHAN IBU DAN ANAK.



Banyak sekali monumen-monumen Babel menunjukkan ibu Dewi Semiramis dengan anaknya Tammuz dalam pelukannya. Ingat pada saat mereka membangun menara Babel Allah mengubah bahasa mereka dan mereka tersebar di seluruh bumi. Tuhan tidak mengganti pikiran tetapi hanya bahasa mereka, akan tetapi mereka tetap mempertahankan keyakinan penyembahan ibu ilahi dan anak-tuhan. Hal ini menjelaskan mengapa semua bangsa, dalam satu atau lain cara menyembah seorang ilah ibu dan anak-tuhan.


Dalam budaya Cina, Ibu Dewi disebut Shingmoo atau “ibu Kudus.” Dia digambarkan dengan anak di lengan dan sinar kemuliaan di kepalanya dia. Jerman kuno menyembah Perawan “Hertha” dengan anak di lengannya. Orang-orang Skandinavia memanggilnya “Disa” yang juga digambarkan dengan seorang anak. Masyarakat Etruria memanggilnya “Nutria” dan di antara para Druids, “Virgo-Paritura” dipuja sebagai “Bunda Allah” atau “Bunda Tuhan.”

Di India, ia dikenal sebagai Indrani, yang juga diwakili dengan seorang anak dalam pelukannya. Ibu Babilonia dikenal sebagai Aphodite atau Ceres bagi orang-orang Yunani; Nana, bagi bangsa Sumeria; dan sebagai Venus atau Fortuna bagi orang-orang kafir di Roma, dan anaknya dikenal sebagai Jupiter. Dalam kurun waktu yang lama, Isi, disebut “Dewi agung” dan Iswara anaknya, telah disembah di India di mana kuil besar didirikan untuk tempat ibadah mereka. Di Asia, Ibu itu dikenal sebagai Cybele dan anaknya dikenal sebagai Deoius.

Alkitab menyebutkan ibadah kepada Ibu-Dewi ini terjadi ketika anak-anak Israel jatuh ke dalam kemurtadan. Hakim-hakim 2:13, “Mereka meninggalkan TUHAN, dan melayani Baal dan Asytoret.” Mereka berpaling dari Allah yang benar dari surga untuk menyembah Astoret atau Asytoret  [astarte] yang juga disebut “ratu surga.” Anda dapat membaca dalam Yeremia 44: 17-19. Yeremia menegur mereka karena menyembah dia, tetapi mereka memberontak terhadap peringatan itu dan dengan demikian membawa kehancuran yang tiba-tiba dari Allah yang benar [sejati].

Yeremia 44:17-19 = (17) tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorgadan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan. (18) Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang dan kelaparan.” (19) Lalu perempuan-perempuan itu menambahkan: “Apabila kami membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, adakah di luar pengetahuan suami kami bahwa kami membuat penganan persembahan serupa dengan patungnya dan mempersembahkan korban curahan kepadanya?”. Maria bukan ratu sorga – sejak kapan Maria diangkat menjadi ratu sorga ? Wahyu 12 bukan lagi mengacu kepada Maria.
Chuck Missler Revelation Session 17 Ch 12 The Woman & The Man Child


Di Efesus, Bunda Agung dikenal sebagai Diana, Dewi Keperawanan dan Keibuan. Dia disebut-sebut mewakili kekuatan generatif alam dan digambarkan dengan banyak payudara. Sebuah menara berbentuk mahkota, simbol Menara Babal. Candi yang didedikasikan untuk dia di Efesus adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban dunia kuno! Dia tidak hanya dipuja di Efesus dan di seluruh Asia, tetapi dunia (Kis 19:27).
Di Mesir, ibu Babilonia dikenal sebagai Isis dan anaknya sebagai Horus. Hal ini bukan menjadi rahasia lagi jika melihat jenis monumen di Mesir dimana Horus duduk di pangkuan ibunya.

Penyembahan ibu dan anak ini juga ditemukan di Inggris pada tahun 1747, sebuah monumen keagamaan yang ditemukan di Oxford, kafir orgian, di mana ia dipamerkan keperawatan perempuan bayi. “Jadi kita melihat,” kata sejarawan, “bahwa perawan dan anak disembah di zaman pagan dari Cina ke Inggris ……. dan bahkan ke Meksiko Berikut adalah beberapa contoh dari Ibu dan anak:


1) Ankh Nes Meryre dan anaknya Pepi. 2) Siprus. 3) Madonna Guanyin, Dewi rahmat [Goddess of mercy] 4) Matrika dari Tanesara – India 5) Yasoda dan Krishna. 6) Ibu dan anak tahun 2000-1850 SM 7) Meksiko, Jalisco 200 SM 500 AD 8) Maya. 9) Meksiko, Colima 200 SM 500A.D. 10) Mykene, Yunani 11) Dewi Matahari, Arinna. 12) Perawan Maria (bukanlah Maria sesungguhnya).


Nimrod – Lord of Heaven
Tammuz – The Pagan Messiah
Semiramis – The Queen of Heaven
LEBANON
BAAL
TAMMUZ
ASHTORETH
PHOENICIANS
EL
BACCHUS
ASTARTE
BABYLON
BELUS
TAMMUZ
RHEA, ISHTAR
ASSYRIA
NINUS
HURCULES
BELTIS
GREECE
ZEUS
DIONYSUS
APHRODITE
ROME
JUPITER
ATTIS
CYBELE, DIANA
EGYPT
RA
OSIRIS, HORIS
ISIS, HATHOR
INDIA
VISHNU
KRISHNA
ISI, DEVAKI
CHINA
PAN-KU
YI
HENG-O, MA TSOOPO
MEXICO
TEOTL
QUETZALCOATL
COATTLICUE
SCANDINAVIA
ODIN
BALDER
FREGG, FREYDA

Seperti yang saudara lihat ibadah palsu ini telah menyebar dari Babel ke berbagai negara, dalam nama dan bentuk yang berbeda, dan akhirnya menjadi mapan [menetap] di Roma dan di seluruh Kekaisaran Romawi. Didalam buku The Golden Bough – karya Sir James Frazer, Vol. 1, halaman. 356. mengatakan “Penyembahan Bunda Agung … sangat populer di bawah Kekaisaran Roma. Prasasti membuktikan bahwa ada dua (Ibu dan Anak) menerima penghargaan ilahi … tidak hanya di Italia dan terutama di Roma, tapi juga di provinsi-provinsi (daerah jajahan), khususnya di Afrika, Spanyol, Portugal, Perancis, Jerman, dan Bulgaria.”

Itu pada periode ini bahwa Yesus mendirikan Gereja Perjanjian Baru. Pada abad ketiga dan keempat, bagaimana pun, apa yang dikenal sebagai “gereja” berasal dari iman yang asli, jatuh ke dalam kemurtadan besar seperti yang telah dinubuatkan oleh para Rasul. Ketika “ke-murtad-an” ini datang, banyak paganisme dicampur dengan agama Kristen. Kaum pagan yang belum bertobat dibawa ke gereja dan banyak contoh ritus pagan mereka dengan beberapa perubahan tampil lebih mirip dengan ajaran Kristen. Salah satu contoh dari penggabungan dengan paganisme adalah pemujaan ibu dan anak ini. Sedikit demi sedikit ibadah dan doktrin-doktrin pagan sedang diterapkan pada sosok Maria dan Yesus.

Tidak ada bukti dalam Alkitab atau pengajaran oleh para Rasul atau bahkan Yesus sendiri tidak pernah mengajarkan gagasan penyembahan Maria.

ENCYCLOPEDIA BRITANNICA mengatakan :
“Selama berabad-abad permulaan gereja, tidak ada penekanan pada Mary atau apapun juga. Sampai suatu saat Constantine- pada awal abad keempat – orang-orang mulai melihat Maria sebagai seorang dewi. Tetapi bahkan pada periode ini , ibadah seperti itu disukai oleh gereja, karena terbukti oleh ucapan Epifanius yang mengumumkan di Thrace, Arab, dan di tempat lain, untuk menyembah Maria sebagai dewi yang sebenarnya dan mempersembahan kue-kue di tempat suci. Dalam beberapa tahun kemudian, ibadah Maria tidak hanya suatu hal yang umum dalam Gereja Katolik, tetapi menjadi salah satu doktrin utama gereja Katolik seperti saat ini.”

Bukti lebih lanjut bahwa penyembahan Maria adalah dari keyakinan kaum pagan, dapat dilihat di JUDULNYA nya yang dialamatkan padanya. Misalnya, Mary sering disebut “THE MADONNA.” Judul ini tidak ada hubungannya dengan Maria, ibu Yesus! Ini adalah gelar Dewi Babilonia. Dalam bentuk yang didewakan, Nimrod kemudian dikenal sebagai Baal. Gelar istrinya, ilah perempuan, akan menjadi setara dengan Baalti. Dalam bahasa Inggris, kata ini berarti “My Lady”, dalam bahasa Latin, “Mea Domina”, dan di Italia, istilah itu terkorupsi menjadi “Madonna”!



Seperti yang saudara lihat ada lingkaran di belakang kepala mereka. Sebuah lingkaran dalam Kasdim adalah Nol, dan juga menandakan “benih.” Nol jelas berasal dari Chaldee, zer, “untuk mengarahkan,” dari mana, juga, tidak diragukan lagi, berasal dari nama Babel untuk siklus waktu yang besar, disebut “saros.” (Bunsen vol. I. Pp. 711 , 712.). The Kasdim menganggap dia sebagai “Bibit” besar, ia dipandang sebagai inkarnasi [penjelmaan] matahari. Sebuah lingkaran adalah simbol dari matahari. Saudara juga dapat menemukannya di gambar Yesus, tetapi memiliki sesuatu tambahan ke dalamnya, itu simbol mistik yang digunakan oleh Kasdim dan Mesir – yang merupakan bentuk asli huruf T – nama Tammuz.

Sebuah catatan menarik adalah bahwa tanda Tau diberikan dalam baptisan di dahi mereka diinisiasi ke dalam Misteri, Gereja Katolik juga menandai simbol Tau ini pada orang-orang di hari Rabu abu, tidak ada didalam Alkitab yang melegalkan tindakan paganisme. Pada koin Kasdim Anda akan menemukan Tau (1). Jauh sebelum penyaliban. Etrurian dan Koptik (2) (3). Untuk mengidentifikasi Tammuz dengan matahari itu maka digabung bersama dengan lingkaran (4) dan dimasukkan ke dalam lingkaran (5) seperti yang terlihat di belakang Yesus.



QUEEN OF HEAVEN Pastor Mike Hoggard



BAB III
PENYEMBAHAN MARIA
Dalam agama kaum pagan, ibu lebih banyak disembah daripada anaknya. Alkitab mengajarkan bahwa hanya Yesus jalan, kebenaran dan kehidupan; bahwa hanya Dia yang bisa mengampuni dosa dan hanya Dia pula yang pernah hidup di bumi ini tanpa dosa dan hanya Dia yang harus disembah, bukan ibunya. Tapi Roma Katholik karena terpengaruh kekafiran juga menyembah sang ibu.

Di tiap gereja dan kapel manapun di dunia, patung Maria menduduki tempat istimewa. Doa Salam Maria diucapkan 9 kali lebih banyak daripada doa Bapa Kami. Alasannya karena Maria seorang ibu, maka doa umat dapat disampaikan kepada Yesus melalui Maria yang lebih penuh belas kasih, penuh pengertian dan penuh rahmat daripada Yesus, anaknya. Seorang penulis Roma Katholik ternama, Alphonsus Liguori menulis secara panjang lebar bahwa doa-doa kepada Maria lebih efektif daripada bila ditujukan kepada Yesus. Liguori diangkat sebagai santo oleh Paus Gregorius XIV pada tahun 1839 dan sebagai doktor gereja Katholik oleh Paus Pius IX. Liguori dalam tulisannya memberikan sebuah ilustrasi yang menggambarkan seorang pendosa yang melihat dua tangga yang bergantungan dari surga. Di ujung tangga yang satu ada Maria dan ujung lainnya ada Yesus. Ketika si pendosa berusaha menaiki tangga yang ada Yesusnya, ia melihat wajah yang bengis, yang membuatnya putus asa. Tapi ketika ia menaiki tangga Maria ia dapat naik dengan mudah dan kemudian disambut oleh Maria, yang 
membawa si pendosa kepada Kristus. Akhirnya semua perkara si pendosa menjadi beres. Seluruh cerita ini menggambarkan betapa lebih mudah dan efektif pergi kepada Maria daripada kepada Yesus. Bila si pendosa berdoa kepada sang perawan, maka ia akan memperlihatkan payudaranya kepada anaknya yang pernah mengisapnya dan kemarahan sang anak akan mereda.

Konsep payudara ini tak asing lagi bagi penyembah-penyembah dewi ibu. Diana, lambang kesuburan digambarkan dengan 100 payudara. Posisi Maria yang mulia dapat dilihat dari doktrin “Mengandung tanpa dinodai”, yang diumumkan oleh Paus Pius IX tahun 1854. Dikatakan bahwa perawan Maria yang suci tak mempunyai dosa asal. Maria tetap manusia dan juga berdosa (Roma 3:23). Maria juga membutuhkan juruselamat. Setiap hari orang Katholik di seluruh dunia berdoa salam Maria, rosario, doa Angelus, litani Perawan Maria, dll. Rosario juga banyak dipakai diluar gereja Roma Katholik. Orang Islam mengenal apa yang disebut tasbeh, yang terdiri dari 33, 66 atau 99 mute. Pada abad 13, Marcopolo sempat tertegun melihat raja dari Malabar menggunakan ‘rosario’ dalam doanya.

Fransiskus Xaverius terheran-heran melihat bahwa ‘rosario’ dipakai oleh orang Budha di Jepang. Diantara orang Phoenicia semacam rosario dipakai untuk menyembah Astarte, dewi ibu, kira-kira 800SM. Juga orang-orang Brahman menggunakan rosario. Doa-doa yang diulang (seperti salam Maria) bersifat kekafiran, baca Matius 6:7-13 -
Lagipula dalam doamu itu janganlah bertele – tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa kaena banyaknya kata – kata doanya akan terkabul. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu dibumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. [Karena Engkaulah yang epunya Kerajaan dan kuasa dan kemuiaan sampai selama – lamanya. Amin.]


BAB IV
SANTO/SANTA, HARI PERINGATAN DAN LAMBANG

Disamping Maria, orang Roma Katolik juga menghormati dan berdoa kepada orang-orang kudus. Mereka adalah martir-martir atau orang gereja yang terkemuka.


Alkitab merekam bahwa semua orang Kristen yang sejati adalah orang kudus. Kalau kita membaca surat-surat Paulus kepada orang-orang Kristen di Efesus, Filipi, Korintus dan Roma, maka diketahui surat-surat tersebut ditujukan kepada orang-orang kudus (Ef. 1:1, dsb.). Jadi dapat disimpulkan bahwa orang-orang kudus adalah orang-orang yang hidup. Dengan demikian kalau kita ingin agar orang kudus mendoakan kita, maka haruslah dia seorang yang hidup. Tetapi bila kita berkomunikas dengan orang yang telah mati, maka ini semua merupakan spiritisme yang terlarang.

Dalam agama palsu-Babilon orang berdoa kepada bermacam-macam ilah; ada kurang lebih 5000 dewa dewi. Seperti halnya orang Katolik, orang Babilonia juga percaya bahwa ilah mereka pernah hidup di dunia ini, dan sekarang berada pada tingkat yang lebih tinggi. Tiap hari diisi oleh orang kudus yang menjadi pelindung dari hari tersebut. Juga orang Budha di Tiongkok mengenal banyak ilah, misalnya dewi laut, dewa perang, dsb. Di Roma dikenal Brighit, dewi kesusasteraan, Juno Regina dewi kewanitaan dan pernikahan, Minerva dewi kebijaksanaan, pekerjaan tangan dan musik. Venus adalah dewi cinta, seks dan kelahiran, Vesta adalah dewi dari tukang roti dan api suci, Ops adalah dewi kemakmuran, Heracles dewa kesenangan dan anggur. Mercuri dewa para orator dan itulah sebabnya mengapa orang Listra mengira rasul Paulus sebagai dewa Mercuri, karena kepandaiannya berbicara (Kisah 14:11-12), dan masih banyak dewa-dewi lainnya.

Konsep dewa-dewi ini kemudian dipakai dalam agama Roma Katolik yang kemudian mengenal begitu banyak santo-santa. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa orang Katholik berdoa kepada santa, bila sebenarnya bisa berhubungan langsung dengan Tuhan.

Orang Katolik diajarkan agar berdoa kepada santo-santa supaya mereka mudah memperoleh pertolongan dari Tuhan. Dalam peleburan antara kekafiran dan Kekristenan, seringkali seorang santo atau santa diberi nama yang sama dengan nama dewa dewi yang ada. Misalnya dari dewi Victoria diubah menjadi St. Victoire, Cheron menjadi St. Ceranos, Artemis menjadi St. Artemidos, Dionysus menjadi St. Dionysus. Dewi Brighit, putri dewa matahari yang menggendong seorang anak menjadi St. Bridget. Pura dewi Brighit di Kildare didiami oleh perawan-perawan Vestal yang memelihara api suci.

Pura ini kemudian menjadi biara, dan para perawan menjadi biarawati. Mereka juga memelihara api suci, hanya namanya diganti menjadi ‘Api Santa Bridget’. Salah satu peninggalan pura di Roma adalah Pantheon yang dipersembahkan kepada Jove dan semua dewa dewi. Oleh Paus Bonifasius IV tempat ini dikuduskan kembali dan dipersembahkan kepada Perawan Maria dan semua orang kudus.

Sebuah gua di Betlehem yang diperlihatkan sebagai tempat kelahiran Yesus sebenarnya merupakan tempat penyembahan Tammuz. Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa Yesus lahir di gua. Juga patung-patung dewa -dewi dipakai kembali untuk para santa santo. Diperkirakan ada kurang lebih 4000 patung ada dalam gereja-gereja Katolik di Eropa. Orang-orang kafir membuat sinar kemuliaan (aureole) disekeliling kepala dari para dewa dewi. Hal ini juga dilakukan oleh gereja Roma. Juga dalam agama Budha aureole ini dipakai. Lambang bulatan ‘aureole’ disebut juga lambang ‘hallo’ atau matahari.


BAB V
OBELISK, KUIL DAN MENARA

Salah satu bentuk penyembahan kafir yang mempunyai pengertian yang tersembunyi adalah Obelisk. Ratu Semiramis mendirikan sebuah obelisk yang tingginya 130 kaki.
Di Mesir terdapat banyak Obelisk dan beberapa diantaranya telah dipindahkan ke lain tempat, yaitu Central Park di New York, London dan Roma. Asal mulanya sebuah Obelisk dikaitkan dengan penyembahan matahari, lambang dari Baal, yang merupakan sebuatan dari Nimrod. Mereka telah menolak pencipta sebenarnya dan menganggap mataharilah yang memberikan kehidupan kepada tanaman dan manusia. Obelisk juga merupakan lambang dari phallus (alat kelamin pria). Melalui hubungan kelamin, sebuah kehidupan dimulai, karena itu phallus juga merupakan lambang dari kehidupan. Supaya obelisk ini betul-betul melambangkan suatu kehidupan, maka obelisk ini harus berdiri tegak. Obelisk ini ditempatkan di halaman masuk sebuah kuil.



Di halaman gereja St. Petrus di Roma berdiri sebuah obelisk. Obelisk ini pernah berdiri di Mesir. Antara tahun 37-41, Catigula memindahkan obelisk dari Heliopolis, Mesir, ke halaman gereja St. Petrus di Vatikan. Heliopolis adalah nama Yunani untuk Bethshemesh yang merupakan pusat penyembahan matahari di Mesir. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa obelisk-obelisk ini adalah images os Betshemesh (Yer. 43:13).


Ketika pada tahun 1586, Paus Sixtus V, memindahkan obelisk ke gereja St. Petrus, ia mengancam para pengangkut obelisk itu dengan hukuman mati bila obelisk itu jatuh dan patah. Perlu diketahui bahwa tinggi obelisk seluruhnya adalah 132 kaki dengan berat 320 ton. Ribuan orang menyaksikan penegakan obelisk ini dan setelah berhasil berdiri, diadakan misa dan paus memberkati para pekerja dan kuda-kuda yang dipakai. Di halaman kuil yang terletak di Hierapolis, tertulis: “Saya, Dionysus, mempersembahkan phalli ini kepada Hera, ibu tiriku.”


Selama ini orang berusaha untuk memperindah gedung gereja dengan segala macam hiasan. Alkitab merekam bahwa yang dimaksud dengan gereja adalah sekumpulan orang-orang yang didiami Roh Kudus dan tubuh mereka merupakan Bait Tuhan. Jadi yang perlu diperindah adalah manusianya, bukan gedung gereja.

Salah satu ciri khas dari gedung gereja adalah menara. Banyak menara yang mahal harganya tidak memiliki nilai rohani. Salah satu arti dari dewi Astarte (Semiramis) adalah “Perempuan yang membuat menara”. Di gereja Katolik, menara merupakan lambang dari Perawan Maria. Pada waktu kerajaan Babilonia masih ada, terdapat banyak menara yang bersifat religius. Dalam agama orang Cina, menara juga memegang peranan penting. Salah satunya adalah pagoda di Nanking. Menara-menara ini cukup tinggi, sehingga dari jauh sudah kelihatan. Ingat menara Babel (Kej. 11:3-4).

Dalam agama Islam menara juga memegang peranan dalam pembangunan mesjid dengan banyak minaret. Juga gereja St. Sophia di Constantinopel memiliki banyak menara. Demikian pula gereja-gereja Katolik dan Protestan mengenal menara.


BAB VI
APAKAH SALIB LAMBANG KEKRISTENAN

Salib bagi gereja Roma Katholik merupakan lambang yang terpenting. Dimana-mana terdapat salib. Kalau seorang anak dibaptis, pastor akan membuat tanda salib di dahi, demikian juga pada Rabu Abu. Tanda salib juga dibuat ketika memasuki gereja, sebelum makan, dsb.

Bagi orang Kristen sejati, salib merupakan lambang kematian dan rasa malu (Ibr. 12:2). Mereka percaya bahwa diatas salib pengampunan dosa telah dilakukan dan perlu diberitakan ke seluruh dunia. Bukan dalam arti salib di tangan atau digantungkan pada leher supaya yang bersangkutan terlindung dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pemakaian salib sebagai lambang kekeristenan dimulai sejak ajaran Kristus dibaurkan dengan kekafiran. Tahun 431, salib mulai digunakan di dalam gereja. Abad ke-6, salib mulai dikuduskan oleh gereja Roma Katholik. Setelah Konsili Ephesus kedua, rumah-rumah diharuskan memiliki salib.


Sebetulnya salib dijadikan lambang suci jauh sebelum ada ajaran Kristen. Menurut “An Expository Dictionary of New Testament Words”, salib berasal dari Chaldea (Babilonia) dan dipakai sebagai lambang dari Tammuz (huruf Tau yang disebut mistik). Di Mesir, salib Tau digambarkan pada monumen dan dinding kuil. Dewa Mesir, Amon, digambarkan sedang memegang salib Tau; bentuknya seperti huruf T. Salib ini juga terdapat diantara orang Chaldea, Phoenicia dan Mexico. Diantara bangsa Cina, salib digambar pada dinding pagoda dan lampu (lentera) untuk menerangi tempat-tempat yang paling suci.

Di India, salib merupakan lambang suci dan dipakai untuk menandai pot-pot tempat menyimpan air suci dan sungai Gangga. Di bagian tengah dari India telah ditemukan 2 salib kasar yang berasal dari suatu masa jauh sebelum Kristus. Orang Budha dan sekte-sekte lain menandai kepala mereka dengan salib. Di Susa, Afrika, penduduk setempat menenggelamkan sebuah salib ke salam sungai Gitche. Wanita Kabyle, meskipun beragama Islam, mentatoo sebuah salib diantara mata mereka. Bangsa Yaricks yang menempati daerah dari Niger sampai sungai Nil menggambarkan salib pada panji-panji.

Di Palenque, Mexico, ada kuil yang bernama “Kuil Salib”. Di dalamnya ada salib berukuran 6,5 x 11 kaki. Mata uang Romawi membuat gambar Yupiter sedang memegang tongkat yang diujungnya ada salib. Perawan-perawan Vestal menggantungkan salib pada leher mereka, yang kemudian dilakukan juga oleh para biarawati dari gereja Roma Katholik. Memang salib selalu dikaitkan dengan Kristus, tetapi mereka yang mengetahui sejarah dan masalah tahyul dari salib ini akan mempunyai pandangan lain. St. Ambrosius mengatakan: “Marilah kita menyembah Kristus, Raja kita, yang pernah tergantung pada kayu, dan bukannya menyembah kayu”.

Ensiklopedia Katholik mengatakan bahwa gereja Katholik mengenal 40 macam bentuk salib. kalau memang hanya salib Kristus yang dipandang, mengapa ada begitu banyak bentuk salib? Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana bentuk salib Yesus yang sebenarnya?

Beberapa orang mengatakan bahwa Yesus wafat pada tiang siksaan. Kata salib mengandung arti adanya dua potong kayu. Tapi kata salib dalam Perjanjian Baru yang berasal dari kata Yunani “stauros” berarti tiang.

Pernyataan Thomas mengenai paku (Inggris nails, bentuk plural) yang ada pada 13 telapak tangan Yesus (Yoh. 20:25) memang menunjukkan bahwa Ia disalib; bila dipakukan pada satu tiang maka kemungkinan besar hanya ada satu paku pada telapak tangan Yesus. Lagi pula adanya kalimat yang tertera diatas kepala Yesus (Luk. 23:38) menguatkan bahwa bentuk salib tidak perlu dirisaukan. Yang penting adalah pengertian bahwa ada “kehidupan kekal yang diberikan Kristus melalui pengorbananNya”


BAB VII
KONSTANTIN DAN SALIB

Penyembahan salib di gereja Roma Katolik diperkuat oleh penglihatan Konstantin tentang sebuah salib, yang kemudian disusul dengan pertobatan Konstantin. Telah menjadi kebiasaan untuk meminta nasehat kepada dewa-dewa sebelum maju berperang. Dalam hal Konstantin, para dewa meramalkan bahwa dia akan mengalami kekalahan. Lalu dalam penglihatannya, ada sebuah salib dengan kata-kata “berperanglah”. Keesokan harinya, 28 Oktober 312, ia mulai berperang dan berhasil mengalahkan lawannya sehingga dia pun bertobat.



Diakui bahwa penglihatan Konstantin mungkin tidak benar. Andaikata Konstantin mendapat penglihatan ini dari Yesus, mungkinkah ia menyuruh seorang kaisar kafir untuk berperang dan membunuh?

Kaisar Roma (dengan Konstantin sebagai kepala) digambarkan sebagai binatang dalam Alkitab. Daniel (baca kitab Daniel) melihat 4 binatang yang mewakili 4 kekaisaran yaitu: Babilon (singa), Medo-Persia (beruang), Yunani (macan tutul) dan Roma. Yang terakhir ini digambarkan sebagai binatang bengis yang tidak ada duanya.

Mengenai pertobatan Konstantin yang kafir itu sesungguhnya bukan merupakan pertobatan yang menurut Alkitab. Salah satu indikasinya adalah setelah bertobat dia melakukan pembunuhan beberapa kali. Pernikahan pertama Konstantin dengan Minervina melahirkan seorang putra bernama Crispus. Istri keduanya, Fausta, 
melahirkan 3 orang putra dan 3 orang putri. Crispus menjadi prajurit yang perkasa dan merupakan tangan kanan ayahnya. Tapi pada tahun 326 Konstantin membunuhnya karena bermain cinta dengan Fausta. Sebenarnya ini merupakan cara untuk menyingkirkan Crispus, supaya salah seorang putra Fausta bisa naik tahta.

Akan tetapi ibunda dari Konstantin menuduh Fausta sebagai kekasih dari Crispus, yang membuat Konstantin menenggelamkannya ke dalam air mendidih. Pada waktu yang bersamaan dia juga membunuh keponakan dan iparnya.

Disamping melakukan banyak pembunuhan, Konstantin juga melakukan banyak kebaikan terhadap orang Kristen. Ia menghapuskan pengejaran dan siksaan terhadap mereka. Kebaikan-kebaikan ini dilakukannya atas dasar kepentingan politik. Ensiklopedia Katolik menuliskan bahwa uskup dibutakan oleh kebijakan kaisar dan menganggapnya sebagai malaikat yang diutus oleh Tuhan; juga bahwa dia Anak Bapa yang bertahta di surga. Selama pemerintahannya uskup-uskup dijadikan pembantu-pembantu dalam bidang politik.

Kekristenan dari Konstantin merupakan percampuran antara kekristenan dan kekafiran. Sambil beribadah seperti orang Kristen, ia masih memegang mantera-mantera orang kafir untuk memberkati hasil bumi dan menyembuhkan orang sakit.

Penyembahan salib erat kaitannya dengan kejadian yang dialami ibundanya Helena. Pada usia 80 tahun, ia mengadakan ziarah ke Yerusalem. Menurut sebuah legenda ia menemukan 3 salib; salah satu diantaranya adalah salib Kristus. Salib ini bisa membuat mujizat penyembuhan, sedangkan dua lainnya tidak. Helena memang mengunjungi Yerusalem, tetapi cerita mengenai salib yang ditemukannya muncul 114 tahun kemudian. Gagasan bahwa salib Kristus masih ada di Yerusalem, 300 tahun setelah penyalibannya, sungguh meragukan. Hukum Yahudi menghendaki untuk membakar salib-salib yang sudah dipakai.

Bagaimana kalau dikemudian hari salib yang asli dari Kristus ditemukan? Tentu saja hal ini akan menarik; apakah lalu potongan kayu ini perlu disembah? Tidak, karena salib ini sudah selesai dimanfaatkan. Ingat ular tembaga dari Musa. Musa membuat ular dari tembaga yang diletakkan diatas sebuah tongkat. Bila orang yang digigit ular melihat tongkat itu, ia akan tetap hidup (Bil. 21:9). Setelah ular tembaga selesai menjalankan fungsinya, orang Israel memperlakukannya sebagai berhala. Beberapa abad kemudian Hiskiah menghancurkannya, karena bangsa Israel membakar dupa dihadapannya (2 Raja 18:1-4). Atas dasar ini, tidak ada alasan untuk menyembah salib Kristus, bila kelak ditemukan.


BAB VIII
RELIKWI ROMA

Diantara semua relikwi, kayu salib yang asli paling banyak disembah. Ditiap gereja Katolik diseluruh dunia terdapat sepotong kayu salib dan menurut Calvin bila semua potongan kayu ini dikumpulkan bisa dibuat sebuah kapal yang besar.
St. Paulinus berpendapat bahwa salib Yesus yang asli tidak pernah mengecil, berapapun yang dikerat dari kayu ini. Selain salib, benda-benda lain bekas Yesus, Maria atau Yusuf dipakai sebagai relikwi. Misalnya mahkota duri, pakaian Yesus waktu masih bayi, perkakas Yusuf, rambut Maria (ada yang berwarna coklat, pirang, merah, hitam), sandal Maria, dsb. Yang mengherankan adalah nama yang diberikan kepada ibu dari Maria, yaitu St. Anna. Padahal mengenai ibunya kita tidak tahu apa-apa dan nama inipun baru diberikan beberapa abad yang lalu. Orang Katolik percaya bahwa rumah Maria di Nazareth diangkut oleh malaikat-malaikat ke Loreta, Italia.
Penyembahan kepada tubuh seorang martir diperintahkan dalam Konsili Trente, karena Tuhan telah memberikan banyak karunia melalui orang-orang martir ini. Dan akhirnya penjualan tubuh dan tulang orang-orang ini menjadi usaha yang besar. Pada tahun 750 kereta-kereta berisi tengkorak dan tulang-tulang diangkut ke Roma dan dijual oleh para paus. Banyak kuburan dibongkar untuk diambil tulangnya, tengkoraknya, dll.
Penempatan patung dan relikwi di dalam gereja dimaksudkan untuk penyucian lahan dan gedung gereja. Ketika Nimrod, sipenyelamat palsu dari Babilonia mati, dipotong-potong dan dikubur diberbagai tempat; ketika dia dibangkitkan menjadi dewa matahari sehingga dia memiliki tubuh yang baru, hal ini tentu berlawanan dengan Yesus Kristus yang telah dinubuatkan bahwa tidak ada satu tulangpun yang akan dipatahkan (Yoh. 19:36).

Ensiklopedia Katolik mengakui bahwa penggunaan relikwi sudah ada jauh sebelum tersebarnya agama Kristen. Tak dapat disangkal lagi, bahwa diantara tulang-tulang ini terdapat pula tulang binatang. Di Spanyol ada sebuah katedral yang memiliki sayap malaikat Gabriel ketika mengunjungi Maria. Setelah diteliti ternyata sayap burung unta.


BAB IX
KESEMUAN AGAMA

Penjualan relikwi dan indulgensia (pengampunan) menjadi usaha yang besar dalam abad pertengahan. Pada tahun 300 Paus Bonifasius VIII memberikan indulgensi kepada mereka yang berziarah ke gereja St. Petrus. Sekitar 2 juta orang datang dan mempersembahkan kekayaan mereka di atas kuburannya Petrus, sehingga membuat dua orang pastor sibuk siang dan malam menampung persembahan.



Ternyata pemberian ini dipakai untuk memperkaya keluarga paus, yaitu keluarga Gaetani, yang membeli banyak puri dan lahan di Latium. Hal ini menimbulkan amarah orang Roma. Sejak zaman Konstantin, gereja roma mendapat banyak kesempatan untuk memperkaya diri dengan cepat. Pada abad pertengahan gereja memiliki banyak kota dan lahan. Orang-orang yang tinggal di negara Katolik dituntut membayar pajak kepada gereja. Pada jaman itu hanya sedikit orang yang dapat menulis sehingga pastorlah yang harus sering membuat kuitansi. Bila ada orang awam yang berani membuatnya, dia akan dikucilkan.

Pengampunan / indulgensi bisa dibeli. Menurut Ensiklopedia Katolik, dosa bisa diampuni melalui sakramen pengampunan dosa dengan menjalankan hukuman yang bisa dilaksanakan ketika masih hidup di api pencucian.

Pada jaman Martin Luther, dibutuhkan banyak uang untuk pembangunan gereja St. Petrus. Untuk mengumpulkan dana, seorang yang bernama John Tetzel ditugaskan menjual indulgensi (surat pengampunan dosa) di Jerman. Ketika dia tiba di Jerman, sebuah Bull (dokumen resmi dari Paus) terbuat dari beludru dan emas diarak. Semua pastor, biarawati, walikota, guru dan murid-muridnya, dll. membentuk sebuah arak-arakan menyambut John Tetzel. Di depan sebuah salib ditempatkan sebuah wadah untuk menampung uang hasil penjualan indulgensi. Begitu uang dimasukkan sebuah jiwa dari api pencucian akan dibebaskan. Orang kaya memberikan sumbangan yang banyak, tetapi yang miskin harus berjuang mati-matian untuk mengumpulkan uang bagi jiwa yang terhilang di api pencucian.

Misa Agung bisa sangat mahal harganya tergantung dari pada bunga dan lilin serta jumlah pastor yang terlibat. Pepatah Irlandia mengatakan: “Banyak uang misa agung, sedikit uang misa biasa, tidak ada uang tidak ada misa”.

Mereka yang meninggal tanpa ada orang yang membayar untuk mengadakan misa tergolong “Jiwa yang terlupakan di api pencucian”. Tiap tanggal 2 November ada peringatan untuk jiwa-jiwa ini. Bila ada orang Katolik kelak takut akan terlupakan, ia bisa menjadi anggota “Purgatorian Society” yang didirikan tahun 1856. Dengan membayar kontribusi setiap tahun pada perkumpulan ini, ia mendapat jaminan bahwa pada hari kematiannya ada orang yang mendoakan jiwanya.


Gagasan mengenai api pencucian dimulai sekitar tahun 600, ketika Paus Gregorius Agung menyatakan adanya sebuah tempat untuk mencucikan jiwa sebelum naik ke sorga.


Pernyataan ini baru dijadikan dogma ketika diadakan Konsili Florence tahun 1459.
Agama Budha juga mengenal api pencucian. Banyak orang Budha Cina harus membayar untuk melepaskan sebuah jiwa dari api pencucian. Dalam agama Zoroaster, sebuah jiwa harus melalui 12 tahap pencucian sebelum masuk ke sorga. Pemberian uang bagi mereka yang meninggal berasal dari dahulu kala. Orang Israel diingatkan untuk tidak memberikan uang bagi keperluan orang mati (Ul. 26:14). Ada anggapan bahwa api diperlukan untuk menyucikan jiwa dari dosa.

Baca Imamat 18:21; Yeremia 32:35; 2Raja 23:10. Molech diidentifikasi dengan Bel atau Nimrod. Molech disembah dengan korban manusia, pencucian, kaul selibat dan perawan, dan pengabdian kepada yang sulung. Moleck digambarkan sebagai patung yang mengerikan dengan api di dalamnya. Seorang bayi dimasukkan ke dalam api itu dan agar jeritan dan tangisan ibunya tak terdengar, genderang dibunyikan. Bahasa Inggris genderang adalah drum. Kata lain untuk drum adalah tophim, yang berasal dari kata “tophet”, tempat yang disebut dalam Yeremia 7:31. Sayang sekali bila ada orang yang mengira jiwa bisa diselamatkan melalui pembayaran dan tindakan kejam. Padahal jiwa kita sudah dibayar oleh Yesus Kristus (Efesus 2:8-9)


BAB X
APAKAH PETRUS PAUS PERTAMA?

Kepala dari gereja Roma Katolik adalah Paus. Menurut doktrin Katolik, Paus adalah kepala gereja di dunia ini dan menggantikan Petrus. Dikatakan pula bahwa Kristus menunjuk Petrus sebagai paus pertama, yang kemudian pergi ke Roma dan melayani di sana selama 25 tahun. Di dalam Alkitab tidak disebutkan bahwa Kristus mengangkat seseorang menjadi kepala gereja. Sebaliknya Alkitab menyatakan bahwa semua anggota gereja adalah sama dan Kristuslah kepala gereja (Efesus 5:23).

Yesus juga mengingatkan para rasul untuk tidak menggunakan sebutan yang muluk seperti Bapa (kata paus berarti bapa), Rabbi atau Guru. Hanya ada satu Guru, yang lainnya adalah saudara seiman (Mat. 23:4-10).



Orang Roma Katolik diajarkan bahwa Petrus mendapat kedudukan yang tinggi berdasarkan Mat. 16:18. Ayat ini menyatakan antara lain bahwa diatas batu karang ini akan didirikan gereja Kristus. Kalau ayat ini ditelusuri lebih dalam akan diperoleh pengertian bahwa Gereja tidak didirikan diatas Petrus, tapi diatas Kristus. Petrus berasal dari kata “petros” yang artinya batu atau batu kerikil. Ketika Yesus mengatakan: “Engkau adalah Petrus”, maksudnya Petrus adalah batu kerikil; tetapi diatas batu karang yang adalah Kristus, akan didirikan gereja.



Batu karang=rock=petra. Petra adalah kumpulan batu karang yang dalam hal ini merupakan kebenaran yang diucapkan Petrus ketika ia menjawab: “Engkau adalah Kristus, Anak Bapa”. Jadi diatas kebenaran inilah gereja akan didirikan. Petrus sendiri menegaskan Kristus sebagai dasar dari batu karang (1Pet. 2:4-8). Ia mengatakan Kristus sebagai “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, ternyata menjadi batu yang paling utama. Melalui Yesus saja orang diselamatkan”. (Kis. 4:11-12)

Ketika Yesus berbicara mengenai Gereja yang didirikan diatas batu karang, para rasul tidak mengartikannya bahwa Petrus diangkat menjadi paus karena 2 bab kemudian mereka bertanya kepada Yesus siapakah yang terbesar (Mat. 18:1). Andaikata Yesus mengajarkan bahwa Petrus adalah orang yang diatasnya akan didirikan Gereja, tentu pernyataan “Siapakah yang terbesar” tidak akan muncul.

Bukti-bukti Alkitabiah bahwa Petrus bukan seorang Paus
Petrus menikah. Mat. 8:14, menyatakan bahwa ibu mertuanya sembuh dari demam. Menurut ajaran Katolik, paus tidak boleh menikah. Pauluspun membuat suatu pernyataan bahwa para rasul mempunyai isteri (1Kor. 9:5)



Petrus tidak mengijinkan orang membungkuk kepadanya. Ketika Petrus datang ke rumah Kornelius, Kornelius jatuh di depan kakinya dan menyembahnya. Petrus menegurnya dan menyuruhnya berdiri sambil mengatakan ia seorang manusia belaka (Kis. 10:25-26). Beda dengan paus, orang membungkuk dihadapannya.

Petrus tidak menjajarkan tradisi dengan Firman Tuhan. Petrus tidak mengimani tradisi leluhur (1Petrus 1:18). Kotbahnya pada hari Pentakosta penuh dengan Firman Tuhan dan bukan dengan tradisi manusia. Ketika orang bertanya kepadanya apa yang harus dilakukan untuk memperoleh keselamatan. Petrus tidak mengatakan supaya percik air, melainkan harus bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus (Kis. 2:38)

Petrus bukan seorang paus, karena dia tidak mengenakan mahkota. Ia menerangkan bahwa mahkota kemuliaan akan diterima bila kelak Kristus datang ke dunia (1Petrus 5:4)

Dibandingkan dengan Paulus, pelayanan Petrus tidak menonjol. Sebagai penulis Perjanjian Baru, Paulus menulis 100 bab dengan 2325 ayat, sedangkan Petrus hanya menulis 8 bab dengan 166 ayat.

Paulus mengatakan bahwa Petrus, Yakobus dan Yohanes merupakan tiang-tiang penopang dalam Gereja Kristus (Gal. 2:9), akan tetapi Paulus juga mengatakan bahwa di segala bidang ia tidak merasa lebih rendah daripada rasul-rasul utama ini (2Kor. 12:11). Bila Petrus memang seorang paus, tentu kedudukan Paulus lebih rendah darinya.

Paulus disebut rasul orang kafir (Rom. 11:13), sedangkan pelayanan Petrus terutama diantara orang Yahudi (Gal. 2:7-9). Bukti ini menunjukkan bahwa Petrus bukan uskup Roma, karena Roma adalah kota orang kafir (Kis. 18:2). Secara Alkitabiah tidak ada bukti bahwa Petrus pergi ke Roma. Ia melakukan perjalanan ke Antiokhia, Samaria, Joppa, Caesarea dan tempat-tempat lain. Menurut Ensiklopedia Katolik, anggapan bahwa Petrus adalah uskup Roma selama 25 tahun (42-67) baru muncul pada abad ke 3. Hal ini menimbulkan persoalan, karena sekitar tahun 44 Petrus berada di Yerusalem (Kis. 15). Kira-kira tahun 53, Paulus bergabung dengan Petrus di Antiokhia (Gal. 2:11). Sekitar tahun 58 Paulus menulis surat kepada orang-orang Kristen di Roma dan mengirim salam kepada 27 orang tanpa menyebut nama Petrus. Bayangkan seorang misionaris (Paulus) menulis surat ke seluruh gereja, mengirim salam kepada 27 orang yang nama-namanya disebut satu per satu, tanpa menyebut nama gembalanya (tanpa menyebut nama Paus-nya ‘Simon Petrus’) ?

Salah satu contoh tanya jawab :
Pendeta Jesuit (Katolik) dan Pendeta Protestant (Kristen)
Was Peter The First Pope? DEBATE Martin vs Pacwa



Pada saat mempelajari sesuatu apalagi yang berhubungan dengan Alkitab, maka kita tidak bisa menghilangkan sejarah, atau mengatakan bahwa hukum manusia diatas Alkitab. Jelas Alkitab itu diatas hukum yang dibuat oleh manusia.


BAB XI
ASAL-USUL KEPAUSAN

Nimrod, raja dan pendiri Babilon, tidak hanya merupakan pemimpin politik, tetapi juga pemimpin agama. Sejak Nimrod, terdapat sebuah garis keturunan imam-raja yang menjadi kepala dari agama Babilonia. Kita kenal Belshazzar yang terdapat dalam kitab Daniel. Dikisahkan bahwa waktu itu diadakan pesta yang sebenarnya merupakan perayaan misteri Babilonia dengan Belshazzar sebagai kepala. Mereka minum anggur dan memuja berhala-berhala yang terbuat dari emas, perak, perunggu, besi, kayu dan batu (Dan. 5:4). Mereka minum anggur dari cangkir-cangkir yang diambil dari Bait Tuhan di Yerusalem.


Adanya percampuran atau perzinahan ini membuat Babilon dikutuk. Dari kota tua ini sekarang hanya tinggal puing-puing, tidak berpenghuni dan terlantar (Yer. 50:39; 51:62). Ada sebuah jalan kereta api dari Baghdad ke Basra yang melewati kota Babilon. Para turis datang kemari untuk melihat puing-puing. Sekalipun kota ini sudah hancur, tetapi dasar pemikiran agama Babilon masih ada. Ketika Roma menguasai dunia, kekafiran telah menyebar ke berbagai bangsa, bercampur dengan sistem agama disana. Termasuk di dalamnya gagasan Imam Agung (Pontifex Maximus).


Orang pertama di Roma yang menggunakan titel Pontifex Maximus adalah Julius Caesar pada tahun 63 SM. Ia menjadi Imam Agung dari agama yang misterius di Roma. Pemakaian titel Pontifex Maximus oleh kaisar-kaisar Roma (termasuk Constantine) berlangsung sampai tahun 376. Pada tahun itu Gratian, karena alasan Kekristenan, menolak pemakaian titel ini, karena menganggapnya sebagai suatu hujatan. Tetapi pada saat itu juga Uskup Roma sudah memiliki otoritas di bidang politik, sehingga pada tahun 378 Uskup Roma, Demasus, terpilih menjadi Pontifex



Maximus kembali. Karena Roma merupakan kota terpenting di dunia, beberapa orang Kristen mulai memandang Uskup Roma sebagai uskup dari segala uskup dan sebagai kepala gereja. Jadi orang ini dipandang sebagai kepala baik oleh golongan Kristen maupun kelompok orang kafir. Akhirnya lahirlah Gereja Roma Katolik dibawah pimpinan Imam Agung yaitu Paus. Titel Pontifex Maximus dipajang dimana-mana di Vatikan, yaitu di pintu masuk gereja St. Petrus, diatas patung Petrus, di dalam kubah, diatas Pintu Tahun Suci, dsb. Bagaimana mungkin seseorang bisa menjadi kepala gereja dan sekaligus kepala dari misteri kekafiran (atau Pontifex Maximus)? Untuk itu para pemimpin gereja berupaya menemukan adanya persamaan antara agama Kristen dan agama kafir. Yang penting bagi mereka bisa memperoleh kekuasaan politik; kebenaran adalah hal kedua.

Salah satu persamaan adalah titel Peter. Dalam Pontifex Maximus tersirat pula titel Peter (bahasa Chaldea), yang berarti interpreter (= penerjemah) dari hal-hal yang 
misterius. Hal ini memberi peluang untuk mengkristenkan Pontifex Maximus dengan menghubungkan “Peter” (atau penerjemah agung dari Roma) dengan Rasul Petrus. 


Petrus dalam bahasa Inggris adalah Peter. Untuk itu perlu dibuktikan dahulu bahwa Petrus pernah tinggal di Roma. Muncullah cerita-cerita yang menyebutkan Petrus sebagai uskup pertama dari Roma. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa bagi orang Kristen Paus dianggap wakil dari Rasul Petrus, sedangkan untuk orang kafir Paus merupakan Peter, penerjemah hal-hal yang misterius. Rasul Petrus dikenal dengan nama Simon Petrus. Ini artinya bahwa Roma dalam abad ke-1 memiliki seorang penerjemah dan seorang pemimpin agama bernama Simon. Padahal yang dimaksud dengan Simon di Roma adalah Simon, tukang sihir dari Samaria (Kis. 8:9) yang pergi ke Roma dan mendirikan agama Kristen tiruan di sana. Ensiklopedia Katolik menerangkan perihal Simon bahwa di Roma dia membuat banyak mujizat dengan kuasa setan. Untuk itu ia menerima kehormatan ilahi di Roma dan di negaranya.



Percampuran lain di Roma menyangkut masalah “kunci”. Hampir 100 tahun lamanya orang Roma percaya adanya kunci mistik dari dewa Janus dan dewi Cybele. Agama 
Mithra mengakui bahwa dewamatahari membawa dua kunci. Ketika kaisar mengatakan bahwa ia keturunan dewa dan imam agung dari agama yang misterius, maka kunci menjadi lambang kekuasaan. Ketika pada tahun 378 Uskup Roma menjadi imam agung, ia menjadi pemilik kunci-kunci mistik. Lagi-lagi ada kesempatan untuk membaurkan Petrus ke dalam cerita ini. Kristus bersabda kepada Petrus bahwa kepadanya akan diberikan kunci kerajaan Surga (Mat. 16:19).Lima puluh tahun setelah paus dinyatakan sebagai Pontifex Maximus, dia menjadi pemilik kunci. Yang dimaksud dengan kunci yang diberikan kepada Petrus dan para rasul adalah berita keselamatan yang membuat orang bisa memasuki kerajaan Tuhan.


Adanya kesalahpahaman ini membuat Petrus sering digambarkan sebagai penjaga pintu Surga dan yang menentukan siapa yang bisa masuk surga. Dalam mitologi Roma dewa Janus adalah juga penjaga pintu. Dewa ini digambar dengan dua wajah, yaitu wajah muda dan wajah tua, yang menggambarkan Nimrod yang tua dengan Tammuz yang muda sebagai titisannya. Bukan kunci saja yang menjadi lambang dari Janus, juga ayam menjadi hal yang suci. Mudahlah untuk menghubungkan Petrus dengan ayam, yaitu sebelum ayam berkokok, Petrus telah menyangkal Tuhannya (Yoh. 13:27).

Kata “Pontiff” dari “Supreme Pontiff” atau Pontifex Maximus berasal dari dua kata, yaitu Pons =jembatan, dan Facio=membuat/make. Pontifex Maximus artinya pembuat jembatan. Para imam agung dianggap sebagai jembatan atau perantara antara kehidupan kini dan akan datang. Busana yang mahal yang dikenakan para paus tidak berasal dari Kekristenan, tetapi dari kaisar-kaisar Roma. Mahkota yang dipakai adalah serupa dengan yang dikenakan dewa-dewa Asyria dan Dagon, dewa ikan.



Dagon merupakan penyelamat dari agama Babilonia. Namanya berasal dari kata dag, artinya ikan. Penyembahan kepada Dagon dilakukan oleh bangsa Filistin (Hak. 16:21-30; 1Sam 5:5-6). Layared dalam bukunya “Babilon and Niniveh” menerangkan bahwa bentuk kepala ikan menjadi mitre, topi kebesaran yang dipakai paus, sedangkan bentuk tubuh ikan menjadi jubahnya. Dalam perkembangan selanjutnya hanya mitre yang dipakai. H.A. Ironside mengatakan bahwa paus adalah pengganti imam agung dari misteri Babilonia dan pembantu dewa ikan, Dagon. Untuk itu dia mengenakan sebentuk cincin. Ini lalu dikaitkan dengan pekerjaan Petrus sebagai nelayan dan tak pernah mengenakan cincin.

Gereja di Roma memiliki kursi yang pernah diduduki Petrus waktu dia berada disana. Ensiklopedia Katolik menerangkan bahwa gambar-gambar pada bagian depan kursi memperlihatkan mitologi binatang dan cerita Hercules. Sebuah laporan ilmiah mengatakan bahwa kursi ini tidak mungkin berasal dari masa hidupnya Petrus. Kursi ini dibuat pada abad 9.
Mencium berhala juga merupakan bagian dari penyembahan kepada Baal



Dekat altar utama gereja St. Petrus terdapat sebuah patung perunggu yang besar dari Petrus.


Jari-jari kakinya hampir hilang karena begitu seringnya dicium orang. Dalam jaman Elia banyak orang membungkuk dan mencium Baal. Tetapi Tuhan bersabda bahwa ada 7000 orang Israel yang tidak bertekuk lutut di depan Baal dan menciumnya (1Raj. 19:18). Arak-arakan (prosesi) sering dilakukan pula oleh orang-orang kafir. Gereja Roma Katolik juga biasa melakukan prosesi ini. Berhala-berhala diangkut dan diarak. Juga paus diarak dan orang-orang akan sujud menyembah bila melewati mereka.



BAB XII
MASALAH MORAL DALAM KEPAUSAN

Kepribadian dan moral dari beberapa paus lebih menunjang sebagai pengikut agama kafir ketimbang wakil Kristus. Paus-paus ini melakukan perbuatan yang begitu rendah dan hina, sehingga orang yang tidak beragama pun menjadi malu. Perkosaan, pembunuhan, mabuk, sodomi merupakan dosa-dosa yang dilakukan mereka. Paus Sergius III (904-911) menjadi paus melalui pembunuhan. Tulisan-tulisan mengenai gereja Roma menceritakan hubungan paus ini dengan Marozia, dengan siapa dia memperoleh beberapa anak haram. Seorang sejarawan mengatakan: “Selama 7 tahun orang ini…menduduki kursi St. Petrus, sedangkan gundiknya dan ibu mertuanya hidup dalam kemewahan.” Ibu mertua paus Sergius III bernama Theodora, bertingkah seperti Semiramis yang bermoral rendah. Bersama dengan Marozia, dia mengubah istana paus menjadi sarang penyamun. Paus Yohanes X (914-928) mula-mula menjadi Uskup di Ravana, tetapi Theodora berhasil membawanya ke Roma. Uskup Liutprand dari Cremona yang menulis sejarah 50 tahun setelah peristiwa ini, mengatakan: “Theodora menunjang pemilihan Yohanes untuk bisa menyembunyikan hubungan dengannya.” 

Pemerintahannya mendadak berakhir, karena Morazia membunuhnya. Marozia ingin supaya Leo VI (928-929) menjadi paus. Tetapi masa pemerintahannya pun singkat karena Marozia membunuhnya pula setelah mengetahui bahwa dia jatuh cinta dengan wanita yang lebih rendah daripadanya. Setelah itu anak Marozia yang masih remaja menjadi paus dengan nama Yohanes XI. Pada tahun 955, cucu Marozia yang berusia 18 tahun menjadi paus dengan nama Yohanes XII. Dia dituduh karena bersumpah palsu, pembunuhan, perzinahan, incest. Uskup Liutprand yang hidup dalam masa ini menulis bahwa perempuan yang baik-baik tidak berani keluar rumah, takut dikotori oleh paus ini.

Paus Bonifasius VII (984-985) hidup dari uang curian. Uskup dari Orleans menggambarkannnya sebagai monster yang berenang dalam darah dan kekotoran dan sebagai anti-Kristus yang duduk dalam bait Tuhan. Dia mati mendadak dalam bulan Juli 985 dengan keadaan tubuh yang sangat menyedihkan. Mayatnya dilemparkan ke bawah patung Marcus Aurelius. Esoknya dikubur dengan tata cara Kristen. Paus Yohanes XV (985-986) membagi-bagikan uang gereja diantara sanak saudaranya. Benedictus VIII (1012-1014) memperoleh kedudukannya sebagai paus dengan jalan menyuap. Paus berikutnya, Yohanes XIX juga menyuap supaya menjadi Paus. Benedictus IX (1033-1045) berhasil menjadi paus pada umur 12 tahun (ada yang mangatakan umur 20 tahun), karena ada diantara sanak saudaranya yang berkuasa di Roma. Dia melakukan pembunuhan, perzinahan, perampokan dan akhirnya diusir dari Roma.

Banyak paus telah melakukan pembunuhan, tetapi Innocent III (1198-1216) melebihi yang lainnya. Walaupun bukan dia sendiri yang membunuh tetapi dialah yang memerintahkan inkuisisi (= menyiksa orang-orang yang berlawanan pendapat dengan gereja Katolik). Dia telah membunuh ± 1 juta orang. Lebih dari 500 tahun para paus melakukan inkuisisi untuk mempertahankan kedudukan mereka. Pada tahun 1302 paus Bonifasius menegaskan bahwa gereja Katolik Roma adalah satu-satunya gereja yang benar dan bahwa di luar gereja tidak ada keselamatan (Unan Sanctum). Karena itu semua orang wajib tunduk kepada aturan Roma. Bagaimana kalau paus melakukan dosa yang nyata? Pengajaran Katolik mengatakan bahwa paus yang berdosa tetap harus diperlakukan sebagai pendosa. Meskipun demikian kita wajib taat kepadanya.


Pada salah satu jalan raya yang menuju ke gereja St. Petrus ada sebuah patung dari paus perempuan. Tak seorang paus pun mau melewati jalan tersebut, karena patung tersebut sungguh memalukan. Akhirnya patung ini disingkirkan oleh Paus Sixtus V. Walaupun Ensiklopedia Katolik menganggap cerita Paus Joan sebagai dongeng belaka, tetapi dapat diringkas sebagai berikut: “Setelah Leo IV (847-855) menduduki tahta kepausan selama 2 tahun 7 bulan dan 4 hari tersingkap bahwa dia seorang wanita. Ketika dia masih gadis, dia dibawa oleh pacarnya ke Athena dengan berpakaian seperti laki-laki. Dia pandai sekali dan pergi ke Roma. Disitu dia mengajar dan menarik perhatian banyak orang laki-laki dan akhirnya diangkat menjadi paus. Kemudian dia hamil, dan ketika ada prosesi dari gereja St. Petrus ke Lateran, dia melahirkan dan seketika itu juga meninggal.”



Dalam masa pemerintahan Clement VII (1592-1595) paus perempuan ini diubah namanya menjadi Paus Zacharias. Banyak orang mungkin menyangsikan kisah Paus Joan ini, akan tetapi di Vatican ada patung Paus Joan yang dibuat oleh seniman Bernini.

Pope Joan – movie trailer (2009)



Pope Joan trailer (English subtitles)


Top Secret Mystery Files Pope Joan 2011 DVBRip XViD Zamunda



BAB XIII
APAKAH PAUS BEBAS DARI KESALAHAN (INFALLIBLE) ?

Banyak paus menyatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat salah (infallible). Infalibilitas ini menjadi suatu doktrin dalam sistem Romawi. Bila infalibilitas ini merupakan suatu doktrin, mengapa ada begitu banyak pertentangan antara para paus? Beberapa paus seperti Virilinus, Innocent III, Clement IV, Gregory XI, Hadrian VI, dan Paulus IV menolak doktrin infalibilitas ini. Akhirnya Konsili Vatikan 1670 memutuskan: bila kepala gereja Roma sedang berbicara sebagai pastor atau guru Kristen, mereka memiliki kuasa untuk tidak dapat mengucapkan kata-kata yang salah.
Tersebar cerita bagaimana paus menentang sesama paus, seperti bagaimana Paus Stephanus VI (896-897) membawa kasus Paus Formosa (891-896) ke pengadilan. Sebetulnya paus ini telah meninggal 8 bulan sebelumnya. Agar pengadilan bisa berlangsung tubuhnya diangkat dari kubur dan didudukkan diatas tahta.


Dihadapan sekelompok uskup dan uskup agung dia dikenakan pakaian kebesaran, mahkota dan tongkat kebesaran. Bau mayat tercium di ruang pengadilan. Kemudian Paus Stephanus maju ke depan dan mengajukan beberapa pertanyaan. Tentu saja si mayat tidak dapat menjawab. Dengan demikian dia dinyatakan bersalah dan pakaian kebesarannya diambil darinya dan mayat ini dibuang ke sungai Tiber.

Masih banyak kejadian di masa lalu yang menunjukkan adanya pertentangan antara paus yang satu dengan paus yang lainnya. Para paus memberikan kepada dirinya sebutan-sebutan seperti “Tuhan Yang Mahasuci”, “Kepala Gereja Dunia”, “Imam Agung”, “Mulut Yesus Kristus”, dan sebagainya. Kira-kira pada tahun 1612, Andreas Helwig mengatakan dalam bukunya Roman Anti-Christ, bahwa “Wakil Kristus memiliki nilai angka 666.” Dalam bahasa Latin, wakil Kristus adalah Vicarius Filii Dei. Huruf I = 1, L = 50, V = 5, C = 100 dan D = 500. Bila sebutan tadi dijumlahkan akan menghasilkan 666 (angka setan). Menurut Hisop, nama semula dari Roma adalah Saturnia, artinya kota Saturn. Dalam bahasa Chaldea disebut STUR. S = 60, T = 400, U = 6, R = 200, jumlahnya = 666. Bahasa Yunani untuk Latainos (Latin) berjumlah 666. L = 30, A = 1, T = 300, E = 5, I = 10, N = 50, O = 70, S = 200. Latin merupakan bahasa Roma jaman dulu. Kata ini juga berarti “Latin man” atau Romulus, darimana berasal kata Roma.

Dalam bahasa Ibrani, Romiith berjumlah 666. Tidak seperti bahasa Yunani dan Latin, bahasa Roma hanya menggunakan 6 huruf untuk angka, yaitu :
D = 500
C = 100
L = 50
X = 10
V = 5
I = 1
+
666
Huruf M yang bernilai 1000 sebetulnya berasal dari huruf C. Berubah menjadi sama dengan M.

Dalam Perjanjian Lama (1Raj. 10:14) kita baca Raja Sulaiman tiap tahun menerima 666 talenta emas. Kekayaan ini justru menyesatkannya. Dalam Perjanjian Baru huruf Yunani Auporia (kekayaan) berjumlah 666. Kekayaan dan tradisi merupakan dua faktor yang merusak gereja Roma.



BAB XIV
SIKSAAN YANG TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN
(The Inhuman Inquisition)

Dalam abad pertengahan terjadi begitu banyak pelanggaran di gereja, sehingga tidak mengherankan bila timbul protes di mana-mana. Diantaranya adalah dari orang-orang kudus yang menolak pengajaran sesat dari paus. Mereka lalu disebut “penyesat” dan dikejar oleh gereja Roma Katolik. Salah satu perintah pengajaran adalah “adexstirpanda” yang dikeluarkan oleh Paus Innocent IV pada tahun 1525. Isi perintah tersebut adalah supaya penyesat-penyesat ini dilenyapkan, karena mereka ular berbisa. Untuk melenyapkan mereka diijinkan supaya diadakan penyiksaan terhadap para penyesat.


Perintah “ad exstirpanda” diperbaharui dan diperkuat oleh beberapa paus, yaitu Alexander IV (1254-1261), Clement V (1265-1268), Micholas IV (1288-1292), 
Bonifasius VIII (1294-1303), dll. Mula-mula orang yang dianggap penyesat dikucilkan dari gereja. Kalau dalam setahun, dia tidak kembali ke gereja, maka dia boleh disiksa.

Inkuisisi menimbulkan peperangan di beberapa kota. Dalam tahun 1209 kota Beizers diduduki oleh orang-orang yang oleh Paus dijanjikan apabila mereka mau terlibat dalam pengejaran orang-orang tersesat akan langsung bisa masuk ke sorga. Tanpa harus melalui api penyucian. Dilaporkan bahwa ada 60.000 orang dilenyapkan dengan pedang. Darah membanjiri jalan-jalan. Dalam pembunuhan masal di Merindol, 500 wanita dimasukkan ke dalam gudang yang kemudian dibakar. Kalau ada yang berani melompat dari jendela, maka ujung tombak sudah menghadang mereka.


10.000 Hugenot (Protestan) dibunuh dalam pembunuhan masal berdarah di Paris pada hari St. Bartholomeus, tahun 1572. Raja Perancis mengadakan misa sebagai ucapan syukur begitu banyak penyesat dilenyapkan.



Untuk menyatakan terima kasih atas kejadian ini, Paus Gregorius XIII pergi ke gereja St. Louis. Sebagai tanda peringatan akan peristiwa ini dibuatkan sebuah mata uang.



Di Vatican dibuat patung Paus Gregorius XIII, yang dilambangkan sebagai seekor naga.


Masa Inquisisi juga dilakukan oleh pihak Protestan, perbedaannya antara lain : jumlah dan di-atas-nama-kan siapa. Jumlah inkuisisi oleh Protestant sangat jauh dibandingkan jumlah inquisisi yang dilakukan Vatican. Vatican adalah suatu institusi keagamaan terbesar didunia dan menurut sejarah jumlah yang telah di-inquisisi oleh lembaga ini sangat besar termasuk orang-orang Katolik itu sendiri.

Julukan Vatican adalah Babel Besar – Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.” (Wahyu 17:5).

BAB XV
MENJADI TUAN ATAS ANAK-ANAK TUHAN

Dalam hirarki kepangkatan, sekelompok uskup agung menduduki urutan kedua setelah paus. Kristus menempatkan adanya rasul, nabi, penginjil, penggembala dan guru dalam gerejaNya (Ef. 4:11); tidak disebutkan adanya uskup agung. Sesungguhnya kelompok uskup agung ditemukan dalam agama orang kafir di Roma, juga sebelum masa Kristen.


Para pendeta dari Roma kuni merupakan imam dari dewa Janus, dewa dari pintu dan engsel. Janus adalah “the god of beginings”. Dari namanya muncul nama Januari (bulan pertama) dan janitor (bahasa Inggris) yang berarti penjaga pintu.

Kata kardinal berasal dari kata Katin , cardo yang berarti engsel; jadi para kardinal merupakan anggota-anggota utama dalam organisasi gerejani. Pakaian yang dikenakan mereka berwarna merah. Alkitab menyebut adanya putera-putera raja Babilon yang berpakaian merah (Yeh. 23:14-15). Dari zaman purbakala, warna merah selalu dikaitkan dengan dosa. Para imam dari zaman kafir dikenal sebagai ‘flamens’. Kata ini berasal dari flare, yang berarti orang yang menyalakan api suci.

Urutan ketiga dari atas dalam hirarki gereja Katolik adalah uskup. Banyak orang beranggapan bahwa uskup adalah hamba Tuhan yang berkedudukan tinggi dan yang mempunyai otoritas terhadap sekelompok hamba Tuhan lainnya dan beberapa gereja. Menurut alkitab semua hamba Tuhan disebut uskup? . Rasul Paulus menitahkan Titus untuk mengangkat tua-tua di tiap kota (Titus 1:3) dan dalam ayat 7 dikatakan bahwa tua-tua ini adalah uskup (bishop).

Baca Kis. 20:17, 28…kata ‘overseers” bisa diterjemahkan sebagai bishop. Kata imam (priest) sebetulnya boleh dipakai oleh setiap orang Kristen dan tidak hanya ditujukan untuk pemimpin-pemimpin gereja. Petrus mengingatkan agar para hamba Tuhan jangan menjadi ‘tuan atas anak-anak Bapa”.

Semua orang yang dosanya sudah dihapuskan oleh darah Yesus adalah “imam dari Tuhan”, “imam dari Raja” (Why. 1:6; 1Pet. 2:9). Tuhan Yesus mengingatkan kepada kita untuk tidak menyebut bapa kepada siapapun di dunia (Mat. 23:19-21). Gereja Katolik roma memakai sebutan monsignor yang berarti “tuanku”. Adapula sebutan seperti “yang mulia”. Apapun sebutannya tidak boleh dipakai manusia., melainkan segala kemuliaan ditujukan kepada Tuhan.


BAB XVI
IMAM YANG TIDAK MENIKAH

“Roh Tuhan dengan tegas mengatkan bahwa dimasa-masa yang akan datang, sebagian orang akan murtad, mengingkari Kristus….Mereka mengajar orang untuk tidak kawin” (1Tim. 4:1-3).

Orang-orang Kristen pertama menyadari bahwa penyembahan dewa-dewa merupakan penyembahan kepada iblis (1Kor. 10:19, 21). Paulus mengingatkan “doktrin-doktrin dari iblis” yang berasal dari misteri kekafiran. Khususnya disebutkan adanya doktrin “untuk tidak menikah”. Doktrin ini ditujukan kepada imam-imam untuk menjalankan hidup selibat (tidak menikah). Hislop mengatakan bahwa imam yang tidak menikah merupakan anggota tertinggi dalam organisasi yang dipimpin ratu Semiramis.

Tidak semua bangsa memberlakukan larangan untuk tidak menikah; seperti di Mesir para imam diperkenankan untuk menikah. Doktrin ‘tidak menikah’ , yang hendak mempertahankan kesucian ini mempunyai dampak buruk pula. Ketika masalah selibat sudah mapan di gereja roma, Paus Paulus V melarang adanya rumah-rumah pelacuran di Roma. Larangan ini ditentang oleh Senat Roma, dengan alasan bahwa rumah pelacuran ini justru menghindari kemungkinan jatuhnya para isteri, anak perempuan ke tangan para imam . Pada masa itu di Roma yang berpenduduk tidak lebih dari 100.000 orang terdapat sekitar 6.000 pelacur. Para sejarawan menceritakan bahwa “semua imam mempunyai gundik dan semua biara menyandang nama buruk”. Ketika sebuah kolam ikan di dekat sebuah biara diperintahkan untuk dikeringkan oleh Paus Gregory, pada dasar kolam itu ditemukan lebih dari 6.000 tengkorak bayi.

Menurut Kardinal Peter D’Ailly pada zaman itu menjadi biarawati merupakan bentuk lain dari pelacuran. Pada abad ke-9 St. Theodore Studita bahkan melarang pemeliharaan hewan betina dalam biara. Pada tahun 1477 kehidupan malam di sebuah biara di kota Kercheim lebih buruk dari pada sebuah rumah pelacuran biasa. Para imam dikenal sebagai suami dari semua wanita. Seorang uskup Jerman mengharuskan setiap imam yang mempunyai piaraan dan anak untuk membayar pajak. Ternyata ada 11.000 wanita yang dipiara.

Tidak ada aturan dalam Alkitab yang mengharuskan seorang hamba Tuhan untuk tidak menikah. Para rasul menikah (1Kor. 9:5) dan seorang uskup haruslah mempunyai seorang isteri (1Tim. 3:2). Ensiklopedia Katolik pun mengakui bahwa dalam Perjanjian Baru tidak adak keharusan untuk tidak menikah bagi para rasul. Ketika doktrin selibasi mulai diajarkan, kebanyakan imam berstatus menikah. Timbul pertanyaan apakah seorang imam boleh menikah lagi bila isterinya meninggal? Tahun 315 Konsili Neo-Caesarea mengeluarkan peraturan yang melarang para imam untuk menikah.



Pengakuan dosa juga merupakan masalah tersendiri. Ensiklopedia Katolik menerangkan bahwa hanya Tuhan yang bisa mengampuni dosa. Kuasa pengampunan juga diberikan kepada para imam. Ayat-ayat dalam Yoh. 20:22-23 diinterpretasikan bahwa seseorang imam bisa mengampuni atau menolak pengampunan dosa. Untuk menilai sebuah dosa, sipengaku dosa diharuskan menceritakan secara terinci riwayat dosanya (menurut Konsili Trente [1545-1563]).



Alkitab membenarkan adanya pengakuan dosa, tapi bukan kepada imam yang tidak menikah. “Sebab itu, hendaklah saudara saling mengakui kesalahan…”(Yak, 5:16). Pengakuan inilah yang dibenarkan oleh Alkitab. Ketika Petrus jatuh ke dalam dosa, ia mengakuinya kepada Tuhan dan dosanya diampuni; ketika Yudas mengkhianati Yesus, ia mengakuinya kepada sekelompok imam dan akhirnya dia bunuh diri (Mat. 27:3-5).

Gagasan mengenai pengakuan dosa kepada seorang imam berasal dari Babilon, bukan dari Alkitab serta tersebar ke berbagai penjuru dunia. Hitam merupakan warna dari busana yang dipakai imam gereja Roma Katolik dan beberapa gereja Protestan.

Apakah Yesus dan rasul-rasulNya juga mengenakan busana hitam? Berabad-abad lamanya, warna hitam dikaitkan dengan dengan kematian. Alkitab menyebutkan beberapa imam Baal berpakaian hitam. Baca Zef. 1:4, dimana terdapat istilah chemarims yang berarti imam berbusana hitam. Praktek tonsure juga dilakukan gereja Katolik. Tonsure adalah mencukur bagian atas kepala hingga merupakan sebuah bulatan. Gereja purba tidak mengenal tonsure. Menjelang abad ke-6, tonsure merupakan hal yang biasa dilakukan. Konsili Toledo mengharuskan semua imam mempunyai tonsure. Sekarang di beberapa negara tonsure sudah dihapuskan. Budha mencukur kepalanya, imam-imam Osiris di Mesir dikenal dari kepala mereka yang botak. Di Roma dipakai tonsure yang berbentuk bulat. Mengapa bulat? Mungkin jawaban ini kurang tepat, tetapi ditemukan bahwa tonsure dilakukan imam-imam Mithra. Tonsure menyerupai bulatan matahari. Kebiasaan mencukur rambut kepala sudah dikenal pada zaman Musa, dan hal ini tidak boleh dilakukan oleh para imam (Imamat 21:5).


BAB XVII
MISA

Apakah imam memiliki kuasa untuk mengubah roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus? Ensiklopedia Katolik mengatakan bahwa perubahan ini disebut transubstansi, karena substansi roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Kepercayaan ini didasarkan pada Mat. 26:26-28, dimana Yesus setelah memberkati roti dan anggur mengatakan: “Makanlah; inilah TubuhKu” dan “Minumlah; inilah DarahKu”. Apakah kalimat-kalimat ini harus diartikan secara harafiah? Bila ya, tentu akan menimbulkan banyak persoalan.

Ketika Yesus memberkati roti dan anggur, tentu saja tidak berubah wujudnya. Yesus sendiri ikut minum dari cawan anggur; sudah barang tentu Ia tidak meminum darahNya sendiri. Bila anggur betuk berubah menjadi darah, justru menjadi tidak diperbolehkan untuk meminumnya (Ul. 12:16; Kis. 15:20). Menurut Konsili Trente, kepercayaan akan transubstansi ini menjadi dasar untuk keselamatan dan terkutuklah mereka yang menolaknya.

Menurut doktrin Katolik, selama misa berlangsung terjadi pembaharuan dari pengorbanan Kristus di kayu salib. Dan ini harus diulangi setiap hari. Karena unsur roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darahNya, maka Kristus betul-betul hadir secara substantif. Padahal pengorbanan Kristus untuk dosa-dosa manusia diatas kayu salib adalah sekali dan untuk selama-lamanya (Ibr. 10:1-14).



Setelah roti berubah menjadi tubuh Kristus, imam menempatkannya ke dalam monstrans dan orang-orang Katolik akan bersujud di hadapannya. Perbuatan ini berasal dari bangsa kafir yang menyembah benda-benda mati yang dianggap mempunyai nyawa. Di Mesir memberkati sebuah kue dan setelah itu dianggap menjadi daging dari dewa Osiris. Di Meksiko dan Amerika Tengah juga terdapat kebiasaan memakan daging dari ilah mereka. Menurut Hislop, gagasan memakan daging dari dewa berbau kanibal. Imam-imam Baal diharuskan makan daging manusia. “Cahna Bal” artinya “imam Baal”. Pengertian ini kemudian menjadi dasar dari istilah kanibal.

Selama misa berlangsung, umat Katolik maju ke depan untuk menerima hosti yang sudah berubah menjadi tubuh Kristus. Kata ini berasal dari bahasa Latin yang artinya “korban”. Menurut Ensiklopedia Katolik, hosti ini telah menghasilkan banyak mujizat, a.l. perubahan hosti menjadi batu dan pengeluaran darah oleh hosti. Bentuk hosti adalah bundar. Padahal ketika Yesus memecahkan roti, bentuk pecahannya pasti tidak bundar. Memecahkan roti sebenarnya mengandung pengertian bahwa tubuh Yesuslah yang dipecah-pecah atau diremukkan. Bentuk bundar ini merupakan lambang matahari. Demikian juga orang Katolik menyembah monstrans. Diatas altar gereja St. Petrus terdapat pajangan berbentuk matahari. Juga di gereja-gereja yang lain terlihat adanya pajangan semacam ini. Yang menarik adalah di kuil Babilon dipajang pula bentuk matahari dari emas. Bentuk-bentuk bundar sering tampak diatas pintu masuk gereja. Di Mesir orang juga menempatkan bentuk-bentuk bundar diatas pintu masuk sebuah kuil untuk menghormatu dewa matahari dan mengusir roh jahat.

Jendela bundar yang ada diatas pintu masuk sering disebut jendela “roda” juga. Roda ini merupakan lambang dari matahari. Orang berpikir matahari sebagai kereta yang besar yang dikendarai oleh dewa matahari yang tiap hari mengadakan perjalanan di surga dan dunia bawah. Ketika bangsa Israel mencampuri agama Baal kedalam penyembahan, mereka juga mengenal kereta-kereta matahari (2Raj. 23:4-11). Gereja Roma menggambarkan Maria dan orang-orang kudus dengan bulatan disekeliling kepala.

Perjamuan terakhir bersama Yesus diadakan pada malam hari. Orang-orang Kristen pertama juga mengadakan perjamuan pada malam hari. Kemudian perjamuan ini diadakan pada pagi hari. Seperti diketahui dalam mithraisme upacara keagamaan diadakan di pagi hari sehubungan dengan terbitnya matahari.



Sejauh mana pengaruh mithraisme terhadap agama Kristen (Katolik dan Protestan) tidak jelas, hanya kita tahu bahwa ada kebiasaan mengadakan perjamuan di pagi hari. Di Gereja Katolik biasanya orang berpuasa dulu sebelum menerima komuni. Tentu saja alkitab mengenal puasa diantara orang-orang Kristen. Puasa yang sejati harus keluar dari hati dan bukan diatur oleh manusia.


BAB XVIII
TIGA HARI DAN TIGA MALAM

Kebanyakan orang beranggapan bahwa Yesus wafat pada hari Jumat Agung dan bangkit dari kematiannya pada pagi hari Minggu Paskah. Karena Yesus bersabda bahwa Ia akan bangkit “pada hari ketiga”, maka beberapa orang menghitung Jumat sebagai hari pertama, Sabtu hari kedua, dan Minggu sebagai hari ketiga. Dalam “hari ketiga” terkandung pula pengertian bahwa “bagian” dari satu hari dihitung sebagai satu hari. Dalam Jewish Encyclopedia dikatakan bahwa hari pemakaman merupakan hari pertama dari ketujuh hari dukacita, walaupun pemakaman tersebut berlangsung pada sore hari.

Secara alkitabiah “hari ketiga” memberi pengertian tiga hari dan tiga malam. Baca Kej. 1:4-13. Disitu dikatakan bahwa Tuhan memisahkan terang dari gelap dan menyebut terang itu siang dan gelap sebagai malam. Senja (gelap) dan pagi (terang) sebagai hari pertama…dan senja (gelap) dan pagi (terang) sebagai hari kedua…dan senja berikutnya (tiga malam) dan pagi berikutnya (tiga hari) merupakan hari ketiga. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa “hari ketiga” berarti tiga hari dan tiga malam. Ada duabelas jam dalam satu hari dan duabelas jam dalam satu malam (Yoh. 11:9-10) dan ini berarti tiga hari dan tiga malam sama dengan tujuh puluh dua jam. Yesus berada dalam kuburan tiga hari dan tiga malam dan bangkit “setelah tiga hari” (Mark. 8:31). 

Akan tetapi dalam Yoh. 2:19 dikatakan bahwa Ia bangkit “dalam tiga hari”, yang berarti waktunmya tidak lebih dari tujuh puluh dua jam. Hal ini mungkin agak membingungkan. Kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang tepat, sehingga masuk akallah bila waktunya adalah tepat tujuh puluh dua jam. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kebangkitan Yesus terjadi pada waktu yang sama seperti waktu wafat-Nya dengan jarak tiga hari. Yesus mati sesaat setelah “jam ke sembilan” atau pukul tiga sore (Mat.27:46-50). Mohon dibaca Yoh.19:31-33, Mark.15:42,Luk.21:23, dan Yoh.19:38-42. Disitu diceritakan mengenai wafat dan pemakaman Tuhan Yesus.

Bila kebangkitan terjadi pada waktu yang sama seperti waktu wafat Yesus, dengan jarak waktu tiga hari, maka kebangkitan terjadi saat matahari terbenam, bukan pada waktu matahari terbit. Mereka yang datang ke kuburan tidak menyaksikan kebangkitan Yesus (Mark.16:2). Dalam Yoh.20:1-2 dikatakan bahwa Maria Magdalena datang ke kuburan ketika “hari masih gelap” pada hari pertama dan tidak menemukan Yesus. 

Dalam Mat.28:6, dan Luk.24:1-2,dst. Dikatakan bahwa para rasul tidak menemukan Yesus di dalam kuburan karena Ia telah bangkit. Pada hari Minggu pagi Yesus telah bangkit, yaitu sesaat sebelum matahari terbenam sehari sebelumnya. Bila dihitung tiga hari dan tiga malam sebelum hari Minggu, maka Rabu menjadi hari wafat-Nya Tuhan Yesus. Karena Yesus disalibkan sehari sebelum hari Sabat, dapat dimengerti mengapa banyak orang mengira bahwa Jumat merupakan hari penyaliban-Nya. Tetapi hari Sabat ini bukan merupakan Sabat Mingguan, melainkan Sabat Tahunan.
“…apalagi kali ini Sabat itu Hari Raya yang khusus” (Yoh. 19:14,31). Sabat ini bisa jatuh pada hari apa saja dan pada peristiwa ini Sabat Tahunan jatuh pada hari Kamis, sehingga pada pekan ini ada dua hari Sabat yaitu Kamis dan Sabtu. 

Bandingkan Mark.16:1denganLuk.23:26. Mark.16:1 mengatakan bahwa kedua wanita membeli rempah-rempah setelah hari Sabat, sedangkan dalam Luk.23:56dijelaskan bahwa rempah-rempah disiapkan sebelum hari Sabat. Dapat disimpulkan adanya dua macam Sabat dalam pekan itu.


BAB XIX
IKAN, HARI JUMAT DAN PESTA MUSIM SEMI

Kita sudah mempertanyakan apakah Jumat merupakan hari penyaliban Kristus atau bukan? Diketahui pula bahwa masih banyak orang Katolik yang tidak makan daging, melainkan ikan pada hari Jumat. Kata “Friday” berasal dari nama “Freya”, dewi perdamaian, kesukaan, dan kesuburan. Lambang kesuburan adalah ikan.




Bagi bangsa-bangsa Cina, Assyria, Phoenisia , Babilonia, dll. Ikan memang merupakan lambang kesuburan. Di Roma dewi kesuburan seksual adalah Venus. Hari Jumat dipersembahkan kepadanya, karena orang percaya bahwa planet Venus memerintah pada jam pertama dari hari Jumat. Untuk melengkapi keyakinan ini maka ikan juga dipersembahkan kepada dewi Venus. Ikan juga dipandang suci bagi dewi Ashtoreth yang pernah disembah oleh bangsa Israel. Di Mesir, Isis digambarkan dengan ikan diatas kepalanya.


Dalam King James Version, kata “Easter” muncul sekali yaitu dalam Kis. 12:4 “…intending after Easter to bring him forth to the people”. Kata Easter disini diterjemahkan dari kata Yunani pascha yang berarti passover (Paskah). Easter berasal dari nama dewi pembangkit terang dan musim semi. Easter merupakan bentuk mutakhir dari Eostre, Ostera, Astarte, atau Isthar. Telur merupakan lambang yang kudus bagi bangsa Babilonia yang mempercayai cerita berikut ini: sebuah telur besar jatuh dari surga ke sungai Euphrates. Dari telur ini keluarlah dewi Astarte (Easter). Dalam Encyclopedia Britanica “telur sebagai lambang kesuburan dan pembaharuan berasal dari Mesir dan Persia yang mempunyai kebiasaan untuk mewarnai telur dan memakannya selama pesta musim semi.” Dimasukkannya kelinci dalam pesta Paskah juga berkaitan dengan masalah kesuburan, karena kelinci merupakan lambang kesuburan.

Tidak jarang orang Kristen mengadakan kebaktian pagi sebelum matahari terbit untuk menghormati Kristus yang bangkit pada hari Minggu pagi sebelum matahari terbit. Sebetulnya telah diketahui pula bahwa ada kebaktian matahari terbit sebagai bagian dari penyembahan kepada dewa matahari. Tentu saja tidak dikatakan bahwa kebaktian Paskah di pagi hari merupakan penyembahan kepada matahari. Dari sini dapat disimpulkan terjadinya percampuran antara Firman Tuhan dan cara-cara Babilonia. Upacara-upacara yang berkenaan dengan terbitnya matahari dilakukan oleh berbagai bangsa kuno, di Jepang, di atas Gunung Fuji, banyak orang berdoa kepada terbitnya matahari. Dewi musim semi, Easter, dikaitkan dengan terbitnya matahari disebelah timur (east). Rupanya nama Easter berasal dari eas-er.

Menurut sebuah legenda, setelah Tammuz dibunuh dia turun ke dunia bawah. Melalui tangisan ibunya, Isthar (Easter), dia bangkit kembali di musim semi. Setelah itu tiap tahun laki-laki dan perempuan harus berduka cita dengan Ishtar atas kematian Tammuz dan merayakan kebangkitan dewa mereka agar memperoleh berkat dari Ishtar. Ini dihubungkan dengan tumbuhnya dedaunan dan pepohonan di musim semi dan berakhirnya musim dingin. Menurut sebuah legenda, Tammuz dibunuh oleh seekor babi liar ketika dia berusia 40 tahun. Menurut Hislop, tiap tahun orang menangisi Tammuz selama 40 hari. Selain menangis orang harus berpuasa dan menyucikan dirinya supaya Tammuz senang dan memberkati bumi dengan musim semi. Dalam agama Katolik, orang juga berpuasa sebelum merayakan hari Paskah.


BAB XX
PESTA MUSIM DINGIN

Christmas (hari Natal) 25 Desember, dijadikan hari peringatan kelahiran Tuhan Yesus. Benarkah Kristus lahir pada tanggal ini? Apakah Christmas bukan merupakan percampuran antara kekafiran dan Kekristenan? Christmas terdiri dari dua kata, yaitu Christ (Kristus) dan Mass (misa). Dari sini saja sudah dapat dilihat adanya percampuran. Kehidupan dan pelayanan Kristus sebenarnya tidak rumit bila dibandingkan dengan tata cara keagamaan gereja Roma Katolik. Kelahiran Kristus pada tanggal 25 Desember cukup beralasan untuk diragukan. Ketika Yesus lahir, gembala-gembala ada di padang rumput sedang menjaga domba-domba mereka (Luk. 2:8).


Adam Clarke mengatakan : “Karena gembala-gembala ini belum memasukkan domba-dombanya ke kandang, maka diperkirakan bahwa bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian Tuhan kita tidak lahir pada tanggal 25 Desember”. Walaupun Alkitab tidak menyebutkan tanggal kelahiran Yesus, tetapi dapat diperkirakan bahwa Ia lahir di musim gugur. Kita tahu bahwa Yesus disalibkan pada musim semi, di waktu Paskah (Yoh. 18:39), sedangkan masa pelayananNya berlangsung 3,5 tahun lamanya, maka dapat disimpulkan bahwa pelayananNya dimulai pada musim gugur. Ketika itu Ia berusia 30 tahun (Luk. 3:23); usia ini merupakan usia dimana seseorang bisa diangkat dengan resmi menjadi pelayan (Bil. 4:3). Bila pada musim gugur Dia berusia 30 tahun, maka kelahiranNya adalah dalam musim gugur pula.

Menjelang kelahiran Yesus, Yusuf dan Maria pergi ke Bethlehem untuk membayar pajak (Luk. 2:1-5). Tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa pembayaran pajak dilakukan di tengah musim dingin. Lebih masuk akal apabila dilakukan di musim gugur, pada akhir musim panen. Orang-orang Kristen pertama memperingati justru wafat Kristus (1Kor. 11:26), bukan kelahiranNya. Ensiklopedia Katolik mengatakan: “Natal sebenarnya tidak termasuk pesta-pesta gereja. Irenaeus dan Tertullian menghapuskannya dari daftar pesta”. Ketika di kemudian hari gereja-gereja mulai merayakan kelahiran Kristus, timbullah perbedaan pendapat mengenai tanggalnya. Akhirnya abad ke-5 ditetapkan bahwa 25 Desember adalah hari kelahiran Kristus, meskipun hari ini adalah pesta orang Romawi untuk merayakan kelahiran Sol, nama dewa matahari. Pesta musim dingin ini disebut “The Nativity” –“Nativity of The Sun”.

Beberapa orang menyangka Yesus sebagai Sol, dewa matahari. Tertullian harus meyakinkan bahwa Sol bukan Tuhan dari orang Kristen; juga Agustine membantah identifikasi Kristus dengan Sol. Tertullian menyebutkan bahwa tukar menukar hadiah merupakan bagian dari Saturnalia (= kekafiran Romawi). Tidak salah untuk memberi hadiah kepada orang lain. Orang Israel juga saling memberi hadiah kepada orang lain. Orang Israel juga saling tukar hadiah pada perayaan tradisional (Est. 9:22). Tetapi banyak orang mengaitkan hadiah Natal dengan pemberian orang Majus kepada bayi Yesus. Padahal orang Majus tiba ketika Yesus tinggal di rumah (Mat. 2:9-11), bukan waktu masih berbaring di atas palungan. Pohon Natal baru dikenal beberapa abad yang lalu. Sebuah dongeng Babilonia menceritakan bahwa sebuah evergreen tree (pohon cemara) tumbuh dari batang yang mati. Batang tua ini melambangkan Nimrod yang mati, evergreen tree yang baru melambangkan hidupnya kembali Nimrod dalam diri Tammuz. Sekurangnya 10 kali dalam Alkitab disebutkan bahwa pohon hijau dikaitkan dengan penyembahan berhala (1Raj. 14:23).

Baca Yer. 10:3-4 mengenai kebiasaan orang menghias pohon. Dalam abad ke-6 ada beberapa misionaris pergi ke Eropa Utara. Mereka menemukan bahwa 24 Juni merupakan hari yang istimewa bagi orang-orang ini. Para misonaris mulai berpikir untuk mengKristenkan tanggal ini. Karena 24 Juni adalah 6 bulan sebelum 25 Desember, maka mereka memutuskan untuk menjadikan 24 Juni sebagai hari kelahiran Yohanes Pembaptis. Yohanes lahir 6 bulan sebelum Yesus (Luk. 1:26, 36). 15 Agustus yang merupakan hari yang dikuduskan untuk menghormati Isis atau Diana, dijadikan “hari Maria diangkat ke surga ”. Sampai sekarang tanggal ini masih dirayakan. Tanggal 2 Februari merupakan “hari penyucian Maria”. Menurut hukum Musa, sehabis melahirkan anak laki-laki, seorang ibu dianggap kotor selama 40 hari (Im. 12). Karena 25 Desember merupakan hari kelahiran Kristus, cocoklah bila 2 Februari dijadikan hari penyucian Maria. Selain alasan ini, di Roma pada jaman dulu orang membawa obor dan lilin untuk menghormati Februa. Nama Februari berasal dari sini. Pada tanggal ini di gereja Katolik semua lilin yang akan dipakai selama setahun diberkati.


BAB XXI
MISTERI DAN PERCAMPURAN

Kita sudah melihat bagaimana percampuran atau perzinahan antara Kekristenan dan kekafiran menghasilkan gereja Katolik. Berikut ini disajikan ringkasan dari bab-bab yang terdahulu mengenai perzinahan ini.

KEKAFIRAN
GEREJA ROMA KATOLIK
1. Penyembahan kepada dewi ibu (mother goddess).
1. Penyembahan kepada Maria.
2. Adanya dewa dan dewi yang menjadi pelindung dari hari, pekerjaan atau kegiatan dan peristiwa tertentu.
2. Adanya santo dan santa sebagai pelindung dari hari, pekerjaan / kegiatan dan peristiwa tertentu.
3. Penggunaan patung atau berhala dari dewa dan dewi yang disembah.
3. Penggunaan patung dari santo dan santa.
4. Bermacam bentuk salib dipakai secara tahyul.
4. Adanya penghormatan kepada bentuk salib yang dibuat oleh manusia.

Doa-doa yang diulang-ulang, rosario dan penyimpanan barang bekas orang kudus juga berasal dari kekafiran. Titel Pontifex Maximus diberikan kepada uskup dari Roma yang disebut juga Paus, bapa dari segala bapa, meskipun Yesus mengatakan untuk tidak menyebut Bapa kepada seorang manusiapun. Sekalipun orang Katolik menyadari bahwa gereja mereka merupakan percampuran antara kekafiran dan kekristenan, tapi dimata mereka percampuran ini justru merupakan kemenangan atas berhasilnya mengkristenkan praktek-praktek kafir.

Dalam Ensiklopedia Katolik dikatakan bahwa pemakaian lilin, dupa, dan air suci merupakan kebiasaan orang-orang kafir dan dipakai dalam acara kematian. Gereja Katolik kemudian mengambil alih hal ini seperti juga musik, lampu-lampu, wangi-wangian, hiasan bunga, lonceng, dsb. Dalam masa Perjanjian Lama, bangsa Israel kerap kali jatuh ke dalam perzinahan semacam ini. Mereka tidak menolak penyembahan kepada Tuhan, tetapi sering kali dicampuradukkan dengan kebiasaan kafir. Ingat anak lembu emas yang mereka sembah (Kel. 32). Selama 40 tahun dalam pengembaraan, bangsa Israel mengangkat kemah suci Tuhan (Tabernakel). Beberapa diantara mereka lalu membuat sebuah kemah yang berbau Babilonia (Am. 5:26; Kis. 7:42-43). Karena perzinahan ini, maka lagu-lagu pujian, korban dan persembahan ditolak oleh Tuhan. Dalam era lain, bangsa Israel melakukan upacara-upacara rahasia, mendirikan tempat-tempat tinggi, menyuruh anak-anak berjalan melalui api, menyembah matahari, bulan dan bintang (2 Raj. 17:9-17), akibatnya mereka diusir dari negeri mereka.

Raja Asyria membawa serta bermacam-macam bangsa, termasuk Babilon, untuk menduduki negeri bekas bangsa Israel. Dan masih banyak kejadian yang serupa tertulis di Alkitab dan yang menunjukkan bahwa percampuran semacam ini tidak berkenan kepada Tuhan. Samuel berkotbah supaya orang kembali kepada Tuhan dengan segenap hati dan menyingkirkan berhala-berhala lain, maka Tuhan akan membebaskan kita (1 Sam. 7:3). Iblis tidak tinggal diam, dia muncul sebagai malaikat terang (2 Kor. 11:14). Yesus mengingatkan kita tentang “Serigala yang berkulit domba” (Mat. 7:15).


“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” – (Matius 7:15).

“Kami datang seperti anak domba dan akan memerintah seperti serigala.” – Francesco Borgia, Jederal Utama Ketiga Yesuit (Jesuit Order). Serikat Yesus / Jesuit Order adalah garda depan Vatican untuk menyatukan seluruh denominasi gereja kembali ke gereja Induk (Katolik) dengan cara apapun.

Demikian pula dengan masalah kekafiran yang diselubungi dengan Kekristenan. Penyembahan yang benar harus di dalam Roh dan Kebenaran (Yoh. 4:24). Pengaruh Babilon merupakan suatu misteri. Berabad-abad lamanya Tuhan memanggil orang-orangnya supaya keluar dari ikatan Babilon. Sampai sekarang suaraNya mengatakan:

“Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetaka” (Wahyu 18:4).

Keselamatan tidak bergantung kepada Pastor, Maria, orang Kudus atau Paus. Yesus mengatakan: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). JANGAN MEN-DURHAKA-KAN ROH KUDUS. JANGAN MENDUAKAN TUHAN.

DOA

Setelah anda membaca buku ini dan memperoleh berkat dari “kebenaran” yang telah disampaikan, dan jika anda ingin sungguh-sungguh diselamatkan serta dilepaskan dari cengkraman Iblis dan sistemnya yang keji dan dashyat itu, berdoalah secara khusus kepada Tuhan Yesus, merendahkan diri anda dihadapanNya. Ucapkanlah doa berikut dengan bersuara sesuai dengan Mat. 12:37, yaitu:

Tuhan Yesus Juruselamatku,

Melalui buku ini, saya telah dibukakan mengenai sistem Kekatolikan yang ternyata tidak sesuai dengan FirmanMu. Tuhan Yesus, saat ini dengan merendahkan diri dihadapan-Mu, saya bermohon ampun kalau dimasa lalu saya pernah terlibat dengan sistem kehidupan dan sistem iman Gerejawi yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan, ampunilah karena ketidak mengertianku. Saat ini saya mengambil keputusan untuk hidup di dalam kehidupan yang dibangun dan dipimpin oleh Tuhan Yesus saja.

Saat ini saya membatalkan semua persekutuanku dengan Iblis yang pernah terbentuk, baik yang disengaja maupun tidak sengaja, akibat keikutsertaanku didalam sistem iman Gerejawi ciptaan Iblis. Dalam nama Yesus, saya usir malaikat iblis yang mensponsori sistem tersebut dari kehidupan saya, dan roh-roh najisnya dibinasakan. Saya hanya mau bersekutu dengan Tuhan Yesus.

Saya mengundang Tuhan Yesus Kristus yang Trinitas masuk ke dalam hatiku menjadi Tuhan, Raja, Guru dan Juruselamatku pribadi. Proseslah diriku, ya Tuhan , sehingga saya bisa mengenalMu lebih dekat lagi.
Dalam nama Yesus Kristus, saya telah berdoa. Amin

Saudara-saudara terkasih, kiranya Ringkasan BABYLON MYSTERY RELIGION ini semakin membuka wawasan akan sekitar kita. Kiranya Damai Sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus memenuhi hati kita. Amin.
Ringkasan Terjemahan
BABYLON MYSTERY RELIGION
By Ralph Woodrow
P.O. BOX 124
Riverside, California 92502
U.S.A.


  • Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [yang berada di Sorga], kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6).
  • Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. (Lukas 12:2-3).
  • Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. (Efesus 5 : 11).


Sumber : www.kesaksiansegalabangsa.wordpress.com


Posted by Warrior of God


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More